Cinta Kasih Memberi Semangat Hidup

Jurnalis : Ida Sabrina, Sheila N.T (Tzu Chi Surabaya) , Fotografer : Erli Tan


Pak Danu menyambut kedatangan relawan di depan gang rumahnya kemudian sambil berbincang ia mengajak relawan bertandang ke kediamannya.

Cuaca terik kota Surabaya pada Minggu (28/04) rupanya tidak menghalangi niat relawan Tzu Chi untuk melakukan kunjungan kasih yang masih termasuk dalam serangkaian Pelatihan Zhen Shan Mei. Kali ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan kunjungan kasih di berbagai wilayah di kawasan Surabaya.

Berawal dari jalinan jodoh dengan Yayasan Pintu Mas pada tahun 2015 dalam acara baksos kesehatan di wilayah Darmokali, Tzu Chi Surabaya mendapatkan berkah beberapa kasus tunggal, salah satunya adalah Danu. Danu adalah mantan seorang tukang batu, mempunyai seorang anak perempuan yang sekarang sudah kelas 2 SMK. Istrinya bekerja sebagai cleaning service di sebuah sekolah TK. Karena suatu kecelakaan saat ia memperbaiki rumah, Danu jatuh dari ketinggian dan kemudian mengalami lumpuh. Padahal Danu merupakan tulang punggung keluarga. Sejak lumpuh, ia hanya bisa duduk di kursi roda dan tidak bisa berbuat banyak.

 

Ketika tahu relawan akan datang, Pak Danu sudah menyiapkan satu kaleng celengan bambu yang sudah terisi penuh untuk diberikan kepada relawan.

“Saya sangat bersyukur selama 4 tahun lebih Tzu Chi telah membantu keluarga saya,” kata Danu. Perhatian dan kunjungan relawan Tzu Chi Surabaya setiap bulan sangat memberikan semangat buat saya,” lanjutnya.

Terlepas dari kondisinya yang susah dan terbatas, keluarga Danu tetap menyambut relawan dengan senyum lebar dan hangat. Danu merasa amat senang dikunjungi, bukan semata hanya karena bantuan hidup tapi kehadiran relawan juga memberikan semangat tambahan untuk Danu.

Tidak hanya bersemangat untuk sembuh, Danu juga rajin mengisi celengan bambu, ia bahkan menyerahkan satu kaleng penuh saat kunjungan kasih. Dengan harapan ketulusannya memberi, dapat menjadi berkah bagi sesama yang lebih kesusahan. Harapan Danu hanya satu,  ia  meminta doa untuk dapat cepat sembuh sehingga bantuan yang diberikan kepada dirinya dapat dibagikan kepada yang lebih membutuhkan.

 

Setiap kali berkunjung, relawan membawakan Buletin Tzu Chi, dengan begitu Pak Danu bisa mengetahui kegiatan Tzu Chi di seluruh Kantor Perwakilan Tzu Chi lainnya.

Celengan bambu yang sudah terbiasa Danu isi setiap hari, juga diisi oleh orang di sekitar rumahnya yang sedang lewat. Danu yang setiap hari keluar untuk berjemur di gang rumah selalu membawa celengan bambu. Setiap ditanya mengenai bantuan ini dengan rasa syukur ia memberitahukan bahwa bantuannya diperoleh dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Setiap kali berkunjung, relawan Tzu Chi membawakan Buletin Tzu Chi. Walaupun ia tidak bisa berkunjung ke Kantor Tzu Chi Surabaya saat acara Buka Puasa bersama, namun ia bisa mengetahui berbagai kegiatan Tzu Chi lewat Buletin Tzu Chi.

Hari itu Danu senang sekali melihat begitu banyak relawan yang datang, sebanyak 7 orang relawan datang untuk berkunjung memenuhi ruang tamunya. Celengan bambu yang sudah penuh segera disiapkan begitu melihat relawan datang dan kemudian menuangkannya langsung ke kantong.

 

Relawan berkunjung, memenuhi ruang tamu rumah Pak Danu.

Danu juga turut memberikan ucapan selamat kepada Master Cheng Yen yang berulang tahun pada hari itu, Minggu, 28 April 2019. Harapan Danu semoga Master bisa terus semangat, dan juga berharap semoga semua relawan Tzu Chi diberi kesehatan juga panjang umur. “Semoga Master Cheng Yen selalu sehat dan juga panjang umur,” doa Danu.

Relawan Tzu Chi Surabaya berharap suatu saat anak Danu akan menjadi relawan Tzu Chi, ikut berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Selain itu besar harapan relawan lain bisa lebih bersyukur dan lebih giat lagi dalam mengemban jalan Bodhisatwa.

“Kehidupan yang bahagia, tidak terletak pada materi, kekuasaan, ketenaran, keuntungan dan kedudukan, tetapi terletak pada perhatian dan tali persahabatan antar sesama,” Kata perenungan Master Cheng Yen.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

 “Wati: Malaikat  Tak  Bersayap”

“Wati: Malaikat Tak Bersayap”

04 April 2022
Wati (32), warga Desa Rukun Damai, Bagan Jaya, Elok, Riau merawat tiga orang buah hatinya yang mengalami keterbatasan fisik. Suhariadi (42), (suami Wati) juga mengalami gangguan pendengaran, sehingga sulit berkomunikasi dengan orang lain.
Berfikir Positif Itu Harus

Berfikir Positif Itu Harus

02 Desember 2024

Kegiatan bernama kunjungan kasih dapat membuka pandangan seseorang dalam menatap kehidupan. Seperti kunjungan kasih yang rutin diikuti para relawan di Komunitas He Qi Pusat diharapkan dapat membuka pandangan 76 relawan dalam menatap kehidupan.

“Semangat Saya Kembali untuk Bisa Sembuh”

“Semangat Saya Kembali untuk Bisa Sembuh”

20 Agustus 2021
Setelah menunggu dua tahun karena keterbatasan biaya, akhirnya berkat bantuan Tzu Chi operasi kelainan pembuluh darah di otak Umi Komariatun dapat terlaksana melalui proses Gamma Knife pada 2021.
Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -