Cinta Kasih Menyebar Hingga Pelosok Negeri
Jurnalis : Budi Handoyo (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Budi Handoyo, Lie Se Jan, dan Bong Bui Khim (Tzu Chi Singkawang)Relawan Tzu Chi melayani dengan sepenuh hati membantu pasien lanjut usia untuk memeriksakan kesehatannya pada 14 Desember 2014.
Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Singkawang melaksanakan Program Pertanian Amal di Kalimantan Barat sejak tahun 2012. Prinsip program ini adalah memberikan bimbingan teknis budidaya menuju pertanian ramah lingkungan, penjaminan pasar hasil panen, dan pemberian pinjaman tanpa bunga berupa sarana produksi pertanian yang pelunasannya dilakukan saat panen. Hingga saat ini, program tersebut telah berhasil merangkul 980 petani di 6 kabupaten/kota dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat.
Bukan hanya program pertanian saja yang Tzu Chi berikan, namun juga kepedulian terhadap kesehatan masyarakatnya. Maka pada tanggal 14 Desember 2014 Tzu Chi mengadakan bakti sosial kesehatan umum untuk mereka. Sebanyak 100 relawan dan 21 tim medis dari Singkawang dan Bengkayang bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa Caokng, Landak, Kalimantan Barat.
Perjalanan sejauh 50 kilometer yang memakan waktu 2 jam dari kota ini harus menyusuri jalan yang berkelok-kelok, tanah merah yang licin, genangan air yang menganga di tengah jalan, dan 5 jembatan yang masih dalam proses perbaikan.
Di ruang pemeriksaan,
Dokter Ivan Paulus Gunata dengan ramah dan sabar memeriksa kesehatan pasiennya
satu persatu.
Melayani Sepenuh Hati
Ketika sinar matahari baru saja menyongsong dari ufuk timur di pagi yang cerah itu, rombongan relawan Tzu Chi pun berangkat ke lokasi baksos. Perjalanan sejauh 50 kilometer yang memakan waktu 2 jam dari kota ini harus menyusuri jalan yang berkelok-kelok, tanah merah yang licin, genangan air yang menganga di tengah jalan, dan 5 jembatan yang masih dalam proses perbaikan. Kondisi seperti ini sempat membuat dahi Ketua Tzu Chi Singkawang, Tetiono Shixiong mengernyit. “Perjalanan ke sini terus terang saja sangat luar biasa, saya tidak pernah mengalami jalan seperti ini. Kali ini baru saya merasakan, dan saya anggap ini rumah kita sendiri dan harus dikunjungi terus,” ujarnya.
Sesampai di SMP Negeri 3 Mempawah Hulu yang dijadikan lokasi pelaksanaan baksos, ratusan calon pasien telah menunggu di tenda pendaftaran. Satu persatu calon pasien mendaftarkan diri untuk mendapatkan pemeriksaan. Antusias mereka membuat semangat para relawan kian terpacu. Walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi, tak membuat pancaran cinta kasih dari para relawan menjadi bias. Tjhang Tjin Djung Shixiong, koordinator baksos menganggap kendala yang muncul adalah hal yang lumrah. Pengalamannya di beberapa baksos sebelumnya juga membuat kendala lebih mudah diatasi. “Masyarakat di sini sangat antusias karena (baksos) pertama kali diadakan. Kendala-kendalanya tentu ada. Masalah sarana, masalah penertiban, kerjasama masyarakat, dan lain-lain masih perlu kita bina. Tapi sekarang sudah lancar-lancar saja tidak ada masalah,” paparnya.
Di ruang pemeriksaan kesehatan, para dokter terlihat sibuk mendengarkan keluhan dari pasiennya. Mereka memeriksa kondisi kesehatan para pasiennya dengan tenang. Ruangan yang pengab pun tidak hentinya membasahi pipi para dokter, namun senyum bahagia masih merekah di bibir mereka. Salah satunya Dokter Liem Fong Chung. Perasaan sukacita dokter muda ini bisa dirasakan dari bahasa bibirnya. “Ini kesempatan yang jarang. Kita sering mendengar, yang paling sulit dalam berbuat kebajikan adalah punya kesempatan untuk berbuat kebajikan itu sendiri, artinya tidak semua orang bisa punya kesempatan itu dan kita bersyukur bahwa kita punya kesempatan untuk ikut. Saya sebut ini sebagai menempuh jalan pelayanan bersama insan Tzu Chi Singkawang. Kami dokter-dokter berterima kasih karena diberi kesempatan untuk ikut baksos ini,” tukasnya dengan sumringah.
Tidak hanya memperhatikan kesehatan fisik, relawan Tzu Chi juga memperhatikan kesehatan batin dengan menghibur mereka sebelum memeriksakan kesehatannya disela-sela menunggu antrian.
Relawan Tzu Chi juga membagikan bingkisan Natal berupa makanan, telur, dan sirup untuk setiap kepala keluarga di Desa Caokng sebagai wujud sukacita menjelang perayaan Hari Natal.
Bersyukur Ada Baksos
Baksos kesehatan yang berlangsung selama sehari ini berhasil menangani sebanyak 909 pasien. Selain diperiksa kesehatan juha diberikan obat-obatan untuk mengontrol kondisi kesehatan sesuai hasil pemeriksaan. Salah satu pasien, Abinus mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan baksos kesehatan ini. ”Bersyukur kepada Tzu Chi yang bersedia datang jauh-jauh dari Singkawang, membawa dokter dan obat-obatan kepada kami,” ucapnya.
Kesehariannya sebagai petani dengan penghasilan pas-pasan membuatnya jarang melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika hendak melakukan pemeriksaan harus menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer untuk menjangkau rumah sakit terdekat. “Kami yang tinggal di sini sangat jarang berobat ke dokter. Saya sendiri sangat berterima kasih atas kepedulian kalian. Semoga dengan dukungan dari Tzu Chi, sakit saya lebih cepat sembuh,” ungkap Abinus dengan penuh syukur.
Semangat, ketulusan, dan cinta kasih menyelimuti setiap kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh Tzu Chi. Selain memberikan pelayanan kesehatan kepada kepada masyarakat, Tzu Chi juga membagikan paket Natal kepada warga. Diharapkan dengan adanya rasa saling memberi dan berbagi, penderitaan yang dialami oleh saudara-saudara di dunia ini akan semakin berkurang.
Artikel Terkait
Cinta Kasih Menyebar Hingga Pelosok Negeri
23 Januari 2015Bukan hanya program pertanian saja yang Tzu Chi berikan, namun juga kepedulian terhadap kesehatan masyarakatnya. Tzu Chi mengadakan bakti sosial kesehatan umum untuk mereka. Sebanyak 100 relawan dan 21 tim medis dari Singkawang dan Bengkayang bersama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat Desa Caokng, Landak, Kalimantan Barat.
Menggunakan Kesempatan dalam Melaksanakan Baksos
18 Oktober 2019Pada Sabtu, 5 Oktober 2019, relawan Tzu Chi dari Komunitas Kalimantan Timur 1 dan 2 kembali melaksanakan Bakti Sosial Kesehatan Umum di dua lokasi: Desa Makmur Jaya dan Muara Pantun, Kutai, Kalimantan Timur. Sebanyak 545 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dalam baksos kesehatan ini.
Bakti Sosial Kesehatan Umum di Festival Hijau
01 Agustus 2017Festival Hijau diadakan selama dua hari, pada 29 dan 30 Juli 2017. Pada hari kedua, festival juga diisi dengan kegiatan bakti sosial kesehatan umum, sehingga makin terasa lengkap dalam menebarkan kebaikan bagi masyarakat.