Cinta Kasih Orang Tua Sepanjang Masa

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan (Tzu Chi Bandung)

Sutra Bakti Seorang Anak

Pada Minggu, 24 Mei 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan pementasan Drama Musikal Isyarat Tangan Sutra Bakti Seorang Anak bertemakan “Sedalam Kasih Ibu, Seluas Budi Ayah” di Paguyuban Marga Lie, Bandung.

Jalinan kasih orang tua terhadap anaknya tak pernah padam. Cinta kasihnya akan hidup sepanjang masa. Untuk memperingati jasa orang tua, pada Minggu, 24 Mei 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan pementasan Drama Musikal Isyarat Tangan Sutra Bakti Seorang Anak bertemakan “Sedalam Kasih Ibu, Seluas Budi Ayah”. Kegiatan yang diadakan di Paguyuban Marga Lie, Mekar Cemerlang, Bandung ini juga diadakan serentak di beberapa kota lain seperti Jakarta, Batam, dan Medan.

Pementasan ini turut dihadiri oleh 953 orang dan mengisahkan besarnya kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anaknya. Terkadang, sebagai anak, kita tidak dapat memahami sepenuhnya cinta kasih dan perhatian yang diberikan oleh orang tua kita. Bahkan, tak jarang, kita lupa akan budi ibu yang telah mengandung, mendidik, serta mengajarkan budi perkerti kepada anak-anaknya dan seorang ayah yang telah berjuang bekerja membanting tulang demi pendidikan anak-anaknya. Barulah saat orang tua telah tiada, muncul penyesalan dalam diri anak yang tidak berbakti kepada kedua orang tua.

Sutra Bakti Seorang Anak

Pementasan ini dilakukan serentak di kota lain yaitu Jakarta, Batam, dan Medan.

Pementasan ini diperankan oleh 130 orang yang terdiri dari relawan dan donatur Tzu Chi, dan anak-anak dari Sekolah Minggu Buddhis Ananda Vihara Buddhis. Latihan dan persiapan yang telah mereka lakukan mampu memberikan kesan mendalam bagi setiap peserta yang menyaksikannya. Bahkan, tak jarang, para penonton menitikkan air mata.

“Hampir mengucurkan air mata. Pertunjukannya bagus sekali, ya. Segala agama juga mengajarkan bagaimana membalas jasa orang tua dan memberi kasih sayang kepada orang tua. Sesuai ajaran kita di Alquran juga harus mementingkan bahwa jasa orang tua itu betul-betul samapi tua nanti. Jasa mereka jangan dilupakan,” ungkap H. Oting Hambali, salah satu penonton.

Sutra Bakti Seorang Anak

Pementasan ini melibatkan 130 pemeran yang terdiri  dari relawan dan donatur Tzu Chi, dan anak-anak dari Sekolah Minggu Buddhis Ananda Vihara Buddhis dan disaksikan oleh 953 hadirin.

Hal senada diungkapkan oleh Nadya Rosalinda Noveri (16), Siswa kelas XI SMA Bhayangkari. Dia mengungkapkan bahwa drama ini sangat menyentuh hatinya karena apa yang ditunjukan dalam pementasan ini adalah kehidupan sehari-hari. "Yang saya rasain, sangat sedih ya. Apalagi kalau melihat ceritanya, ceritanya itu sangat mengharukan, jadi seorang anak yang ingin membalas budi kedua orang tuanya tetapi sayangnya kedua orang tuanya udah meninggal dunia. Dan kelihatannya drama ini sangat bagus dan perlu dikasih jempol,” katanya.

Selain itu, ia juga memuji kesatuan hati yang ditampilkan para pemeran dalam drama musikal ini, “Cukup hebat ya. Semua anggotanya bisa menampilkan drama dengan kompak, pokoknya dramanya itu sangat bagus dan bisa membuat orang-orang yang lainnya jadi terharu, dan setelah ini bisa lebih mengerti untuk bisa lebih menyayangi kedua orang tuanya,” lengkap Nadya.

Kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi Tzu Chi dengan mengajak para hadirin untuk bergabung dalam dunia Tzu Chi. “Ini satu hal yang kita lihat positif dengan demikian timbul satu jalinan jodoh yang baik. Mudah-mudahan mereka bisa lebih dekat lagi mengikuti kegiatan Tzu Chi dan mau menjadi relawan Tzu Chi,” kata Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung.

Master Cheng Yen sering berkata, “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan, yaitu berkati dan berbuat kebajikan. Salah satu cara untuk membalas budi orangtua adalah berbuat kebajikan dengan tubuh yang diberikan orangtua. Melalui pementasan ini, diharapkan setiap orang dapat menemukan kembali arti berbakti yang sesungguhnya serta menerapkannya dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Artikel Terkait

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -