Cinta Kasih Tzu Chi di Bulan Suci
Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto, Mina (Tzu Chi Batam)Para relawan bersyukur (membungkukkan badan) karena telah diberi kesempatan untuk berbuat kebajikan kepada warga. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan warga yang akan merayakan hari Lebaran. |
| |
Mengajak Lebih Banyak Bodhisatwa Tanggal 6 September 2009 merupakan hari pertama bagi para pengusaha (kini relawan Tzu Chi –red) di Batam untuk ikut melakukan kunjungan kasih, juga merupakan hari di mana relawan Tanjung Balai Karimun mengadakan pembagian paket Lebaran. Pagi hari sebelum berangkat melakukan kunjungan kasih, hujan turun dengan lebat. Tetapi hujan lebat bukanlah halangan bagi para relawan untuk melakukan kunjungan kasih. Mereka pergi berkunjung dengan membawa payung. Hanya dengan sebuah payung sama sekali tidak memungkinkan untuk menghindar dari hujan. Oleh karena itu, badan mereka semuanya basah kuyup. Tetapi dibandingkan dengan rumah warga yang rusak serta bocor, mereka sudah termasuk orang yang berbahagia. Kunjugan kasih ini telah menyentuh hati semua orang. Kupon beras yang dibagikan di daerah Kampung Dalam ini lebih dari 462 lembar, sedangkan jumlah beras masih ada sebanyak 318 karung. Oleh karena itu, para relawan sepakat untuk melakukan pembagian beras yang kedua kalinya di tempat yang lain pada hari tersebut. Sejak tahun 2005, Tzu Chi selalu memberi perhatian kepada warga di daerah tersebut. Di daerah ini, lebih dari 50 keluarga yang pernah menerima bantuan dari Tzu Chi. Oleh karena itu, Tzu Chi sudah tidak asing lagi bagi warga di daerah ini, mereka juga senang bertemu dengan relawan Tzu Chi. Setelah melakukan kunjungan kasih, sebanyak 223 lembar kupon beras dibagikan di lokasi kedua tersebut.
Ket :- Para relawan dengan sepenuh hati mengikuti acara ini. Mereka membantu warga yang umurnya sudah tua untuk membawa pulang beras yang dibagikan. (kiri) Belajar Budaya Kemanusiaan Tzu Chi Setelah tiba di lokasi, para relawan benar-benar bersatu padu untuk memindahkan barang. Cuaca pada hari itu sangat panas. Para warga telah berbaris rapi menunggu antrian untuk mendapatkan beras. Para relawan tidak tega melihat para warga berjemur di bawah terik matahari. Oleh karena itu, mereka membagikan payung kepada warga untuk menghindar dari terik matahari. Sebelum acara pembagian beras dimulai, sebagai tanda bahwa semua yang hadir merupakan satu keluarga, para relawan Tzu Chi menampilkan isyarat tangan “Satu Keluarga”, suasana pun menjadi bertambah hangat. Pembagian yang dilakukan di lokasi pertama berjalan dengan lancar. Pukul 1 siang, para relawan menuju lokasi kedua (Kampung Dalam). Para warga di lokasi ini juga tidak asing lagi dengan Tzu Chi, karena sejak beberapa tahun yang lalu Tzu Chi selalu memberi perhatian kepada warga di daerah ini. Kepala Desa Kampung Dalam sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang selama ini telah memberikan bantuan kepada warga setempat. Acara pembagian beras di dua tempat ini, sama dengan yang dilakukan di lokasi pertama. Sebelum acara pembagian beras dimulai, para relawan Tzu Chi menampilkan isyarat tangan, dan mengajak warga untuk turut serta. Saat itu, sound system bermasalah sehingga tidak dapat mengiringi lagu “Ssatu Keluarga”, akhirnya para relawanlah yang menyanyikan lagu tersebut. Pertunjukan isyarat tangan ini membuat para warga merasa senang, bahkan mereka mengucapkan terima kasih kepada relawan dengan menggunakan isyarat tangan juga.
Ket : - Relawan Tzu Chi Batam dengan membagikan paket Lebaran kepada warga di Kel. TG Uma dan Kampung Dalam. (kiri) Memberi Lebih Baik Daripada Diberi Salah seorang warga, Sofiana, dulunya juga sempat menjadi penerima bantuan Tzu Chi. Tiga tahun lalu anak perempuannya sakit, sedangkan Sofiana tidak mempunyai uang untuk membawa anaknya berobat ke dokter. Akhirnya Sofiana meminta bantuan pengobatan kepada Tzu Chi. Kini anak Sofiana telah sembuh dan bisa melanjutkan sekolah seperti anak-anak lainnya. Kehidupan mereka juga sudah stabil. Sofiana sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang selama ini terus memberi perhatian kepada keluarganya. Sofiana berjanji akan membantu orang lain, serta bersedia membawa pulang sebuah celengan bambu untuk bersumbangsih kepada masyarakat. Sularto Prasetyo, Kepala Desa Kampung Dalam berterima kasih kepada Tzu Chi karena telah memberi perhatian dan bantuan kepada sebagian besar warga di daerah tersebut. Bantuan yang diberikan tidak hanya berupa barang, tapi juga pengobatan. Para warga di daerah ini telah mengenal Tzu Chi sejak beberapa tahun lalu. Relawan Tzu Chi biasanya mengadakan musyawarah terlebih dahulu dengan kepala desa, lalu dilanjutkan dengan kunjungan kasih. Kunjungan yang dilakukan oleh Tzu Chi bertujuan mendengarkan isi hati yang dirasakan oleh orang-orang yang kurang mampu. Kegiatan ini membuat kepala desa merasa terharu. Ia merasa warganya juga telah dihormati oleh para relawan. Acara ini dimulai dengan pertunjukan isyarat tangan “Satu Keluarga” oleh relawan Tzu Chi. Senyuman dari orang yang tidak mampu merupakan senyuman yang paling indah. Para warga semua merasa senang. Kepala desa juga berharap agar para warganya dapat bersumbangsih kepada orang lain. Saling membantu merupakan kewajiban setiap orang. Rudi Tan Shixiong selaku koordinator umum acara pembagian beras ini mengatakan, “Hari ini kita adakan pembagian beras di dua lokasi. Lokasi pertama di Kelurahan Tg Uma, sebanyak 462 keluarga yang menerima bantuan. Lokasi kedua di Kelurahan Baloi Indah, Kampung Dalam, sebanyak 223 keluarga yang memperoleh bantuan. Para relawan yang terlibat dalam pembagian beras ini merasa sangat gembira mengikuti acara ini. Para relawan juga membantu warga yang umurnya sudah tua untuk membawakan beras ke rumah para penerima bantuan tersebut. Ini membuat para penerima bantuan merasa terharu. Meskipun acara hari ini banyak kekurangan, tetapi semua berjalan lancar. Rudi Tan shixiong berharap, di kemudian hari akan ada lebih banyak lagi orang-orang yang bergabung di Tzu Chi.
| ||
Artikel Terkait
Tugas Itu Berkah
12 Oktober 2015Layanan Kesehatan Bagi Warga Gedebage
31 Oktober 2018Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Summarecon Bandung untuk menebar cinta kasih dengan mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan umum dan gigi, Minggu 28 Oktober 2018. Baksos ini bertempat di Kampung Rancabiuk RW 04, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Musibah Menuai Berkah
07 Oktober 2024Bencana tsunami 2004 merupakan titik awal terbukanya jalinan jodoh antara Rina Gustiana dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia yang dulu menjadi korban tsunami, dibantu oleh Tzu Chi, lalu kini bersumbangsih, mendedikasikan diri menjadi relawan Tzu Chi.