Cinta Kasih Tzu Chi Menembus Hingga Pelosok

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan dan Rangga (Tzu Chi Bandung)
 

foto
Relawan muda Tzu Chi (Tzu Ching) dengan penuh kasih menuntun pasien yang hendak berobat pada baksos kesehatan Tzu Chi di Cipatat.

Penderitaan serta sulitnya biaya untuk menjalani pengobatan masih dirasakan oleh masyarakat luas hingga ke daerah pelosok. Selain jarak menuju puskesmas yang jauh, fasilitas transportasi pun menjadi kendala besar bagi mereka. Sehingga penyakit yang mereka alami hanya mengandalkan obat tradisional serta obat warungan.

 

Melihat kondisi tersebut Yayasan Buddha Tzu Chi mencoba meringankan beban yang dihadapi oleh masyarakat yang kurang mampu. Hal ini digerakkan pada salah satu misi kemanusian Tzu Chi yaitu misi kesehatan.

Salah satu ceramah Master Cheng Yen, yang mengatakan sumber dari kemiskinan adalah penyakit. Dan untuk mengatasi hal tersebut para relawan Tzu Chi harus gencar dalam melaksanakan misi kesehatan, agar para penerima bantuan mendapatkan kesembuhan dan mau bekerja kembali untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi.

Maka dari itu, pada tanggal 20 Oktober 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung mengadakan bhakti sosial pelayanan kesehatan gratis yang bekerjasama dengan PUSSENIF KODIKLAT TNI dalam rangka HUT TNI ke-68 yang berlokasi di daerah latihan Infanteri PUSDIKIF, PUSSENIF, Cipatat, Kab. Bandung. Sebanyak 123 relawan Tzu Chi terlibat langsung dalam pelaksanaan baksos tersebut, dan kerjasama ini membuahkan hasil yang cukup baik karena berhasil menghimpun warga Cipatat sebanyak 720 pasien yang terdiri dari; dewasa 580, anak 84, dan gigi 56 pasien. Sementara itu, hasil dari baksos ini Tzu Chi Bandung berhasil menghimpun 56 pasien rujukan kasus (penanganan khusus) terdiri dari 27 umum (hernia dan benjolan) serta 29 pasien katarak, yang nantinya akan diambil tindakan operasi pada baksos Tzu Chi besar mendatang.

foto  foto

Keterangan :

  • Antrian warga Cipatat yang mengikuti bhakti sosial pelayanan kesehatan gratis yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi bandung kerjasama dengan PUSSENIF KODIKLAT TNI dalam rangka HUT TNI ke 67. Berlokasi di Daerah latihan Infanteri PUSDIKIF, PUSSENIF. Cipatat, Kab. Bandung (kiri).
  • Relawan biru putih yaitu Ruhijat dengan hangat menyapa dan mengalungkan nomor baksos kepada pasien yang hendak mengikuti kegiatan bhakti sosial pelayanan kesehatan (kanan).

Tujuan kegiatan ini adalah meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, dimana mereka mempunyai kesulitan untuk berobat pada klinik ataupun puskesmas, karena faktor biaya, dan juga lokasi yang cukup jauh untuk berobat. Hal ini yang menjadi prioritas utama Tzu Chi Bandung untuk mengadakan baksos kesehatan gratis di kawasan Cipatat, Kab. Bandung.

"Baksos pelayanan kesehatan ini dalam rangka memeperingati HUT TNI, dan kita menilai bahwa tempat ini juga sudah sekian lama belum kita jajaki tepatnya daerah Cipatat. Dan ternyata hari ini pasien yang datang juga cukup banyak dengan bantuan dari berbagai pihak untuk menjemput mereka. Ini tujuan yang paling penting bagi kita setiap kali baksos ini kan pemeriksaan kesehatan tapi menjaring warga-warga tidak mampu yang perlu pengobatan lanjutan," ujar Herman selaku ketua Tzu Chi Bandung.

Menurut Herman disetiap baksos kesehatan diadakan, Tzu Chi Bandung selalu menjaring pasien-pasien yang memang harus diambil tindakan intensif dalam hal ini pasien yang mengidap penyakit katarak, hernia, benjolan, tumor hingga penyakit yang masih bisa untuk disembuhkan dengan harapan warga yang telah mendapatkan pertolongan dari Tzu Chi dapat melanjutkan kehidupannya dengan bahagia. Di samping itu, warga penerima bantuan pun tersentuh hatinya untuk bergabung di dunia Tzu Chi dan mau menolong orang-orang yang dilanda kesulitan. "Mudah-mudahan kita ada hikmahnya mengadakan pelayanan kesehatan di sini dengan bisa mempertemukan jodoh dengan para warga yang tidak mampu yang perlu uluran tangan," lengkapnya.

Tanggapan positif pun bermunculan, salah satunya dari Brigjen TNI Asrobudi, "Saya sangat gembira sekali ada kegiatan bakti sosial ini karena saya mengikuti kegiatan bakti sosial sejak tahun 2002 ketika saya melaksanakan tugas di Surabaya, Medan lalu ketika saya jadi Danrem di Garut kita melaksanakan latihan kegiatan pra tugas operasi pengamanan relawan di Ambon kita latihan di Pangandaran. Kebetulan kita ada kesempetan di Pussenif, melaksanakan kegiatan bakti sosial bekerja sama dengan Yayasan Tzu Chi kemudian dengan Kodim 0609 Kabupaten Bandung,” katanya.

Ia pun menambahkan, "Masyarakat seperti ini kita ajak, jadi tidak hanya pengobatan masal saja tapi mereka itu kita ajak bagaimana cara hidup bersih secara sederhana yaitu dengan mengambil sampah serta memilah sampah yang dapat didaur ulang kembali. Karena saya pun belajar dari Yayasan Tzu Chi bagaimana caranya hidup sehat dengan jalan yang sangat sederhana, salah satunya yaa.. ini mengambil sampah,"

foto  foto

Keterangan :

  • Para pasien menunggu panggilan untuk mendapatkan obat setelah mendapatkan pemeriksaan oleh dokter (kiri).
  • Setiap pasien yang hadir pada baksos ini, mereka terlebih dahulu melakukan tensi darah sebelum pemeriksaan berlanjut (kanan).

Terima Kasih Tzu Chi
Cinta kasih Tzu Chi yang tak henti-hentinya terus ditularkan kepada semua insan manusia, hal ini yang coba diterapkan oleh Tzu Chi Bandung disetiap misi kemanusiannya. Dengan harapan dapat terjaring benih relawan Tzu Chi yang siap mengepakkan sayapnya dan membawa perubahan postif bagi warga penerima bantuan.

Para relawan Tzu Chi senantiasa melayani pasien. Misalnya saja memapah para pasien lansia yang kesulitan dalam berjalan, hingga memberikan motivasi dan mendampingi pasien dalam menjalani pengobatan. Disamping itu, para relawan medis mengobati dan memberikan penjelasan mengenai obat kepada pasien dengan teliti dan penuh kesabaran.

Lilis (41) yang ikut pada baksos kesehatan ini mengungkapkan, kegiatan bhakti sosial ini sangat bermanfaat dan berguna bagi warga yang kurang mampu sehingga para warga yang mengeluhkan penyakit akhirnya pada kesempatan ini dapat mengobati secara langsung pada dokter. Selain itu, Ia pun berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang telah menemaninya selama Lilis berobat pada baksos tersebut.

"Sangat bersyukur ada pengobatan gratis masyrakat bisa berobat gratis, saya tadi ke dokter karna sering pusing, mual dan sakit perut. Semoga pengobatan gratis kayak gini ada lagi, dan saya sangat berterima kasih sekali atas pengobatan gratis ini," ucap Lilis warga desa Cirawa Mekar, Kec. Cipatat.

Misi kemanusian Tzu Chi terus berlanjut mengembangkan cinta kasihnya pada setiap insan manusia, serta membantu meringankan beban yang dipikulnya sehingga warga penerima bantuan dapat memperbaiki kualitas hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
  
 

Artikel Terkait

Kamp 4 in 1 2018: Membekali Diri dengan Dharma

Kamp 4 in 1 2018: Membekali Diri dengan Dharma

20 Agustus 2018
Setiap tahunnya, insan Tzu Chi Indonesia terus meningkatkan kualitas diri dengan mendalami Dharma. Pada tahun ini, relawan tengah mendalami Sutra Makna Tanpa Batas yang merupakan landasan dari semangat Tzu Chi. Berbagai kegiatan pun dilakukan dengan mengusung Sutra Makna Tanpa Batas sebagai temanya.
Baksos NTT: Secercah Cahaya (Bag. 1)

Baksos NTT: Secercah Cahaya (Bag. 1)

13 April 2012 Rabu, 11 April 2012, pagi itu Tim Lima (dari 6 tim yang terlibat dalam pembagian beras di NTT-red) yang dipimpin oleh Polin Tjandra Shixiong dan Aon Shixiong berangkat menuju Desa Patawang, Kecamatan Umalulu. Perjalanan kali ini cukup baik daripada hari sebelumnya.
Penyuluhan Global Warming di TK Pelangi Kasih

Penyuluhan Global Warming di TK Pelangi Kasih

11 Mei 2011
Dalam rangka memperingati  Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2011, sebanyak 4 relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan mengadakan kunjungan ke Sekolah Taman Kanak-kanak Pelangi Kasih.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -