Cinta Kasih untuk Ceisya
Jurnalis : Rina marlina, Yenny intan (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Chandrata Wijaya, Herwati (Tzu Chi Pekanbaru)Ceisya bersama keluarganya saat relawan Tzu Chi Pekanbaru berkunjung ke rumahnya pada Minggu, 15 April 2018.
Relawan Tzu Chi Pekanbaru mengunjungi Ceisya yang berusia 3,5 tahun, salah satu Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi Pekanbaru pada Minggu, 15 April 2018. Saat relawan datang, Ceisya sedang berbaring bersama kakaknya, Revan (8) dan ibunya, Asrida (33). Ceisya dan kakaknya menyambut relawan dengan gembira.
Sevelumnya Ceisya lahir dengan berat 1,8 kg. Saat berumur 2 bulan, ia menderita katarak di mata kanannya. Ia pun menjalani operasi mata kanan pada usia empat bulan. Dua bulan kemudian, ia menjalani operasi mata kiri. Tak lama, Ceisya kembali menjalani operasi mata kanan yang kedua kali sekaligus pemasangan lensa.
Selain katarak, Ceisya juga mengalami kebocoran di jantung. Karena itu dr. Sherly, dokter spesialis jantung di Rumah Sakit Eka Hospital menganjurkan Ceisya segera melakukan operasi jantung di Jakarta. Saat itu Ceisya berumur 1,5 bulan. Waktu itu orang tua Ceisya kebingungan soal biaya operasi. Dokter di Eka Hospital pun memberitahu bahwa ada yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru yang sering membantu orang yang mengalami kesulitan.
Atard, Relawan Tzu Chi sedang mengajari Ceisya menulis.
Pada akhir 2015, Orang tua Ceisya pun datang ke Kantor Tzu Chi Pekanbaru untuk meminta bantuan. Tim survey memutuskan untuk membantu dalam bentuk tiket pulang pergi ke Jakarta untuk keperluan pengobatan Ceisya. Tzu Chi Pekanbaru juga memberi bantuan berupa susu Pediasure rutin setiap bulan sehingga berat badannya normal.
“Kami disambut dengan hangat oleh relawan Tzu Chi Jakarta dan dikasih tempat tinggal dan makan, dan menyediakan mobil antar jemput untuk Ceisya ke rumah sakit,” kata Asrida, ibu dari Ceisya.
Selama dua minggu, Ceisya dan ibunya berada di Jakarta. Operasi jantung yang dilakukan di Rumah Sakit Jantung Jakarta tersebut berhasil setelah pemasangan ring di jantung Ceisya. Ceisya bersama ibunya pulang ke Pekanbaru dengan hati sangat berbahagia. Di Pekanbaru, Ceisya tinggal melakukan rawat jalan.
Revi Marli (kedua dari kanan) kini telah menjadi relawan Tzu Chi. Revi yang bekerja sebagai pengantar surat dan paket di kantor pos ini mengaku sangat bahagia bisa bersumbangsih bersama relawan Tzu Chi lainnya.
Sementara itu, pada kunjungan kasih ke rumahnya di bulan ketiga, Revi Marli (33), ayah dari Ceisya pun tergerak untuk menjadi relawan Tzu Chi. Revi mengungkapkan bahwa ia akan menyumbangkan tenaga untuk kebahagian orang lain juga. Para relawan yang ikut guan huai (kunjungan kasih) saat itu juga mengajaknya untuk ikut kegiatan di kantor Tzu Chi Pekanbaru. Pertama kali Revi bersumbangsih sebelum menjadi relawan yaitu di kegiatan pelestarian lingkungan di depan ruko milik salah satu relawan Tzu Chi yakni Herman.
Dari kegiatan pelestarian lingkungan, Revi dapat belajar barang mana yang bisa didaur ulang dan yang tidak. Terkadang ia juga mengajak anak sulungnya, Revan ke depo supaya anaknya juga bisa belajar tentang pelestarian lingkungan. Setelah berjalan seiringnya waktu, akhirnya Revi menjadi relawan Tzu Chi. Revi menjadi relawan Tzu Chi mulai November 2017. Semenjak menjadi relawan, Revi sekarang juga membagi waktu semaksimal mungkin untuk ikut dalam kegiatan tim amal. Revi sendiri bekerja dari hari Senin sampai Sabtu sebagai pengantar surat dan paket di kantor pos.
“Setelah sering ikut kegiatan tim amal, merasa lebih bersyukur karena ternyata banyak juga yang kekurangan. Saya bisa merasakan apa yang orang lain rasakan,” ungkap Revi.
Sementara itu Herman, relawan Tzu Chi yang selama ini mendampingi Revi terus menyemangati keluarga ini. “Saya lihat keadaan Ceisya semakin membaik. Saya juga senang akhirnya Shixiong Revi menjadi relawan Tzu Chi,” pungkas Herman.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Hernia Hilang, Rizky pun Tumbuh Cemerlang
02 November 2020Tim medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia mengunjungi Muhammad Rifai Rizky (12). Ia merupakan salah satu pasien operasi hernia yang berhasil ditangani oleh TIMA Indonesia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-120 di Rumah Sakit Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso pada 26-28 September 2017 lalu.