Cinta kasih yang menginspirasi sesama

Jurnalis : Tedy Lianto, Fotografer : Hadi Pranoto
 

fotoCinta kasih universal Tzu Chi menggugah perasaan Bennony untuk membagikan kisah jalinan jodohnya dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi adalah melindungi dan menghargai bumi beserta semua makhluk hidup. Selama 45 tahun ini, Yayasan Buddha Tzu Chi terus menerus menyelamatkan kehidupan semua makhluk, bahkan sampai ke pelosok-pelosok terpencil pun selalu coba dirangkul oleh insan Tzu Chi. Master Cheng Yen mengatakan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi ada berkat “perbuatan”, saat ini insan Tzu Chi dalam proses menyucikan hati manusia, pelan tapi pasti terus melakukan kebajikan.

Dengan memberikan teladan yang baik, tidak hanya masyarakat yang telah mengenal Tzu Chi yang akan terinspirasi, tetapi masyarakat awam yang tidak mengenal Tzu Chi pun akan tergugah hatinya. Misalnya relawan pendamping pasien khusus Tzu Chi yang senantiasa menemani dan menenangkan batin pasien. “Saya menganggap semua pasien itu adalah guru Dharma saya,” ucap Ong Hok Cun atau biasa dipanggil Acun, relawan pendamping untuk pasien khusus Tzu Chi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia senantiasa mendampingi pasien dengan kesungguhan dan ketulusan. Tidak jarang banyak pasien yang tergugah dan bersedia menjadi relawan ketika melihat kiprahnya dalam mendampingi pasien di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Teladan yang Menginspirasi
Erens Bennony Warnares, pria berusia 24 tahun yang biasa dipanggil dengan Bennony adalah pemuda energik yang selalu berpartisipasi untuk kegiatan olahraga volly antar kecamatan di Biak, Papua. Ia selalu mewakili Tim Polsek Biak Timur. “Biasanya bila ada perlombaan, saya dipanggil untuk bantu tim. Terkadang saya juga mendapatkan komisi dari Tim Polsek Biak Timur, itu pun bila tim kita menang hingga ke kecamatan,“ terang Bennony. Untuk menafkahi istri dan kedua anaknya, Bennony juga bekerja sebagai tukang ojek dengan penghasilan lebih kurang Rp 100.000/hari.

foto  foto

Keterangan :

  • Wajah yang dulunya dipenuhi kerisauan dan ketakutan kini berganti menjadi wajah penuh Kegembiraan dan rasa bahagia. (kiri)
  • Nilai persaudaraan yang kuat menghangatkan dan menenteramkan hati. Pamannya yang welas asih selalu mendampingi dan menemani Bennony untuk pergi berobat ke Jakarta.(kanan)

Pada akhir tahun 2008, Bennony merasakan nyeri di tubuhnya yang mengakibatkan dirinya tidak bisa bergerak dan hanya berbaring di rumah. Ia berobat ke RSUD Biak dan berkonsultasi dengan dokter ahli bedah, Dokter Wayan.  Dari hasil pemeriksaan diketahui, Bennony menderita penyakit hernia dan harus melakukan operasi di RSUD Biak. Pada tanggal 3 Juli 2010, dengan berbekal Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) Bennony menjalani operasi dan harus dirawat inap selama satu minggu di RSUD Biak. Setelah menjalani operasi dan diizinkan keluar, Bennony selalu memeriksakan kesehatannya di tempat praktik Dokter Wayan.

Pada saat akan melakukan operasi untuk ke dua kalinya, Dokter Wayan menganjurkannya untuk berobat di Jakarta mengingat peralatan di RSUD Biak kurang memadai. Dokter Wayan juga menginformasikan mengenai perihal Yayasan Buddha Tzu chi Indonesia yang berada di Biak, Papua  yang dapat menolongnya untuk berobat di Jakarta. Ini merupakan jalinan jodoh pertama kalinya bagi Bennony dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Bennony pun mengajukan surat permohonan bantuan pengobatan ke Tzu Chi. Setelah dilakukan survei, permohonan pengobatannya disetujui oleh Yayasan Buddha Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • Benonny menunjukkan foto-foto rontgen yang dilakukannya sebelum menjalani operasi. (kiri)
  • Ong Hok Cun (relawan biru putih) menjemput pasien penanganan khusus Tzu Chi yang akan berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.(kanan)

Pada tanggal 11 Mei 2011, ia mendapatkan tiket untuk berangkat ke Jakarta melalui relawan Tzu Chi Biak yang bernama ibu Yeni. Sesampainya di Jakarta, Bennony ditemani oleh Acun, relawan yang bertugas mendampingi pasien khusus untuk berobat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Pada tanggal 11 Juni 2011, Bennony menjalani operasi di RSCM dan menjalani rawat inap selama 7 hari .

Setelah menjalani pengobatan di RSCM, penyakit Bennony berangsur pulih. Terlebih setelah hernia seberat 7 kg berhasil diangkat oleh tim dokter. Benonny kini tak lagi tersiksa oleh rasa sakit yang sering menderanya jika sedang kelelahan. “Selama berobat di RSCM, relawan selalu menemani saya. Baik itu pada saat ambil darah ataupun mengambil resep. Kini saya sudah sembuh, terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena berkat bantuan ini saya bisa sembuh dan bermain Volly lagi di Biak. Bila suatu saat ada kegiatan sosial Tzu Chi di Biak, saya akan turut membantu,” kata Bennony berjanji.

Master Cheng Yen berkata, ”Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia.” Oleh sebab itu marilah kita mulai detik ini berbuat kebajikan dan melatih diri agar kehidupan sendiri dan sesama menjadi lebih indah dan bermakna.

  
 

Artikel Terkait

Bahan Makanan dari Halaman

Bahan Makanan dari Halaman

10 Maret 2020

Relawan Tzu Chi Sinar Mas di Siak mengajak warga membudidayakan tanam hortikultura. Dengan menanam sayur-mayur dan tanaman pangan lainnya maka akan dapat menghemat pengeluaran warga. Sebanyak 80 ibu rumah tangga mengikuti sosialisasi ini dengan penuh semangat (29/02/2020).

Semangat Melestarikan Lingkungan

Semangat Melestarikan Lingkungan

26 April 2011
Pagi itu tanggal 14 April 2011 sekitar pukul 09.00 WIB, para relawan Tzu Chi terlihat sibuk memilah sampah-sampah seperti botol plastik, kardus, alumunium, dan botol kaca. Selain itu sebagian relawan pun membersihkan tanaman yang tercampur dengan sampah-sampah lainnya.
Tak Ada Kata “Libur” Dalam Bersumbangsih

Tak Ada Kata “Libur” Dalam Bersumbangsih

04 April 2014 Melalui kegiatan ini dapat merasakan adanya kebersamaan dan semangat dari para relawan, semoga relawan di Tzu Chi dapat terus bersatu hati, ramah tamah, saling mengasihi dan gotong royong.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -