Cinta Kasih yang Menyentuh Hati Masyarakat

Jurnalis : Yunus Andi Salimin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Widiyanti (Tzu Ching Pekanbaru)

Nenek Simah mengalami kesulitan untuk sampai ke lokasi baksos.  Relawan dari Padang, Elisafan Uziel Shixiong membawa nenek Simah menuju ruang dokter

Tepat pukul 08.10 WIB kegiatan dimulai dengan sambutan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Pekanbaru Ationg Shixiong dan Ketua RW serta mengalungkan nomor urut antrian kepada pasien secara simbolis.  Baksos pengobatan ke-34 Tzu Chi Pekanbaru diadakan pada hari Minggu, 14 Desember 2014. Sebanyak 49 Bodhisatwa Tzu Chi Pekanbaru (termasuk 4 Dokter, 2 Apoteker dan 2 Perawat) turun ke halaman Rumah Bu Haji untuk bersumbangsih dan berbagi untuk masyarakat Rumbai, tepatnya di Jl. Yos Sudarso. Pukul 7 pagi relawan sudah mulai berdatangan ke lokasi baksos untuk mempersiapkan segala perlengkapan.

Semangat Relawan Penuh Sukacita

Banyak pasien di sekitar daerah tersebut yang tidak bisa datang ke lokasi baksos, disebabkan oleh banyaknya pasien yang sudah tidak sanggup untuk berjalan.  Adapun pasien yang mau datang dengan motor namun hal itu bisa membahayakan kondisi mereka. Tetapi dengan adanya kesungguhan hati dari relawan, akhirnya kita bisa menjemput beberapa pasien di daerah sekitar baksos. Seorang nenek bernama Nenek Simah (76 ) sudah setahun terbaring di kamar.  Simah selama ini sangat susah untuk bernapas, terkadang dia mencoba ingin berjalan tetapi kaki sebelah kirinya terasa sakit untuk digerakkan. Nenek pun dibantu oleh relawan untuk dibawa ke baksos.  Sesampainya di lokasi dengan semangat relawan dari Padang, Elisafan Uziel Shixiong membawa nenek Simah ke ruang dokter untuk diperiksa. Tersirat sedikit kekecewaan di wajahnya ketika menceritakan sakit yang dideritanya kepada Dokter Suyanto. Keluarga nenek Simah tinggal di sebuah rumah yang sederhana.

Setibanya di ruang dokter,  Nenek Simah pun segera mendapatkan pengecekan dari Dokter Suyanto

Pasien Nuryawati merasa sangat senang karena bisa dibantu. Ia pun berdoa mudah-mudahan obat yang diberikan dari Yayasan Buddha Tzu Chi bisa bermanfaat.  Nuryawati yang mengeluhkan sakit di bagian punggung dan kaki, meminta nomor HP (Handphone) dokter untuk meminta  keterangan tentang penyakit yang dideritanya lebih lanjut. Nuryawati mendapat info adanya baksos dari tetangga yang pernah pertama kali ke baksos tersebut. Nuryawati dan keluarganya yang bertempat tinggal di Jl. Yos Sudarso, Rumbai ini datang dengan menggunakan sepeda motor.

 

Dalam kegiatan baksos ini, Tzu Chi mengambil kesempatan untuk membagikan buletin dan sosialisasi agar masyarakat dapat mengenal Tzu Chi lebih dekat

Sebanyak 171 jumlah pasien yang datang untuk berobat disambut hangat oleh relawan Tzu Chi. Dalam kesempatan ini juga masyarakat dibagikan Buletin Tzu Chi supaya mereka dapat mengenal lebih dekat Tzu Chi. Semoga jalinan jodoh dengan masyarakat di Rumbai ini bisa berlanjut dan dapat melayani lebih banyak masyarakat. Disela-sela kegembiraan insan Tzu Chi menggali ladang berkah, tak ketinggalan pula semangat relawan untuk melakukan kegiatan daur ulang.  

Lentera Kehidupan dalam Kehidupan Nyata

Pasangan suami istri Feri Shixiong dan Yanti Shijie sangat senang karena bisa bergabung untuk pertama kalinya di Tzu Chi melalui kegiatan baksos. Feri Shixiong dalam kesehariannya sering menonton DAAI TV salah satunya Lentera Kehidupan. Feri Shixiong merasa apa yang ia tonton di Lentera Kehidupan adalah benar-benar hal yang sesungguhnya terjadi di dunia Tzu Chi. Sebagaimana  yang ia lihat, rasakan, dan lakukan di baksos Tzu Chi Pekanbaru. Baksos pun ditutup dengan sharing relawan dan makan siang bersama.

Disela-sela kegembiraan insan Tzu Chi menggali ladang berkah, tak ketinggalan pula semangat relawan untuk melakukan kegiatan daur ulang


Artikel Terkait

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -