Cinta kasih yang Terealisasi

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Batam), Fotografer : Djaya Iskandar, Mathias, Reno, William, Salim
 
 

foto
Sebelum terjun ke lokasi untuk menggalang dana, relawan terlebih dahulu berkumpul di Kantor Perwakilan Tzu Chi Batam. Wendy Shijie memberikan arahan kepada para relawan yang hadir.

Kehidupan manusia dipenuhi dengan ketidakpastian. Pada awal November 2013, bencana topan Haiyan telah mempengaruhi bahkan mengubah kehidupan warga Filipina. Ribuan warga meninggal dunia akibat bencana alam ini. Selain itu, mereka yang selamat dari malapetaka ini kehilangan segalanya, termasuk harta, tempat tinggal dan keluarga yang mereka sayangi. Demi membantu warga Filipina, relawan Tzu Chi Batam mengadakan kegiatan penggalangan cinta kasih pada tanggal 23 dan 24 November 2013 di berbagai pusat pembelanjaan masyarakat Batam. Total relawan yang bergabung dalam kegiatan ini berjumlah 107 orang.

Awalnya, relawan Tzu Chi Batam menggalang cinta kasih di pasar Penuin dan Mitra Raya. Aksi peduli bencana ini dimulai pada jam 07.00 WIB. Meskipun gerimis membasahi kota Batam pada pagi hari 23 November, tetapi cuaca seperti ini tidak mempengaruhi semangat relawan dalam menjalankan kegiatan. Dengan memakai payung, mereka mengelilingi pasar dan mengumpulkan cinta kasih masyarakat setempat untuk warga Filipina. Setelah menggalang cinta kasih di pasar, relawan meneruskan semangat ini ke berbagai mal di pulau Batam. Mereka menggalang cinta kasih para pengunjung dan tenant yang berada di BCS Mall, Nagoya Hill, Lucky Plaza dan Top 100 Penuin.

Masyarakat Batam mewujudkan cinta kasih mereka dalam aksi nyata. Mereka mendanakan sebagian uang belanja mereka dan mendoakan warga Filipina akan terbantu dengan dana yang mereka amalkan. Hayden misalnya, meskipun hanya berumur 7 tahun, tetapi ia sangat peduli dan simpati akan kondisi warga Filipina. Pada kegiatan kali ini, ia menyumbangkan sebuah celengan bambu yang berisi uang jajan yang ia sisihkan selama ini. Selain itu, ia juga ikut serta dalam kegiatan penggalangan dana Tzu Chi bersama ibunya.

foto  foto

Keterangan :

  • Pada pagi hari tanggal 23 November 2013, relawan mengawali aksi peduli bencana topan haiyan di Pasar Penuin dan Pasar Mitra Raya (kiri).
  • Dengan membawa kotak dana, relawan berjalan menyusuri pasar (kanan).

Kemudian, empat hari setelah penggalangan dana di pasar dan mal, tepatnya tanggal 28 November 2013, relawan Tzu Chi Batam juga menggalang cinta kasih di Sekolah Global Asia-Indo (SGIA). Penggalangan dana kali ini merupakan inisiatif dari SGIA. Melalui surat elektronik, mereka mengundang Tzu Chi Batam turut merealisasikan dan menyalurkan cinta kasih mereka untuk warga Filipina. Kegiatan penggalangan dana di SGIA berlangsung selama 2 jam dan berhasil mengumpulkan cinta kasih para murid dan guru.

foto  foto

Keterangan :

  • Selain menggalang dana di pasar basah, relawan Tzu Chi Batam juga menggalang dana di berbagai mal di kota Batam, salah satunya ialah Batam City Square (BCS) Mall (kiri).
  • Sekolah Global Indo-Asia (SGIA) juga ikut serta dalam menyalurkan cinta kasih dan doa mereka untuk warga Filipina (kanan).

Walaupun bencana topan Haiyan hanya berlangsung untuk beberapa hari, tetapi siklon tropis ini telah menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi warga Filipina. Melalui penggalangan cinta kasih ini, relawan mengajak masyarakat setempat untuk turut bersumbangsih sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana. Semoga cinta kasih dan doa dari masyarakat mendatangkan berkah dan kekuatan bagi warga Filipina untuk menghadapi cobaan ini.

 

 
 

Artikel Terkait

Bersumbangsih Membuat Hidup Berarti

Bersumbangsih Membuat Hidup Berarti

07 Agustus 2015 “Darah, bagian dari tubuh manusia yang tidak terkira nilainya dapat kita sumbangkan kepada resipien (penerima donor -red) yang membutuhkan, sehingga hidup lebih berarti dengan berbagi.” Ujar Deddy. Lebih lanjut, Deddy mengutarakan keinginannya menjadi donor rutin ke depannya.
Suara Kasih: Pola Hidup Sederhana

Suara Kasih: Pola Hidup Sederhana

25 Oktober 2010
Kehidupan manusia zaman sekarang berbeda dengan kehidupan manusia zaman dahulu. Kehidupan pada zaman dahulu sangat sederhana. Orang-orang zaman dahulu mengetahui pentingnya menghargai sumber daya alam dan hidup hemat.
Banjir Jakarta: Menolong Orang Lain = Menolong Diri Sendiri

Banjir Jakarta: Menolong Orang Lain = Menolong Diri Sendiri

20 Januari 2013
Hari terlihat cerah meski hujan mengancam di balik awan. Hari itu, Sabtu 19 Januari 2013, adalah hari keempat pembagian bantuan yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi untuk korban banjir di wilayah Kapuk Muara dan Teluk Gong, Jakarta Utara.

 

Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -