Cinta Kasih yang Terus Bersemi di Padang

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
 

fotoChaidir Shixiong (kanan), Wakil Ketua Tzu Chi Padang mengajak para relawan yang hadir untuk melakukan prosesi peletakan batu.

Terdengar suara pengumuman yang menandakan pesawat akan lepas landas. Roda-roda pesawat Lion Air 737, yang menjadi alat transportasiku akhirnya menyentuh landasan bandara Minangkabau, Padang sumatera Barat. Ini adalah penerbanganku yang kedua kalinya untuk pergi ke Padang, yang mana pada pertama kalinya aku pergi untuk meliput kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi yang ke-79 di RS Reksodiwiryo. Tujuanku yang kedua ini ialah untuk meliput kegiatan peletakan batu pertama, pembangunan gedung Kantor Penghubung Tzu Chi Padang.

 

Napak Tilas Tzu Chi Padang
Bermula dari sebutir benih tumbuh menjadi tak terhingga dan yang tak terhingga tumbuh dari satu benih. Seperti inilah gambaran lahirnya sebuah Kantor Penghubung Tzu Chi Padang. Berawal dari pembagian beras cinta kasih yang dilakukan pada tahun 2003, sekelompok relawan lokal sering berkumpul untuk meneruskan penebaran perhatian di Bumi Minang. Dari kegiatan inilah mulai bermunculan benih-benih cinta kasih baru yang bertekad untuk berjalan di jalan Bodhisatwa.

Pada tanggal 6 Maret 2007, gempa besar bersumber di daerah Solok menimbulkan banyak korban. Relawan Tzu Chi dengan sigap memberi bantuan. Meski untuk menuju lokasi bencana, relawan harus menempuh 4 jam perjalanan bolak balik. Tanggal 11 – 13 maret 2007, Tzu Chi bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polisi Daerah (Biddokkes Polda) Sumatera Barat mengadakan baksos pengobatan umum bagi korban yang menderita sakit. Selain baksos pengobatan, Tzu Chi juga memberikan bantuan berupa tenda semi permanen bagi warga yang rumahnya rusak berat.

Akhirnya demi memberikan informasi kepada para relawan yang ingin bergabung menjadi relawan Tzu Chi maka relawan Padang mengadakan kegiatan pelatihan relawan baru 1 pada tanggal 22 April 2007 di M2000 Tung-Tung Restoran.

foto    foto

Keterangan :

  • Untuk pelaksanaan peletakan batu pertama besok, Shixiong Chaidir membagikan beberapa tugas kepada para relawan yang hadir (kiri).
  • Gedung Kantor Penghubung Tzu Chi Padang sekarang (kanan).

Sebelum gempa bumi tanggal 30 September 2009 terjadi sebenarnya Tzu Chi Padang tengah mempersiapkan bakti sosial kesehatan yang akan diadakan di sana. Sayang, gempa bumi saat itu telah menggagalkan rencana tersebut. Namun akhirnya Tzu Chi membangun kembali gedung sekolah SMA Negeri 1 Padang.

Seiring berjalannya waktu antusias warga lokal yang ingin bersumbangsih terus bertambah. Maka pada tanggal 6 Juni 2010 relawan Tzu Chi Padang meresmikan terbentuknya Kantor Penghubung Tzu Chi Padang  di Jalan Diponegoro no 19 EF, Padang. Dan pada tanggal 12 Desember 2010  Wali Kota Padang menetapkannya sebagai hari Tzu Chi Kota Padang.

Kantor Penghubung yang Baru
Selama Sembilan tahun lamanya terus bersumbangsih, aktivitas mereka juga terus bertambah. Kini mereka ingin menyebarkan cinta kasih yang mereka miliki kepada seluruh masyarakat Padang dengan mendirikan sebuah gedung kantor penghubung baru. Gedung ini juga akan diperuntukkan sebagai pusat evakuasi untuk para korban gempa atau banjir badang, yang biasanya sering terjadi di daerah padang. kini para relawan Tzu Chi Padang mulai mempersiapkan sebuah rumah yang kokoh dan solid untuk mendalami ajaran Master Cheng Yen lebih dalam.

foto   foto

Keterangan :

  • Hasan Basri, Ketua Tzu Ching Indonesia yang juga reporter DAAI TV, mengajarkan bahasa isyarat tangan lagu "Sebuah masa depan yang indah" kepada para murid SMA 1 Negeri Padang (kiri).
  • Lokasi gedung Kantor Penghubung Tzu Chi Padang baru yang akan segera berdiri (kanan).

Tanggal 10 Maret 2012, persiapan untuk pembangunan pun dilakukan. “Adapun persiapan yang dilakukan untuk peletakan batu besok antara lain, latihan Shou Yu (isyarat tangan) yang dibawakan oleh relawan Tzu Chi Padang dan murid-murid dari kelas 11 dan 12 SMA 1 Negeri Padang. “Selain itu rencananya kita akan mengundang sebanyak 120 orang, yang mana diantaranya ialah bapak walikota Padang, yayasan perkumpulan marga yang ada di Padang dan donator Tzu Chi dan sebagainya,”terang Chaidir Shixiong, Wakil Ketua Kantor Penghubung Tzu Chi Padang.

Untuk pelatihan isyarat tangan, baik relawan dan siswi SMA 1 Negeri Padang dibantu oleh ketua Tzu Ching Indonesia, Hasan Basri yang kebetulan fasih dalam gerakan isyarat tangan. Selain persiapan untuk penampilan isyarat tangan, juga dilakukan persiapan untuk penyekopan pasir yang akan dilakukan oleh ketua umum Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Ketua He Qi Barat, Tan Soei Tjoe serta didampingi oleh Sekretaris Daerah kota Padang, Ir. Emzalmi, M.Si, ketua Tzu Chi Padang beserta wakil Ketua Tzu Chi Padang. Chaidir juga menerangkan rencananya pembangunan untuk gedung baru ini akan selesai pada tanggal 12 Desember 2012, sehingga pada akhir tahun bangunan tersebut telah dapat beroperasi dan digunakan oleh para relawan dalam menyebarkan cinta kasih. 

“Dengan adanya gedung Kantor Penghubung Tzu Chi Padang maka warga masyarakat Padang akan lebih makin yakin kepada Tzu Chi, karena kini telah memiliki kantor yang terlihat jelas dan dapat diadakan kegiatan di dalamnya sehingga relawan Tzu Chi Padang akan semakin maju ke depannya. Selebihnya kami tidak berani muluk-muluk, kami ingin melakukannya sambil berjalan,” terang Chaidir.


Artikel Terkait

Pelayanan adalah Panggilan

Pelayanan adalah Panggilan

15 Juli 2016 Live in bertujuan untuk mengabdi dalam kegiatan sosial di masyarakat, sehingga bisa merasakan secara langsung bagaimana kehidupan masyarakat. Tzu Chi menjadi salah satu tempat untuk kegiatan pengabdian sosial ini selama 21 hari sejak tanggal 17 Juni hingga 7 Juli 2016 oleh 4 frater (calon pastur).
Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Bersungguh Hati

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Bersungguh Hati

01 Februari 2016 Sebanyak 900 orang yang terdiri dari para donatur, relawan maupun simpatisan Tzu Chi menghadiri kegiatan Acara Pemberkatan Akhir Tahun 2015 di Lancang Kuning Ball Room Hotel Furaya pada 23 Januari 2016.
Karena Pendidikan adalah Sebuah Lentera

Karena Pendidikan adalah Sebuah Lentera

22 Juni 2020
Alfiansyah (18) tak bisa membayangkan apa jadinya jika tak dibantu oleh Tzu Chi selama tiga tahun ini. Pasalnya dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, anak kedua dari empat bersaudara ini terancam putus sekolah. 
The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -