Relawan Tzu Chi yang membina daerah Aceh yaitu Shu Tjeng berbagi semangat Tzu Chi untuk masyarkat di berbagai kabupaten di Provinsi Aceh.
Aceh merupakan provinsi di ujung barat Indonesia dengan luas 58.486 km² dan di huni 5,372 juta jiwa dengan keindahan alam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar maupun dalam negeri. Provinsi ini memiliki jalinan jodoh dengan Yayasan Buddha Tzu Chi di karenakan gempa dan tsunami yang terjadi 20 tahun yang lalu tepatnya tanggal 26 Desember 2004. Tanpa terasa waktu pun berlalu dengan sangat cepat dan jalinan jodoh baik ini pun terus berkembang.
Pada Tahun 2024, relawan Tzu Chi yang membina daerah Aceh yaitu Shu Tjeng mengadakan sosialisasi di berbagai kabupaten di Provinsi Aceh yang diharapkan mampu untuk menggerakkan hati dan menghimpun masyarakat agar ikut bersumbangsih dan meringankan penderitaan masyarakat setempat.
Antusias dari warga Perumahan Cinta Kasih Neuheun yang hadir dalam sosialisasi sangat menyentuh hati relawan.
Pada Tanggal 27 Maret 2024 diadakan sosialisasi di Perumahan Cinta Kasih Neuheun, Kab. Aceh Besar. Warga setempat antusias untuk menghadiri acara sosialisasi tersebut dan relawan pun disambut dengan hangat.
Satu hari setelahnya, tanggal 28 Maret 2024 sosialisasi lain diadakan di Wihara Buddha Dharma di Kota Sabang. Jalinan jodoh di kota ini terjalin melalui seorang ibu bernama Yustin yang mengetahui keberadaan Tzu Chi di Banda Aceh dan memutuskan untuk bergabung ikut masuk ke dalam barisan relawan dan membentuk komunitas relawan Tzu Chi atau Xie Li di Kota Sabang. Sosialisasi ini diharapkan mampu menggerakkan hati nurani saudara-saudara kita untuk bersumbangsih baik menjadi donatur maupun relawan yang ikut terjun dalam kegiatan Tzu Chi.
“Saya jadi mengetahui Yayasan Buddha Tzu Chi ini secara keseluruhan beserta misi-misi yang sedang dikerjakan, sungguh merupakan misi yang sangat mulia yang tidak semua orang bersedia untuk melakukannya,” ujar salah satu peserta yang mengikuti sosialisasi di Kota Sabang ini.
Shu Tjeng berbagi tentang Tzu Chi kepada para umat di Wihara Buddha Dharma Kota Sabang.
Keesokan harinya yaitu tanggal 29 Maret 2024 diadakan sosialisasi selanjutnya yang berlokasi di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Kota Sabang. Kegiatan sosialisasi ini berjalan dengan lancar dan ramai dihadiri oleh masyarakat setempat. Warga yang lanjut usia pun tidak mau kalah semangat untuk menghadiri sosialisasi tersebut dan mendengarkan secara saksama tentang Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah berusia 30 tahun di Indonesia.
Tanggal 30 merupakan hari ke empat dalam rangakaian acara sosialisasi yang diadakan di Kota Banda Aceh, sosialisasi ramai dihadiri oleh wajah-wajah baru yang menyimak acara dengan penuh hikmat. Kegiatan ini juga berjalan lancar walaupun di kala itu cuaca kurang mendukung untuk hadir di Depo Tzu Chi Banda Aceh.
Para peserta sosialisasi berfoto bersama usai dengan semangat menghadiri sosialisasi yang diadakan di Gereja Protestan Bagian Barat (GPIB) Kota Sabang.
Keesokan harinya Rombongan Pembina Tzu Chi Aceh bergerak menuju Kabupaten Bireuen yang ditempuh melalui jalur darat selama 4 jam lamanya. Rasa lelah pun terbayarkan ketika melihat relawan yang tergerak hatinya untuk menghadiri rangkaian acara sosialisasi yang diadakan di kantor Tzu Chi Bireuen.
“Saya merasakan sukacita yang mendalam karena semua tergerak hatinya untuk hadir dan bergabung di dalam barisan Tzu Chi sehingga dapat meringankan lebih banyak penderitaan masyarakat setempat,” ujar Shu Tjeng Pembina Tzu Chi Provinsi Aceh.
Demikianlah acara Sosialisasi yang diadakan di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Aceh yang diharapkan mampu untuk menggalang dan menghimpun banyak relawan untuk menyatukan hati dan pikiran bersumbangsih meringankan penderitaan di Tanah Rencong ini.
Editor: Metta Wulandari