Selain itu, laut juga mulai penuh dengan limbah pabrik yang mengakibatkan ekosistemnya terganggu dan banyak tumbuhan serta hewan mati. Udara yang dulunya sejuk juga telah tercemar dengan gas karbondioksida dan metana yang kandungannya berlebih sehingga menimbulkan efek rumah kaca. Oleh karena itu sebagai makhluk yang tinggal di bumi, tentunya kita wajib menjaga kelestarian bumi, bukan hanya untuk bumi itu sendiri tapi untuk kehidupan kita kelak agar dunia bebas dari bencana. Bumi sebagai Tanggung Jawab Bersama Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memperbaiki bumi. Seperti ajaran Master Cheng Yen "Jika setiap orang bersatu hati dan bergotong royong, baru kita bisa mengembangkan kekuatan yang paling optimal" semakin banyak yang peduli dan mengulurkan tangan, maka dampak perubahannya akan terasa, namun jika hanya sedikit orang yang peduli bagaimana dunia yang sangat luas ini bisa segera membaik? Untuk melakukannya, kita dapat memulai dari tindakan sehari - hari seperti menghemat penggunaan listrik, bahan bakar, kertas, dan tisu serta memilah sampah yang dapat didaur ulang seperti botol air mineral bekas yang sulit untuk diurai oleh alam, kertas, kaleng, dan lainnya. Tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon di pekarangan juga merupakan salah satu tindakan yang dapat kita lakukan untuk lingkungan. Pelestarian Lingkungan sebagai Sebuah Rutinitas Sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab, pada hari Minggu, 7 April 2013, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia He Qi Barat berkumpul di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat untuk memilah sampah yang telah dikumpulkan. Pukul 08.00 WIB, sekelompk relawan telah duduk bergerombol dan sibuk memilah sampah, ada yang memisahkan sampah kertas karton dengan plastik, ada yang memisahkan botol air mineral dari label dan tutupnya, ada pula yang memisahkan kertas berdasarkan warnanya. Tujuan dari pemisahan ini adalah agar mudah di daur ulang. Kertas putih misalnya memiliki nilai yang lebih baik untuk diolah dibandingkan kertas berwarna. Sambil memilah sampah sesekali para relawan bergurau dan bercerita. Seperti yang dilakukan oleh Fi Yin Shijie yang baru pertama kali ikut kegiatan pelestarian lingkungan. Ia mengaku ingin mengetahui lebih jauh sampah apa yang dapat dimanfaatkan kembali dan dapat dijadikan apa sampah tersebut. Keterangan : - Semua relawan saling menyingsingkan lengan baju guna mengurangi sampah yang dapat mengotori bumi (kiri).
- Dengan penuh telaten, par relawan memilah barang-barang daur ulang guna mempermudah proses daur ulang (kanan).
Sebelumnya Fi Yin juga sudah rutin menyumbangkan sampah dari rumahnya untuk di daur ulang melalui mobil depo yang berkeliling. Rumahnya yang jauh tidak menjadi kendala baginya untuk berbuat baik. Dengan kendaraan umum, Ia mencari depo yang belum pernah dikunjungi sebelumnya. Tentu saja hal ini sangat menyentuh perasaan relawan lain. Fi Yin Shijie bercerita bahwa sejak kecil ia terbiasa untuk tidak menimbun sampah dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Menurutnya, dengan menjaga kebersihan lingkungan maka akan terhindar dari penyakit. Shijie yang pernah mengikuti sosialisasi di Kantor Tzu Chi ITC Mangga Dua ini merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan dan kegiatan lainnya "Yang penting bermanfaat" ujarnya. Tempat Penampungan Emas Kedatangan Fi Yin Shijie dan relawan lain dalam kegiatan pelestarian lingkungan sangatlah diharapkan. Sampah yang telah ditampung di depo tentu saja memerlukan uluran tangan banyak orang agar dapat segera diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Manfaat daur ulang sangatlah besar. Selain mengurangi volume sampah, dana yang dihasilkan dari hasil penjualan barang bekas tersebut digunakan untuk menolong warga yang membutuhkan. Hanya perlu meluangkan sedikit waktu dan tenaga untuk melakukannya. Apabila rutin dikerjakan, maka akan segera selesai. Seperti kegiatan pada hari Minggu tersebut, pukul 12.00 WIB para relawan telah selesai melakukan pemilahan beberapa jenis sampah. Walau penuh keringat, tak terlihat wajah yang murung dari para relawan. Semuanya tampak senang, bahkan sebelum makan siang, kami sempat melakukan sharing dan isyarat tangan dengan penuh semangat. Seperti kata Master "Perbuatan baik harus dilakukan bersama-sama, dengan demikian baru bisa membangkitkan kekuatan untuk saling memotivasi dan menginspirasi" |