DAAI TV Raih Anugerah KPI 2022
Jurnalis : Mika Wulan (DAAI TV Indonesia), Fotografer : Dok. DAAI TV IndonesiaDAAI TV Indonesia kembali mendulang prestasi. Tepatnya pada tanggal 15 Oktober lalu, DAAI TV meraih anugerah KPI 2022 untuk kategori Program Televisi Lokal Non Berjaringan.
Selepas meraih Juara 1 dalam The Chinese Language Journalism Award for Overseas Media, Kategori Taiwan Highlights Report Award, DAAI TV Indonesia kembali mendulang prestasi. Tepatnya pada tanggal 15 Oktober lalu, DAAI TV meraih anugerah KPI 2022 untuk kategori Program Televisi Lokal Non Berjaringan.
Sebagaimana yang dikutip dari laman KPI, Anugerah KPI 2022 sebagai bentuk apresiasi yang diberikan pada program siaran televisi dan radio berkualitas terbaik. Untuk media televisi sendiri, ada sebanyak 18 televisi yang berpartisipasi dalam ajang tersebut, termasuk salah satunya DAAI TV Indonesia. Setelah melalui proses seleksi awal yang dilakukan pada 1-16 September 2022, sejumlah nominasi penerima Anugerah KPI Award diumumkan pada 6 Oktober 2022.
Dua program acara dari DAAI TV Indonesia masuk nominasi penerima Anugerah KPI 2022 kategori Program TV Lokal Non Berjaringan, yaitu Bingkai Sumatera dengan materi tayangan Konservasi Barumun Nagari yang diproduksi oleh DAAI TV Medan dan Mimpi Jadi Nyata dengan materi tayangan Kasih Tak Terbatas yang diproduksi oleh DAAI TV Jakarta.
Pada 15 Oktober 2022, KPI kemudian mengumumkan pemenang Anugerah KPI 2022 dalam acara puncak Anugerah KPI 2022 yang disiarkan Kompas TV. Dari 19 kategori program tersedia dalam nominasi ini, ditambah dengan 4 kategori khusus yang tidak memiliki nominasi, DAAI TV berhasil meraih Anugerah KPI 2022 untuk kategori Program Televisi Lokal Non Berjaringan lewat Program Mimpi Jadi Nyata, program acara yang mempertemukan pejuang mimpi dengan mereka yang berempati untuk membantu mewujudkan mimpi.
Dua program acara dari DAAI TV Indonesia masuk nominasi penerima Anugerah KPI 2022 kategori Program TV Lokal Non Berjaringan, yaitu Bingkai Sumatera dengan materi tayangan Konservasi Barumun Nagari yang diproduksi oleh DAAI TV Medan dan Mimpi Jadi Nyata dengan materi tayangan Kasih Tak Terbatas yang diproduksi oleh DAAI TV Jakarta.
Dalam episodenya yang berjudul Kasih Tak Terbatas, program acara ini menghadirkan dua sosok pejuang mimpi. Yang pertama adalah Marsan, kusir delman yang merawat lebih dari 400 orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ di rumahnya. Ia memiliki mimpi ingin membuat 10 kamar untuk anak usia 10 tahun ke bawah. Yang kedua adalah Erlin Yusnita, seorang fisioterapis anak berkebutuhan khusus (ABK) yang membuka sekolah bagi para ABK. Ia memiliki mimpi untuk memberikan kursi roda untuk Aira, anak didiknya yang memiliki kondisi Cerebral Palsy.
“Kemenangan ini bukan kemenangan tim Mimpi Jadi Nyata saja. Ini adalah program produksi dimana banyak orang yang bekerja di belakang layar maupun di depan layar untuk program ini,” ujar produser program Mimpi Jadi Nyata, Dwi Nur.
Lebih jauh Dwi Nur mengungkapkan, bahwa program ini juga memberi banyak pengalaman batin pada tim yang terlibat. “Bertemu dengan para pejuang mimpi memberi banyak pelatihan batin bagi kami, karena di situ kami bisa banyak belajar untuk bersyukur dengan kehidupan kami. Saat memberikan amanah dari para sponsor, kami juga belajar bahwa membantu sesama yang membutuhkan itu memberikan rasa bahagia dan energi yang sangat luar biasa”.
Program acara Mimpi Menjadi Nyata ini mempertemukan pejuang mimpi dengan mereka yang berempati untuk membantu mewujudkan mimpi.
Paulus Florianus selaku Manajer Program DAAI TV turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap tim Mimpi Jadi Nyata, tim program, manajemen, BOD (Board of Directors), sponsor, donatur, serta kepada para pejuang mimpi yang telah menjadi inspirasi lewat mimpi, harapan, dan perjuangan mereka yang besar.
“Penghargaan ini semakin memotivasi kita, karena pertama semakin mendorong teman-teman di DAAI TV untuk memproduksi program-program yang tidak saja menghibur, tapi juga yang jauh lebih penting adalah mendidik dan menginspirasi. Tidak saja sebagai tontonan, tapi juga menjadi tuntunan. Ini akan memotivasi teman-teman bahwa hasil kerja keras kita selama ini dihargai oleh lembaga yang berkompeten,” kata Paulus.
Editor: Hadi Pranoto