Dalam Jalinan Jodoh yang Baik
Jurnalis : Metta Sari, Fotografer : Joni Saharani Para relawan dari Taiwan khusus datang ke Indonesia untuk berbagi pengalaman serta untuk membangkitkan semangat relawan Tzu Chi Indonesia. |
| ||
Para relawan Tzu Chi yang berseragam rapi hadir pagi ini untuk menghadiri pelatihan relawan dan calon komite yang diadakan pada tanggal 19-20 Februari 2011. Acara pelatihan relawan dan calon komite ini dihadiri shixiong dan shijie yang datang langsung dari Taiwan. Terdapat 2 shixiong dan 6 shijie yang khusus datang ke Indonesia untuk berbagi pengalaman kepada para relawan Indonesia serta untuk membangkitkan semangat relawan Tzu Chi Indonesia. Para shixiong dan shijie menceritakan pengalaman pribadi mereka yang sangat menggugah hati para relawan Indonesia. Pertemuan untuk Saling Berbagi He Yun Qi Shijie adalah seorang pengajar di universitas Tzu Chi di Taiwan. Ia bergerak dalam dunia pendidikan. Walaupun ia adalah seorang profesor, He Yun Qi Shijie tetap melakukan daur ulang. Ia menceritakan bahwa di Universitas Tzu Chi Taiwan terdapat 4 fakultas, yaitu fakultas kedokteran, pelayanan masyarakat, budaya humanis dan masyarakat , serta broadcasting. Para mahasiswa yang mengambil jurusan broadcasting sangat berharap setelah lulus mereka dapat bekerja di Da Ai TV. Master Cheng Yen sangat khawatir terhadap anak-anak zaman sekarang yang bagaikan buah stroberi, tampak bagus di luar namun di dalamnya lunak. Master khawatir bahwa anak-anak zaman sekarang tidak kuat menghadapi tekanan. Karenanya, agar kuat menghadapi tekanan maka anak-anak harus mendapatkan pendidikan yang baik. Di Taiwan, Yayasan Buddha Tzu Chi sudah membangun sekolah dari TK , SD, SMP, SMA sampai universitas. He Yun Qi Shijie yakin bahwa Indonesia juga dapat mengembangkan Sekolah Tzu Chi sampai ke jenjang universitas karena langkah misi pendidikan di Indonesia tidak jauh berbeda dengan misi pendidikan Taiwan. Menggalang Bodhisatwa Dunia
Keterangan :
Di Tzu Chi kita akan banyak belajar, baik ilmu kehidupan atau ilmu pendidikan yang sangat berguna untuk kita. Dengan begitu kita dapat mengurus rumah kita sendiri, seperti di Indonesia yang sedang membangun Jing Si Tang di kawasan Pantai Indah Kapuk. Jing Si Tang merupakan rumah kita sendiri. Semakin luas sebuah rumah maka akan semakin membutuhkan banyak anggota keluarga untuk merawatnya bersama-sama. Selain kita menciptakan suatu berkah, kita dapat mengajak lebih banyak orang untuk menciptakan berkah bagi sesama. Dengan mengajak lebih banyak lagi orang untuk masuk dalam barisan Tzu Chi, maka semakin banyak pula Bodhisatwa dunia. Menyumbang dana merupakan hal yang sangat mudah, sedangkan menyumbangkan waktu sangat sulit untuk dilakukan. “Marilah kita bersatu hati untuk membangun rumah kita di Indonesia,” seru para relawan Indonesia bersama Luo Mei Zhu Shijie. “Dulu saya orang yang suka berfoya-foya, sempat terpikir untuk menyebarkan cinta kasih namun belum pernah terwujud. Untungnya saya bertemu dan mengenal Tzu Chi. Sejak saya mengenal Tzu Chi, saya dapat mengembangkan cinta kasih yang benar. Di Tzu Chi tidak mengenal batasan ras, agama, ataupun bangsa. Kita hanya memanfaatkan jodoh baik yang terjalin, maka itu kita juga harus berikrar yang baik juga,” kata Huang Qiu Liang Shixiong. Zeng Mei Yu Shijie adalah seorang suster yang telah berpraktik selama 35 tahun. Ia mengatakan pada para peserta untuk jangan pernah meremehkan kekuatan kita yang sangat kecil, dan jangan takut untuk berikrar besar. Hidup ini tidak kekal, maka dari itu Master Cheng Yen mengatakan bahwa ada 2 hal yang tidak dapat ditunda di dunia ini, yaitu melakukan kebajikan dan berbakti terhadap orang tua. Karena setiap orang memiliki kemampuan yang tidak terhingga, maka kita dapat belajar untuk memikul tanggung jawab dalam kehidupan ini. Zeng Mei Yu Shijie menceritakan pengalamannya ikut serta dalam pelestarian lingkungan yaitu daur ulang. Setiap hari ia membawa kendaraannya untuk menggumpulkan barang-barang yang dapat didaur ulang setiap kali ia pergi bekerja. Jika hari libur ia tetap berkeliling dengan kendaraannya untuk mengumpulkan barang daur ulang. Dengan kita menjaga bumi kita, kita telah mewariskan sebuah bumi yang bersih untuk anak cucu kita.
Keterangan :
Belajar dari Kisah Orang Lain Sharing yang disampaikan oleh para shixiong dan shijie dari Taiwan ini, menumbuhkan semangat baru bagi para relawan Tzu Chi Indonesia. Para relawan benar-benar senang atas kunjungan para shixiong dan shijie dari Taiwan. Kesediaan mereka untuk berbagi cerita dan pengalaman, merupakan hal yang berharga. Dengan jalinan jodoh yang baik atas perbuatan yang baik pula, membuat kita semakin bersyukur. Bersyukur berada dalam satu keluarga besar Tzu Chi yang penuh dengan cinta kasih di dalamnya. | |||