Walaupun dihadang hujan lebat, para relawan Tzu Chi tetap semangat menyiapkan kegiatan donor darah, Sabtu 22 Januari 2022.
Dua tahun sudah masa istirahat bagi tim donor darah relawan Komunitas He Qi Barat 2 di wilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat, karena dihadang pandemi Covid-19. Di sisi lain sudah banyak yang membutuhkan hasil kerja tim donor darah.
Maka setelah kebijakan pemerintah yang melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat, pada Sabtu 22 Januari 2022 relawan Tzu Chi di Kebon Jeruk, menggelar donor darah di Kantor RW 05 Bojong Indah Jakarta Barat. Walau dihadang hujan lebat, tak menyurutkan semangat 19 relawan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Pendaftaran donor bisa langsung maupun melalui daring.
Animo masyarakat untuk berdonor di masa pandemi ini pun terbilang bagus. Dari 56 calon pendonor, ada 48 yang memenuhi syarat. Ada juga relawan Tzu Chi yang turut mendonorkan darahnya, seperti M Ridwansyah, yang menyisihkan waktu padatnya sebagai pendidik.
Di antara pendonor, hadir pula seorang wanita cantik berusia 70 tahun, Ci Cuan Nio. Semangatnya luar biasa, karena tekadnya mendonorkan darah, ia hadir dengan membawa kursi roda, dibonceng oleh relawan Christine Halim dengan sepeda motornya.
“Saya sudah lebih dari 30 tahun rutin mendonorkan darah, walaupun umur saya sudah 70 tahun, tapi masih enjoy karena merasa sehat. Saya baru beberapa bulan lalu operasi lutut karena jatuh. Saya harus berjalan dengan ditopang kursi roda. Tapi sakit lutut saya tidak ada hubungannya dengan ketersediaan darah dalam tubuh saya, maka saya bahagia masih bisa menyumbangkan darah. Nanti kalau ada lagi, tolong kabari ya, saya setiap 6 bulan boleh mendonorkan darah,” ungkapnya dengan semangat.
Walaupun sudah berusia 70 tahun dan menggunakan alat bantu berjalan, ibu Ci Cuan Nio tetap rutin dan bersemangat menebar kebajikan.
Selain Ibu Ci Cuan Nio, yang lain pun demikian, para pendonor adalah insan yang menyadari betapa mendonorkan darah adalah tindakan mulia. Apalagi di saat pandemi belum reda, sementara kasus demam berdarah mulai merebak. Maka kebutuhan darah semakin melonjak.
Kesadaran tentang menolong orang lain juga diungkapkan Nur Hidayah dan Purwanti, dua wanita muda yang sangat menyadari bahwa dengan sumbangsihnya, ada kehidupan yang diselamatkannya.
“Saya sudah sering mendonorkan darah lewat Tzu Chi sebelum pandemi, di RPTRA Kembangan. Saya bersyukur kalau Tzu Chi rutin lagi mengadakan donor darah. Selagi kita mampu kita harus merelakan sebagian milik kita bagi yang membutuhkan. Di dunia ini kita harus saling tolong menolong, karena apa yang kita berikan, mungkin suatu hari juga kita akan membutuhkan dan ditolong oleh orang lain,” ungkap Nur Hidayah.
Nur Hidayah sebelum pandemi sering mendonorkan darah lewat Tzu Chi. Ia pun bersyukur Tzu Chi kembali mengadakan donor darah.
“Kalau kita berbuat baik pada seseorang, saya yakin akan mendapatkan kebaikan. Selagi kita masih sehat, inilah kesempatan yang diberikan Tuhan pada kita untuk menyelamatkan orang lain,” sambung Purwanti.
Demikianlah potret kebajikan yang tergambar pada kegiatan donor darah Sabtu 22 Januari 2022 tersebut yang sesungguhnya banyak masyarakat yang telah memahami tujua donor darah. Namun kalimat perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan bahwa mendonorkan darah adalah juga bentuk bakti bagi orang tua adalah pemahaman yang mungkin tidak semua orang mengetahui.
Sebagai tanda terimakasih, para donor juga diberikan suvenir tambahan yang telah dipersiapkan tim relawan Tzu Chi.
“Setiap tetesan darah yang mengalir di dalam tubuh kita bersumber dari ayah bunda. Betapa suci dan mulianya bila dapat menyumbangkan tetesan darah pemberian dari ayah bunda yang sedang mengalir dalam tubuh kita untuk ditransfusikan ke dalam tubuh orang lain demi menolong nyawa orang tersebut. Ini berarti membalas budi baik ayah bunda kita.” Kata perenungan Master Cheng Yen ini melengkapi pengetahuan kita selama ini bahwa memberikan darah tidak hanya menolong orang lain, namun juga memberikan pahala bagi orang tua dan sebagai bakti dan balas budi baik kepada mereka.
Nah alangkah beruntungnya bagi yang masih sehat dan mampu bersumbangsih darah. Selain sehat jiwa raga, menyelamatkan sesama juga berpahala bagi orang tua dan tanda bakti bagi mereka. Sungguh berlipat ganda karma baiknya.
Editor: Khusnul Khotimah