Darah Penyambung Kehidupan

Jurnalis : Tony Honkley (Tzu Chi Medan), Fotografer : Pieter Chang, Irijantho (Tzu Chi Medan)
 

fotoPara calon pendonor ini sedang mendaftarkan diri dan dengan sabar menunggu antrian di meja pendaftaran.

Bila setiap saat kita melakukan kebajikan, maka setiap hari merupakan hari terbaik bagi kita. Dengan niat baik dan pikiran positif, setiap waktu dan tempat dimanapun menjadi baik.


(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

Kita dapat merayakan dan memaknai Waisak dengan berbagai cara, salah satunya dengan melaksanakan aksi donor darah. Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan bekerja sama dengan Rumah Sakit Adam Malik, Maximart dan Maju Bersama (dua pusat perbelanjaan di Medan –red) menggelar kegiatan donor darah bertema “Setetes Darah Sejuta Kehidupan”.   

Saat itu, sebanyak 12 dokter dari Tzu Chi Medical Association Indonesia (TIMA Indonesia), 11 tenaga medis dari Rumah Sakit Adam Malik, dan 61 relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi maupun perwakilan dari Maximart bersama-sama menyukseskan acara donor darah ini. Kegiatan diadakan pada tanggal 15 Mei 2011, di lantai 2 Yang Lim Plaza, Medan sejak pukul 8 pagi. 

Rupanya, masih banyak orang yang takut untuk melakukan donor darah, salah satu dengan alasan mereka khawatir darahnya akan berkurang setelah didonorkan. Banyak yang tidak mengetahui bahwa usai mendonorkan darah, tubuh secara alami akan bereaksi memproduksi darah baru. Selain itu, donor darah juga ternyata sangat baik untuk kesehatan kita, mengganti darah yang lama dengan darah baru dan tidak hanya itu, manfaat lain yang bisa didapatkan adalah menurunkan berat tubuh, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan produksi sel darah merah, serta mendapatkan kesehatan psikologis.

 

foto  foto

Keterangan :

  • Para dokter dari TIMA juga turut berpartisipasi menyumbangkan tenaga untuk menyukseskan kegiatan donor darah ini. (kiri)
  • Para relawan dengan tulus membantu para tenaga medis dan menghibur para pendonor yang sedang mengikuti kegiatan donor darah. (kanan)

Untuk dapat menjadi donor, para peserta diharuskan mengikuti prosedur pendaftaran terlebih dahulu. Setelah itu, para calon donor akan diukur HB/Hemoglobin (Protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen) dan tekanan darahnya oleh para medis dari TIMA Indonesia dan unit transfusi darah RS. Adam Malik.

Dalam donor darah ini, terkumpul sebanyak 303 kantung darah yang akan disumbangkan ke RS. Adam Malik. “Seperti apa yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, setetes darah dapat menolong kehidupan manusia, kami dengan pihak Maximart kemudian dengan RS Adam Malik mengadakan donor darah kebetulan untuk menyambut hari Waisak,” kata Tjokro, koordinator kegiatan ini. Sementara Jenny, Perwakilan dari Maximart dan Maju Bersama mengatakan, “Baru pertama sekali bekerjasama dengan pihak yayasan untuk acara donor darah. Kami menggandeng yayasan sebab kami melihat Yayasan Buddha Tzu Chi murni untuk kepentingan sosial dalam beramal ke masyarakat.”

Lain pula menurut Makmur, salah satu donor yang datang hari itu, “Saya rela mendonorkan darah. Sebab simpel dan sederhana saja, selagi darah kita bisa berguna bagi orang lain kenapa tidak kita sumbangkan, selagi kita mampu tentunya.”

  

Artikel Terkait

Suara Kasih : Membedakan Benar dan Salah

Suara Kasih : Membedakan Benar dan Salah

05 Juli 2012 ”Dalam era sekarang, diperlukan pemahaman atas salah dan benar, Dalam masa penuh bencana, diperlukan pembinaan welas asih agung, Dalam era penuh kegelapan batin, diperlukan kebijaksanaan agung, Dalam era penuh kekacauan,diperlukan pertobatan besar.” Bukankah ini yang terjadi di era saat ini?
Bantuan Bagi Warga Korban Kebakaran di Tambora, Jakarta Barat

Bantuan Bagi Warga Korban Kebakaran di Tambora, Jakarta Barat

21 Oktober 2021

Relawan Tzu Chi memberikan 112 paket bantuan kepada warga korban kebakaran di Jl. Krendeng Raya, Tambora, Jakarta Barat, pada Rabu, 20 Oktober 2021. Kebakaran terjadi pada 15 Oktober 2021,menghanguskan 81 rumah.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-135 :  Janji Seorang Ibu yang Akhirnya Terpenuhi

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-135 : Janji Seorang Ibu yang Akhirnya Terpenuhi

30 November 2022
Ada pemandangan tak biasa di Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-135. Jika biasanya pasien operasi bibir sumbing umumnya anak-anak, kali ini ada pasien yang sudah berusia 29 tahun, M. Eryan Wahyudi namanya. 
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -