Dari Hati ke Hati

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

foto Relawan Tzu Chi Bandung Pepeng Kuswati (kiri) dan Henny Wijaya memberikan kehangatan dengan menghibur oma di Aula Panti Wreda Nazareth Bandung.

Wujud kasih sayang kepada orang tua kembali ditunjukkan oleh insan Tzu Chi secara universal. Dalam menebarkan cinta kasihnya, Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung menyentuh hati para lansia dengan melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Nazaret. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2011 ini bertempat di Jln. Cikutra No. 7, Bandung. Sebanyak 12 relawan hadir pada kegiatan ini untuk melayani para penghuni panti yang terdiri dari 32 opa dan oma.

 

Pukul 09.30 WIB, para relawan sudah tiba di panti. Setibanya di panti para relawan langsung mengajak opa dan oma untuk berkumpul bersama di aula panti. Karena di aula inilah para relawan akan menghangatkan batin para opa dan oma dengan memberikan pelayanan berupa memijat, menggunting kuku, membagikan makanan dan buletin Tzu Chi, serta olahraga bersama.

Salah satu pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kunjungan kasih ini diantaranya adalah tentang pentingnya kesehatan. Hal tersebut diungkapkan Oma Yohana (80). Oma yang berasal dari Bandung ini mengaku bahwa dengan adanya kunjungan kasih ia telah mendapatkan pelajaran yang berarti untuk hidup dan kesehatannya. “Saya seneng sekali, yang paling utama dapet pelajaran olahraga untuk kesehatan. Memang saya paling demen olahraga. Apalagi tadi dapet pelajaran olahraga, rasanya sangat gembira sekali. Jadi betul-betul perlu untuk oma-oma kalo ingin sehat,” kata oma yang sudah menghuni Panti Wreda Nazaret selama 4 bulan ini.

Akan tetapi tidak semua penghuni panti dapat berkumpul di aula. Hal itu disebabkan oleh kondisi kesehatan opa dan oma yang sedang tidak baik. Keadaan seperti itu lantas membuat para relawan berinisiatif untuk mengunjungi kamar opa dan oma. Di tempat istirahatnya itu para relawan membagikan makanan serta memberikan hiburan dan semangat dengan penuh keramahan. Doa dan dukungan moril pun dipanjatkan oleh para relawan demi kesembuhan para opa dan oma.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Bandung Chen Zou Leung sedang melayani salah satu oma di panti, dengan membantu menyuapi makanan. Perhatian dan kepedulian kita dapat menghibur hati para oma di panti ini. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi Bandung mengajari isyarat tangan kepada para oma. (kanan)

Malaikat dengan Isyarat Tangan
Lagu isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia Yang Bersih” menjadi pembuka pada kegiatan ini. Dalam mengisi kegiatan kunjungan kasih ini, para oma memperdalam kembali lagu isyarat tangan yang dibimbing oleh para relawan. Dengan penuh kesabaran para relawan mengajarkan nyanyian serta gerakan dari isyarat tangan. Dan dengan ketekunan serta keseriusannya, para oma mampu menangkap dan menikmati ajaran budaya Tzu Chi yang satu ini.

“Mereka senang kalo kita berkunjung, wajahnya itu kelihatan bahwa mereka itu sangat menunggu kedatangan kita, karena pernah suatu kali saya tanya, seneng nggak kalo kita dateng? Mereka langsung menjawab, ‘Seneng dong, kalian itu malaikat bagi kita, yang membuat kita gembira.’ Mereka bilang begitu,” kata Margaretha Teguh, salah satu relawan Tzu Chi Bandung yang hadir pada kunjungan kasih ini.

Selain itu, nyanyian isyarat tangan pun selalu dinantikan oleh para penghuni panti. “Biasanya kita sering ke panti yang lain, tapi yang di sini mereka seneng shou yu (gerakan isyarat tangan), jadi selalu minta diajarin. Mereka bahkan berani dalam acara mereka sendiri, menampilkan shou yu. Pokoknya mereka selalu belajar, mereka minta teksnya, mereka minta lagunya, terus mereka belajar sendiri, kalo ada acara mereka berani tampil,” tambah Margaretha.

Disamping itu, kunjungan kasih ini memberikan pelajaran tentang arti dari kesehatan dan rasa syukur dalam menjalani hidup. “Saya bisa menghargai apa artinya hidup, terus kesehatan, karena mereka kebanyakan kan udah tua, ada yang nggak bisa bangun, ada yang nggak bisa berdiri, sedangkan saya masih bisa, jadi saya itu sangat bersyukur bahwa saya diberi kesehatan, karena saya sehat saya jadi membantu mereka,” tambahnya lagi.

foto  foto

Keterangan :

  • Tidak hanya menghibur oma di aula, para relawan juga melayani dan menghibur para oma yang berada di ruang tidur mereka. (kiri)
  • Persembahan lagu isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia yang Bersih” dari relawan Tzu Chi Bandung yang ditujukan kepada para penghuni panti. (kanan)

Bekerja untuk Tuhan
Berbagai bentuk pendekatan yang dilakukan oleh insan Tzu Chi merupakan sebuah interaksi dari hati ke hati dengan wujud kasih sayang. Hal tersebut diungkapkan Sr. Elisa, CB, yang merupakan salah satu suster di panti ini. “Saya senang ya, karena oma-opa itu bukan hanya sekedar disapa seperti biasa-biasa, tapi toh juga ada omongan dari hati ke hati, artinya kasih sayang bahwa oma-opa diperhatikan, apa yang ada di hati mereka dan ini jarang sekali. Kalo hiburan-hiburan banyak, tetapi kalo bicara mengenai kasih sayang saya kira kelompok Buddha Tzu Chi ini sungguh bagus pendekatannya,” ungkapnya.

Bersamaan dengan itu, suster yang pernah menjadi misionaris di beberapa negara di Eropa ini pun mengagumi kinerja dari para insan Tzu Chi. “Khusus untuk para relawan saya salut sekali, orang muda-muda, ibu-ibu yang aktif, dimana pun, tapi toh masih menyempatkan diri untuk berbagi kasih sayang, dan itu sangat mengagumkan,” akunya. Sr. Elisa pun berpesan agar para insan Tzu Chi terus melanjutkan misi kemanusiaanya. “Maju terus pantang mundur, dan tidak hanya bekerja untuk manusia, tapi bekerja untuk satu yang di atas, untuk Tuhan. Semua kalo bekerja untuk Tuhan bisa mengatasi segala macam rintangan,” tambahnya.

Kunjungan kasih berakhir pada pukul 11.00 WIB. Sebelum berpisah, para insan Tzu Chi dan penghuni panti bersatu untuk bersama-sama menyayikan lagu “Sayonara” terlebih dahulu. Tak hanya itu, para relawan pun mengantarkan oma menuju kamar tidurnya masing-masing.

Semoga dengan adanya genggaman cinta kasih yang ditunjukkan oleh insan Tzu Chi, dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat secara luas. Kunjungan kasih pun dapat dijadikan media untuk mengetuk hati masyarakat, bahwa kasih sayang kepada orang tua dapat dilakukan pada siapapun dengan cara pendekatan yang lebih beragam.

  
 

Artikel Terkait

Bantuan Lanjutan Bagi Korban Banjir Bandang di Tanjung Selamat

Bantuan Lanjutan Bagi Korban Banjir Bandang di Tanjung Selamat

11 Desember 2020

Tzu Chi Medan kembali salurkan bantuan kepada pengungsi banjir bandang Tanjung Selamat. Ada 31 paket untuk pengungsi pria yang di dalamnya ada sarung, selimut dan 2 buah masker kain. Lalu ada 32 paket untuk pengungsi wanita, berisi selimut, 2 pack pembalut dan 2 buah masker kain. Untuk keluarga yang mempunyai bayi, dibagikan juga susu sesuai umur anak, botol susu serta diapers.

Baksos NTT : Cinta Kasih untuk Sumba

Baksos NTT : Cinta Kasih untuk Sumba

19 Desember 2011 Wilayah Sumba Timur tergolong wilayah yang kering. Curah hujan di sini sangat kurang. Tak heran jika ancaman gagal panen dan kekurangan pangan sering melanda di wilayah ini. Menurut Bupati Sumba Timur Drs. Gidion Mbilijora, M.Si, secara keseluruhan masyarakat Sumba Timur tengah menghadapi masalah yang cukup serius.
Pelatihan yang Bermanfaat

Pelatihan yang Bermanfaat

20 April 2016

Kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih tahap II yang diadakan oleh He Qi Barat pada tanggal 10 April 2016 di aula lantai 2 Komplek Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Sebanyak 119 relawan hadir dalam kegiatan ini. Melalui pelatihan ini bersama-sama mendalami, merenung dan mempraktikkan apa yang diperoleh selama pelatihan dalam kehidupan sehari-hari. 

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -