Dari Ikrar Timbul Kemampuan

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Djaya Iskandar, Supardi (Tzu Chi Batam)

foto
Suasana ruang acara di Restoran Nelayan selama tea gathering pengusaha berlangsung.

Memiliki sebuah tempat teduh spiritual merupakan pengharapan dari 30 orang relawan Tanjung Pinang di pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Di kota Tanjung Pinang, pulau yang berjarak 1 jam perjalanan ferry dari pulau Batam, relawan Tzu Chi telah setia melayani warga setempat selama hampir dekade. Untuk menjadi satu langkah lebih dekat mencapai tujuan, relawan Tanjung Pinang mengadakan Tea Gathering Pengusahapada tanggal 2 Maret 2014 di Restoran Nelayan, Tanjung Pinang.

Kegiatan ini terlebih dahulu diisi oleh Dewi Soejati Shijie yang menjelaskan Pendiri dan sejarah Tzu Chi. Banyak dari para pemilik usaha yang hadir, baik kecil maupun besar, telah menjadi donatur sehingga tentang Tzu Chi ataupun Master Cheng Yen, mereka tidak lagi merasa asing. Namun lewat presentasi dari Dewi Shijie, para pengusaha semakin memahami kemana tujuan dari Bathera Dharma yang bernama Tzu Chi ini.

Sharing Dari Para Pengusaha
Dua orang pengusaha Tzu Chi Batam, Bun Eng Shixiongdan Djaya Iskandar Shixiong, juga membagikan pengalaman mereka sebagai relawan Tzu Chi. “Dulu saya di masyarakat, minum-minuman, judi dan cari wanita, semuanya saya pernah lakukan. Itu terjadi karena saya memiliki uang dan tidak memiliki arah hidup. Setelah shijiesaya kenalkan saya dengan Tzu Chi, hidup saya menjadi lebih teratur dan terarah”, ucap Bun Eng Shixiong.

foto  foto

Keterangan :

  • Ismail Shixiong, pengusaha dan relawan Tzu Chi Batam yang berasal dari Tanjung Pinang, mendampingi dan melayani para tamu (kiri).
  • Tim isyarat pertama Tanjung Pinang memperagakan lagu isyarat tangan pertama mereka Gam Xia (Terima Kasih) (kanan).

Jenny Shijie, pengusaha lokal yang baru saja mengikut kamp pengusaha di Taiwan, juga membagikan kesan beliau terhadap Tzu Chi, “Master benar-benar melakukannya dari hati agar Tzu Chi ini dapat menjadi yayasan amal besar seperti hari ini.” Pada akhir sharing beliau juga memberikan himbuan kepada para peserta, “Relawan Tzu Chi di Tanjung Pinang memiliki niat untuk membentuk kantor penghubung jika kita memiliki kemampuan tidak ada salahnya kita memberikan bantuan yang dibutuhkan.”

Tim Isyarat Tangan Pertama Tanjung Pinang
“Setiap kali acara Tanjung Pinang selalu minta Shixiong-Shijie dari Batam untuk memperagakan shou yu. Tim isyarat tangan Tanjung Pinang yang terdiri dari 7 orang Shijieini memperagakan lagu Gam Xia(Terima Kasih) bagi para tamu. Walau baru saja terbentuk dan hanya latihan sebanyak 4 kali, para Shijiedapat menghibur sekaligus menginspirasi para tamu untuk selalu memiliki sikap rendah hati dengan tersyukur atas bumi, langit dan segala isinya.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Batam mendekorasi kan ban yang berisi aktifitas amal Tzu Chi di Batam dan juga Tanjung. Pinang (kiri).
  • Relawan menata souvenir berupa buku-buku Master Cheng Yen untuk diberikan kepada masing-masing tamu yang hadir (kanan).

Lewat pertunjukkan isyarat tangan ini, tim isyarat tangan semakin antusias untuk belajar. “Kebanyakan senang jadi ingin belajar lagi. Mereka sudah ada kesepakatan, nanti setiap bulannya paling tidak dua hari untuk belajar isyarat tangan. Jadi sudah ada kemauan, semua pada seneng dan mau (latihan) isyarat tangan,” kata Dewiningsih Shijie.

Tea gathering pengusahamendapat respon yang cukup positif dari para pengusaha, salah satunya ialah Ruslan, pengusaha yang sering mendengar kegiatan Tzu Chi namun pertama kali mengikuti kegiatan sosialisasi Tzu Chi. “Promosi kegiatan, maksudnya memperkenalkan Tzu Chi, sangat bagus dan sangat luas. Saya yakin suatu hari akan luas sekali”, kesan Ruslan.

Lewat ikrar untuk membangun kantor penghubung, para relawan telah dipersatukan dan diarahkan. Kegiatan demi kegiatan telah relawan laksanakan dan berhasil mendapat respon yang positif dari warga setempat. Pada tea gathering pengusaha ini, relawan telah berhasil menginspirasi 95 orang pengusaha untuk peduli terhadap sesama yang membutuhkan uluran tangan serta turut mengambil bagian dalam pendirian kantor penghubung di Tanjung Pinang.


Artikel Terkait

Semangat Master, Jing Si dan Bodhisatwa Tzu Chi

Semangat Master, Jing Si dan Bodhisatwa Tzu Chi

04 Juli 2014 Tzu Chi Pekanbaru sudah mulai memasuki usia ke-8 tahun. Tentunya sepanjang usia tersebut, banyak kegiatan kemanusiaan yang telah terukir dan semakin banyak pula menggalang Bodhisatwa dunia. Sosialisasi dan pelatihan relawan pun diadakan secara rutin di komunitas lokal.
Waisak 2555: Keyakinan dan Ketulusan

Waisak 2555: Keyakinan dan Ketulusan

09 Mei 2011
Perayaan besar yang selalu diadakan setiap tahun oleh insan Tzu Chi di berbagai negara ini memiliki makna memperingati Hari Waisak untuk membalas budi luhur Buddha, memperingati Hari Tzu Chi Sedunia untuk membalas budi luhur semua makhluk, dan memperingati Hari Ibu Internasional untuk membalas budi luhur orang tua.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -