Dari Pintu ke Pintu Melatih Diri
Jurnalis : Djunarto (He Qi Timur), Fotografer : Kurniawan (He Qi Timur)![]() * Setelah sosialisasi, warga menyerahkan botol plastik bekas ke relawan Tzu Chi. | Minggu pagi yang cerah tanggal 30 November 2008, jam 6.30 WIB, relawan He Qi Timur telah berkumpul di Sport Club Kelapa Gading, Jakarta Utara. Relawan dibagi dalam 3 tim besar untuk melaksanakan tugas Sosialisasi Door To Door Daur Ulang ke semua warga penghuni RW 06, Kelapa Gading Barat (belakang Sport Mall). |
Kali ini relawan Tzu Chi dibantu oleh relawan dari Summarecon yang beberapa diantaranya sehari-hari bekerja sebagai satpam di Mal Kelapa Gading. Mereka dengan antusias bersama relawan Tzu Chi menuju rumah-rumah warga. Setiap tim besar dibagi menjadi kelompok kecil masing-masing beranggotakan 2 atau 3 orang relawan agar pelaksanaan sosialisasi dapat disebar untuk menghemat waktu. Satu persatu di setiap blok, rumah warga diketuk oleh setiap kelompok relawan. Setiap warga disosialisasikan perlunya pelestarian lingkungan dengan memisahkan sampah rumah tangga dengan sampah kertas, plastik, dan botol karena sampah tersebut masih dapat dimanfaatkan kembali secara optimal. Di samping itu sampah kertas dan plastik bisa didaur ulang yang hasil penjualannya bisa untuk membantu orang lain yang membutuhkan seperti korban bencana alam, sakit, beasiswa, dan lain-lain. Di pintu warga yang bersedia kemudian ditempelkan stiker ”Keluarga Peduli Lingkungan” untuk memudahkan petugas truk daur ulang Tzu Chi saat mengunjungi rumah tersebut nantinya. Setiap bulan tanggal 9 dan 23, truk daur ulang Tzu Chi yang memutar lagu Wariskan Dunia yang Bersih akan berkeliling komplek RW 06 Kelapa Gading Barat untuk mengambil sampah kertas dan plastik yang sudah disiapkan oleh warga. ![]() Ket : - Warga menyerahkan kertas bekas ke relawan Tzu Chi. Memang pada saat sosialisasi, sebagian berjalan mulus dimana warga dapat antusias dan menghargai kegiatan yang dilakukan relawan, bahkan ada pula yang menyerahkan langsung kertas dan botol plastik bekas, juga barang plastik lainnya yang semula akan mereka buang. Namun tak jarang relawan menghadapi hal-hal yang tidak mengenakkan seperti baru saja memperkenalkan diri di pagar, tuan rumah sudah menyahut, ”Soal agama kan? Saya tidak mau karena saya bukan agama itu!” Begitu relawan hendak menjelaskan lagi, si tuan rumah sudah cepat-cepat menutup pintu. Relawan hanya tersenyum. Sosialisasi ini memang juga merupakan latihan kesabaran dan meningkatkan kebijaksanaan karena ada interaksi langsung dengan beragam karakter manusia. Salah seorang relawan Summarecon berkata ”Saya tidak menyangka semua relawan begitu percaya diri mengetuk rumah warga, yang terkadang kita dikirain minta sumbangan dan penghuninya hanya mengutus pembantunya untuk keluar menanyakan ada keperluan apa kita mengetuk pintu rumah tuannya. Saya yang berprofesi sebagai satpam mal jadi bisa lebih mendedikasikan diri saya dalam memberikan kenyamanan kepada para pengunjung mal, yang terkadang juga harus menghadapi berbagai tipe pengunjung mal yang berbeda-beda. Nantinya saya dapat lebih peka untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan bagi seluruh pengunjung mal, tidak mau mengeluh lagi dalam menjalankan tugas saya ini. Saya juga heran, kok relawan mau-mau aja melaksanakan sosialisasi ini, yang terkadang oleh beberapa penghuni rumah menanggapi sinis dan hanya menjawab singkat ’Tidak’ dan langsung menutup kembali pintu rumahnya. Mereka tetap tersenyum dan mengucapkan ‘Terima kasih’ serta ‘Selamat pagi’.” ![]() ![]() Ket : - Tertampak semangat kuat dibalik punggung Relawan Tzu Chi. (kiri) Rasanya senang juga, ada relawan yang sudah bisa mengambil hikmah dari kegiatan yang baru saja dijalankan di pagi hari itu. Memang terkadang kalau kita disinggung sedikit saja, emosi kita spontan merespon dan tidak dapat menerima perkataan lawan bicara kita. Di tempat pelatihan luar rumah ini, kita dididik sesuai ajaran Master Cheng Yen untuk berinteraksi dengan sesama dan mencoba untuk terus berlatih pengendalian diri serta selalu berpikir positif. Kita dihadapkan pada momen harus bersikap sabar dan rendah hati terhadap sesama, yaitu mencoba untuk tidak bereaksi berlebihan dan lebih bisa memahami orang lain. Bukankah ini sarana yang baik untuk mengalami Transformasi Diri? | |
Artikel Terkait

Training Calon Komite Tzu Chi: Menyelami 37 Faktor Pencapaian Pencerahan (bagian 2)
12 Maret 2014 Tema yang diambil pada pelatihan calon komite dan komite tahun ini mengacu pada pendalaman 37 faktor pencapaian pencerahan.
Merasakan Kembali Semangat Tzu Chi
26 April 2011 Hari Selasa pukul 08.30 pagi tanggal 26 April 2011, 197 relawan Tzu Chi yang terdiri dari relawan komite, biru putih, abu-abu putih maupun Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) tampak sudah memadati Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Gedung di ITC Mangga Dua Lantai 6, Jakarta.
Menggalang Donasi dan Menggalang Hati
19 November 2018Kisah-kisah yang tertangkap pada penggalangan dana pembangunan 3.000 rumah di Lombok dan Palu oleh insan Tzu Chi di wilayah Jakarta Barat, Pada 10 dan 11 November 2018 membuktikan betapa banyak insan yang sangat peduli terhadap sesama. Besar, maupun kecil dana yang disumbangsihkan tidaklah menjadi hal yang utama. Tetapi menjadi teladan bagi seluruh masyarakat.