Dari Ruang Kelas Menuju Masa Depan

Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Tawang Sotya Djati (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)
 
 

foto Tanggal 24 Mei 2013, relawan Tzu Chi perwakilan Sinar Mas membagikan sepatu kepada murid-murid SD Santo Mikael, Jakarta.

Kehidupan manusia sejak awal peradabannya menuntut suatu siklus mendasar yaitu hubungan saling mendukung yang diwujudkan dalam sikap hormat-menghormati, saling percaya, dan yang terpenting tentunya saling membantu memenuhi kebutuhan penunjang kehidupan. Hubungan saling menghormati antarumat manusia haruslah diangkat sebagai keperluan utama dalam kehidupan manusia sebagai zoon politicon, yang artinya sedari dulu manusia tidak dapat hidup tanpa usaha saling menghormati yang dapat mendatangkan siklus saling percaya dan saling membantu mengusahakan apa yang menjadi kebutuhan penting.

Sejak dahulu kala, kebutuhan manusia dalam hidup sudah mencapai titik sulit karena jumlah pemuas kebutuhan tersebut amat terbatas dan sulit untuk dinikmati sesuai naluri keinginan yang lebih. Zaman pra sejarah di sini mengindikasikan bahwa kehidupan manusia pada kala itu masih rendah dalam peradaban. Ini dapat terlihat dalam cara hidup keseharian yang masih bergantung sepenuhnya pada alam.

Manusia zaman pra sejarah mencari makanan dari alam, membuat pakaian dari bahan-bahan alam, membangun tempat tinggal dari bahan-bahan alam hingga pada akhirnya diruntuhkan oleh alam sendiri. Tidak heran, yang menjadi anggapan manusia kala itu adalah alam sangat liar dan kejam.

Satu hal yang terus mendasar dalam diri manusia dari masa ke masa adalah kebutuhan untuk mencapai kebahagiaan dan menghindarkan diri dari segala bentuk keburukan. Pendidikan menjadi jembatan yang paling sering dilewati untuk mencapai kebaikan dan menghindari berbagai hal buruk yang mungkin terjadi.

Melalui pendidikan, nasib seseorang dapat berubah menjadi lebih baik di masa depan. Melalui pendidikan, masa depan seorang anak berubah menjadi cerah. Bukan masalah apabila kita lahir di tempat yang buruk; yang menjadi masalah adalah bagaimana kita keluar dari “gubuk” itu—demikianlah kilasan pikiran Abraham Lincoln, salah satu Presiden Amerika Serikat terbesar dalam sejarah. Di sinilah pendidikan berperan untuk membawa manusia keluar dari “gubuk” tersebut.

Keterangan :

  • Kegiatan ini merupakan bagian dari sebuah program bernama “Ayo Belajar SMART (Sekolahku Menyenangkan, Aku pun Rapi dan Terawat)” yang diadakan untuk membina anak-anak sekolah.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas menyadari bahwa pendidikan adalah jembatan yang mengantarkan anak-anak Indonesia menjadi generasi emas di masa depan. Karena itulah, sebuah program bernama “Ayo Belajar SMART (Sekolahku Menyenangkan, Aku pun Rapi dan Terawat)” diadakan untuk membina anak-anak sekolah.

Program yang sedianya memfokuskan diri dalam hal pembinaan budi pekerti dan soft skills anak-anak ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi. Sebagai titik awalnya, para relawan Tzu Chi Sinar Mas mengunjungi SD Santo Mikael di Jakarta pada tanggal 24 Mei 2013 untuk menyosialisasikan program ini.

Puluhan anak sekolah antusias mengikuti acara pengukuran sepatu. Selain pembinaan, ada pula paket bantuan yang akan diberikan kepada mereka. Gelak tawa mengiringi prosesi pengukuran sepatu, yang juga diselipkan dengan permainan-permainan segar. Anak-anak tampak cerdas dan siap mengikuti program ini.

“Adik-adik, kalian semua adalah sang Juara. Bukan hanya yang ranking 1 yang jadi juara, tapi setiap dari kalian adalah juara,” kata Anna Shijie, salah seorang relawan.

Anak-anak yang mendengar pemaparan tersebut sontak menjawab, “Belajar dengan rajin, Akulah sang Juara!”

  
 
 

Artikel Terkait

Pelajaran tentang Sopan Santun

Pelajaran tentang Sopan Santun

12 September 2019

Kedua kalinya, Tzu Chi Medan mengadakan kelas Bimbingan Budi Pekerti di Sekolah Putra Bangsa Berbudi, Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang. Topik kali tentang seseorang yang penuh dengan sopan santun.

Tetesan Kepedulian di Bulan Ramadhan

Tetesan Kepedulian di Bulan Ramadhan

01 Juli 2015 Menjelang minggu-minggu terakhir Bulan Ramadhan, DAAI TV Indonesia mengundang staf DAAI TV dan Yayasan Buddha Tzu Chi serta masyarakat umum untuk mendonorkan darah dalam kegiatan donor darah bertemakan “Berbagi untuk Sesama di Bulan Ramadhan”. 
Kunjungan Kemendikbudristek ke Tzu Chi Indonesia

Kunjungan Kemendikbudristek ke Tzu Chi Indonesia

12 November 2021

Tzu Chi Indonesia menerima kedatangan rombongan dari Kemendikbudristek ke Tzu Chi Center untuk belajar tentang praktik kebaikan dan toleransi. Kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya sejak pandemi Covid-19.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -