Dari Ruang Kelas Menuju Masa Depan
Jurnalis : William (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Tawang Sotya Djati (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas) |
| ||
Sejak dahulu kala, kebutuhan manusia dalam hidup sudah mencapai titik sulit karena jumlah pemuas kebutuhan tersebut amat terbatas dan sulit untuk dinikmati sesuai naluri keinginan yang lebih. Zaman pra sejarah di sini mengindikasikan bahwa kehidupan manusia pada kala itu masih rendah dalam peradaban. Ini dapat terlihat dalam cara hidup keseharian yang masih bergantung sepenuhnya pada alam. Manusia zaman pra sejarah mencari makanan dari alam, membuat pakaian dari bahan-bahan alam, membangun tempat tinggal dari bahan-bahan alam hingga pada akhirnya diruntuhkan oleh alam sendiri. Tidak heran, yang menjadi anggapan manusia kala itu adalah alam sangat liar dan kejam. Satu hal yang terus mendasar dalam diri manusia dari masa ke masa adalah kebutuhan untuk mencapai kebahagiaan dan menghindarkan diri dari segala bentuk keburukan. Pendidikan menjadi jembatan yang paling sering dilewati untuk mencapai kebaikan dan menghindari berbagai hal buruk yang mungkin terjadi. Melalui pendidikan, nasib seseorang dapat berubah menjadi lebih baik di masa depan. Melalui pendidikan, masa depan seorang anak berubah menjadi cerah. Bukan masalah apabila kita lahir di tempat yang buruk; yang menjadi masalah adalah bagaimana kita keluar dari “gubuk” itu—demikianlah kilasan pikiran Abraham Lincoln, salah satu Presiden Amerika Serikat terbesar dalam sejarah. Di sinilah pendidikan berperan untuk membawa manusia keluar dari “gubuk” tersebut. Keterangan :
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas menyadari bahwa pendidikan adalah jembatan yang mengantarkan anak-anak Indonesia menjadi generasi emas di masa depan. Karena itulah, sebuah program bernama “Ayo Belajar SMART (Sekolahku Menyenangkan, Aku pun Rapi dan Terawat)” diadakan untuk membina anak-anak sekolah. Program yang sedianya memfokuskan diri dalam hal pembinaan budi pekerti dan soft skills anak-anak ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi. Sebagai titik awalnya, para relawan Tzu Chi Sinar Mas mengunjungi SD Santo Mikael di Jakarta pada tanggal 24 Mei 2013 untuk menyosialisasikan program ini. Puluhan anak sekolah antusias mengikuti acara pengukuran sepatu. Selain pembinaan, ada pula paket bantuan yang akan diberikan kepada mereka. Gelak tawa mengiringi prosesi pengukuran sepatu, yang juga diselipkan dengan permainan-permainan segar. Anak-anak tampak cerdas dan siap mengikuti program ini. “Adik-adik, kalian semua adalah sang Juara. Bukan hanya yang ranking 1 yang jadi juara, tapi setiap dari kalian adalah juara,” kata Anna Shijie, salah seorang relawan. Anak-anak yang mendengar pemaparan tersebut sontak menjawab, “Belajar dengan rajin, Akulah sang Juara!” | |||
Artikel Terkait
Sepenuh Hati Membantu Warga Tasikmalaya
30 Agustus 2018Ratusan penderita katarak yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten Tasikmalaya mendatangi Makodim 0612/Tasikmalaya. Di sana Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan KODIM 0612 Tasikmalaya, Dinkes Tasikmalaya, dan RS. Jasa Kartini melaksanakan baksos pengobatan operasi katarak, bibir sumbing, hernia, dan bedah minor.

Senang Setelah Berbagi
21 Desember 2010
Perhatian yang Tulus bagi Warga yang Mengandalkan Nafkah dari TPA Sarimukti
25 September 2023Kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti Kabupaten Bandung Barat sejak 19 Agustus 2023 lalu mengundang keprihatinan. Tzu Chi Bandung pun menyalurkan 400 paket sembako untuk warga yang terdampak.