Guru-guru Tzu Chi School yang juga relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 mengadakan kegiatan donor darah perdana yang diadakan di Lobby Primary Tzu Chi School, PIK, Penjaringan, Jakarta Utara. Lebih dari 100 orang yang mendaftar dalam kegiatan ini.
Kegiatan donor darah perdana di Tzu Chi School sukses dilaksanakan pada Sabtu, 11 Febuari 2023. Dengan semangat dan niat menyebarkan kebajikan, guru-guru Tzu Chi School yang juga tergabung dalam barisan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 dengan mandiri mengadakan kegiatan tersebut.
Ketua Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1, Yuli Natalia mengatakan guru-guru ini sudah sering ikut kegiatan donor darah yang diadakan di komunitas. Lalu Yuli memberikan kesempatan untuk guru-guru secara mandiri melaksanakan kegiatan donor darah di Tzu Chi School, Tzu Chi Center, PIK, Penjaringan, Jakarta Utara. Dengan tekad dan niat yang baik, guru-guru menerima kesempatan itu dan mulai membentuk tim untuk kegiatan tersebut tentunya juga dibawah bimbingan Yuli dan relawan lainnya.
Guru-guru Tzu Chi School yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini terlihat kompak melaksanakan tugas dalam kegiatan donor darah.
Ketua Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1, Yuli Natalia (kiri) memberikan bimbingan kepada guru-guru Tzu Chi School untuk melaksanakan kegiatan kerelawanan khususnya donor darah.
“Guru-guru yang sudah aktif sangat bersedia untuk mengambil tanggung jawab ini, sudah di planning dari Desember 2022. Mereka mulai rajin lagi ikut kegiatan relawan terutama kegiatan donor darah, terjun untuk melihat, untuk persiapan, lalu hari ini adalah pertama kali mereka melakukan sendiri, dan semua persiapan juga rapih, sangat lancar dan sangat bagus,” tutur Yuli Natalia.
Awalnya guru-guru yang bergabung untuk kegiatan ini hanya berjumlah 5 orang, salah satunya Lina Hon yang juga punya tanggung jawab sebagai ketua pelaksana. Guru budaya humanis di jenjang TK ini sangat bersemangat untuk memperluas kebajikan, hingga ia mengajak guru-guru lainnya untuk bergabung dalam kegiatan donor darah. Perlahan-lahan jumlah guru yang ingin perpartisipasi semakin banyak dan berjumlah 22 orang. Ditengah kesibukan sebagai guru, mereka juga melakukan kesiapan yang matang untuk kegiatan perdana ini.
Koordinator kegiatan donor darah, Lina Hon (kiri) merasa sangat gembira karena kegiatan donor darah dapat terlaksana.
“Saya coba ajak guru lain biar bisa ikut berpartisipasi, ‘hey, ini kebetulan di sekolah nih hari sabtu, ayo ikut yuk kegiatan donor darah’, saya ajak semua mulai dari di divisi saya dulu. Gembira banget mereka bisa bergabung dari 5 jadi 20 orang lebih, sehingga bisa terlaksana dengan baik kegiatan donor darahnya,” cerita Lina Hon.
Lebih dari 100 orang kemudian mendaftar mulai dari orang tua murid, guru, staf, sampai masyarakat umum. Direktur Tzu Chi School, Sudino Lim dalam kesempatan ini juga ikut hadir sebagai pendonor. Sudino juga menuturkan ini kali pertama ia mendonor lagi setelah 2 tahun vakum karena pandemi. Ia pun mendukung sekali kegiatan ini dan melihat antusias yang ikut donor darah juga luar biasa besar.
Direktur Tzu Chi School, Sudino Lim sangat mendukung kegiatan donor darah yang dilakukan guru-guru Tzu Chi School. Ia pun ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya.
“Exciting ya, ini adalah kegiatan donor darah di Tzu Chi School yang perdana dan dikerjakan secara mandiri, dengan bimbingan dari relawan. Saya kira cukup sukses dan saya sangat senang melihat kegiatan ini. Harapan saya makin hari makin banyak guru yang bergabung dan terlibat dalam kegiatan ke relewanan ini,” kata Sudino Lim.
Rencananya dalam satu tahun ini kegiatan donor darah akan diadakan rutin setiap tiga bulan sekali. Lina Hon juga berharap semoga kedepannya kegiatan kerelawanan di Tzu Chi School semakin banyak. Bukan hanya kegiatan donor darah saja tapi juga kegiatan lainnya seperti berbagi pendidikan ke panti asuhan dan kegiatan kebajikan lainnya.
Lebih dari 100 kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini dan akan digunakan PMI untuk membantu sesama kita yang sedang membutuhkan transfusi darah.
“Mudah-mudahan selanjutnya kita bisa merancang kegiatan sendiri, mungkin seperti kunjungan ke panti asuhan untuk mengajar pendidikan bahasa inggris atau yang lainnya. Semoga juga makin banyak guru-guru yang ikut berpartisipasi, makin banyak yang ikut kegiatan relawan, terjun ke masyarakat dan makin membantu orang banyak. Mereka harus melihat sendiri, merasakan sendiri baru tergerak untuk bergabung,” harap Lina.
Editor: Arimami Suryo A.