Dari Xiao Ai Menjadi Da Ai
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy Tanggal 6 Januari 2012, seluruh staf Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV Indonesia mengikuti sharing motivasi oleh Andrie Wongso. |
| |
Acara yang berlangsung di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia ini cukup membakar semangat dan spirit dari para staf DAAI TV dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Sharing yang disampaikan oleh Andrie Wongso bertema “If better is possible, good is not enough” (Jika lebih baik memungkinkan maka baik saja tidak cukup). Ia juga bercerita tentang kehidupannya sejak masa kecil hingga saat ini. Andrie Wongso lahir dari keluarga yang tidak mampu dan hanya menempuh pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD)— tidak tamat. Tetapi dengan tekad yang kuat dan keinginan untuk terus belajar membuat dirinya kini menjadi seorang motivator yang dikenal oleh hampir seluruh penduduk Indonesia. Dalam sharingnya, Andrie menjelaskan bahwa kehidupan di depan tidak ada yang pasti. Selalu berubah. kehidupan ini terkait dengan hukum sebab akibat. “Tidak ada kebetulan dan keberuntungan yang murni, selalu ada faktor-faktor yang mendahului dan memenuhi syarat hingga melahirkan kondisi yang biasa kita sebut sebagai kebetulan dan keberuntungan. Kedua hal itu adalah akibat dari sebab yang dibuat,” tegas Andrie. Ia pun menambahkan bahwa siapapun kita, harus mensyukuri keadaan kita sekarang dan melangkah ke depan dengan arah yang jelas. ”Apapun tujuan kita semua pasti bisa karena sukses bukan keberuntungan dan kebetulan, sukses itu berproses. Sukses adalah akibat dari sebab-sebab yang kita buat,” terang Andrie.
Keterangan :
Menurut Andrie Tzu Chi bisa berkembang hingga ke berbagai negara di dunia saat ini karena adanya spirit yang dibawa oleh Master Cheng Yen. “Master Cheng Yen sudah membuat Tzu Chi ada di 52 negara, di balik itu ada apa? Ada Jing Sen (semangat/penjiwaan) dan Da Ai (cinta kasih universal). Tidak mudah manusia membina spirit seperti itu. Manusia tanpa Jing Sen, tidak bisa,” ujar anak kedua dari tiga bersaudara ini. “Master Cheng Yen punya optimisme yang mendasari gelombang kekuatan Da Ai. Ini kerjaan raksasa, kerjaan hati yang sangat besar. Maka untuk langkah ke depan, harus berani, gedein hati, gedein jiwa dan aktif bersama. Jadi mari kita bersama-sama bangkit, kompak dengan Jing Sen dan spirit Da Ai. Tidak usah takut halangan. Kita bayangkan sebelum terjadi di 52 negara, Tzu Chi hanya ada di Taiwan. Sebelum di Taiwan menyebar? Hanya di Hualien. Sebelum di Hualien? Berasal dari Master Cheng Yen. Kenapa bisa menyebar? Karena Xiao Ai (cinta kecil) membangkit dan lama-lama menjadi besar dan tersebar,” ucapnya. Andrie mengatakan apa yang dikerjakan Master Cheng Yen tidak gampang. Bergabung dalam kegiatan sosial adalah hal yang luar biasa, apapun yang terjadi saat bekerja di sini kita jangan gampang mengeluh, justru kita harus senantiasa penuh syukur. Hanya orang yang bisa Gan En (bersyukur) baru bisa dikatakan orang yang kaya. Bagi Andrie hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas “Hidup adalah belajar dan berjuang. Ayo jalankan terus. Hidup kita tidak sendiri, hidup ada orang lain. Hidup terkait dengan orang lain. maka itu saya cocok sekali dan mendukung sekali dengan Buddha Tzu Chi karena Da Ai (cinta yang besar) adalah mengurusi orang lain,” jelasnya dengan penuh semangat. |
Artikel Terkait
Menjaga Kesehatan Warga Jamika
17 Oktober 2019Tzu Chi Bandung mengadakan baksos kesehatan degeneratif ke-2 di SD Swadaya, Jl. Pagarsih No.181E, Kelurahan Jamika, Bandung. Di hari itu, sebanyak 254 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan, sosialisasi kesehatan, hingga pemberian obat.