Datang dan Buktikan Sendiri
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
|
| ||
Kini setelah rumah mereka telah selesai dibangun, relawan pun mengajak mereka untuk berkunjung ke Aula Jing Si Indonesia di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara guna melihat lebih dekat sejarah Tzu Chi Indonesia selama 19 tahun ini. Sebanyak 160 orang diajak untuk berkunjung pada hari Minggu, 1 Juni 2013. Dalam acara ini, warga yang terdiri dari warga Lautze Dalam, Karanganyar, dan Pademangan ini merasa sangat senang dan terperanjat melihat sejarah Tzu Chi yang begitu indah serta dijabarkan dengan begitu rapi. Kaw Meng Goei Lie, PIC kegiatan ini menerangkan jika dengan adanya kunjungan ke Aula Jing Si, warga yang tadinya hanya mendengar mengenai Tzu Chi dapat menyaksikan langsung foto-foto sejarah Tzu Chi secara langsung. “Kunjungan para Zhao Gu Hu kali ini ialah untuk memperkenalkan kepada mereka mengenai Tzu Chi dan Aula Jing Si, sehingga mereka dapat lebih tahu apa saja yang dikerjakan oleh Tzu Chi, tempat mereka beraktivitas seperti apa dan seperti apa Tzu Chi sesungguhnya,” ujar Kaw Meng Goei Lie atau yang akrab disapa dengan Ameng Shixiong. Ameng pun menambahkan jika setelah kunjungan ini, relawan akan mengimbau warga untuk ikut membantu misi Tzu Chi melalui kesadaran menjaga lingkungan rumah mereka tinggal agar tetap bersih, dan relawan juga akan mengajak mereka untuk ikut dalam kegiatan Tzu Chi. “Kami berharap para penerima bantuan dapat terinspirasi untuk mau membantu orang lain dan menjadi relawan Tzu Chi,” harap Ameng Shixiong. Bebenah Kampung Membawa Perubahan
Keterangan :
Pada awalnya Marwah selalu dilanda kekhawatiran karena setelah rumahnya terbakar janji relawan Tzu Chi untuk membangunkan rumahnya kembali tidak kunjung datang. Suara miring pun mulai masuk ke telinganya dan sempat membuat dirinya sedih dan menangis tiap kali memikirkan nasibnya. Sambil menunggu, Marwah mencoba membangun sebuah atap seng dengan tiang kayu seadanya untuk dirinya dan anak-anak berlindung dari sinar terik matahari dan curahan air hujan. Usaha donat yang menjadi penghasilan utama keluarga juga sempat terhenti karena tiada peralatan dan ruang untuk memasak. Beruntung tetangga sekitar sangat peduli kepada mereka sehingga kadangkala, mereka sekeluarga mendapat makan malam gratis. Selain penghasilan keluarga yang hilang. Keamanan dan ketenteraman keluarga juga seringkali mengancam jika hujan disertai angin kencang melanda. Rumah Marwah yang hanya berlandaskan seng dan tiang kayu, sering goyang dan mengeluarkan suara berisik seolah-olah akan rubuh ketika hujan tiba. ”Kalau hujan kan anginnya kencang, rumah saya dulu hanya bersanggakan kayu dan beratap seng. Jadi, kalau hujan datang suka bocor dan juga anak-anak suka ketakutan. Takut rumah rubuh, makanya kalau hujan disertai angin kencang dan saya lagi nggak dirumah, saya suka suruh anak-anak pada keluar rumah takut rumahnya rubuh,” kenang Marwah. Beruntung, beberapa bulan kemudian rumah yang ia huni mulai dibangun kembali oleh Tzu Chi. Setelah rumah tersebut berdiri utuh dan siap dihuni, Marwah pun mencoba menjalankan kembali usahanya membuat donat. Dari penghasilan berjualan donat dan ditambah dengan penghasilan dari Aris (16), anak pertamanya yang memutuskan berhenti sekolah dahulu untuk membantu Marwah mencari nafkah, sekarang ia membuka usaha game boy untuk anak-anak sekitar. “Sekarang otomatis kalau hujan dah nggak ketakutan, karena rumahnya dah dari beton,” ujar Marwah dengan gembira. Selain itu, kunjungan dan perhatian relawan terhadap dirinya membuat Marwah lebih yakin dan percaya kepada Tzu Chi.” Relawan sering datang, nanyain kabar dan liat kondisi rumah. Kalau ada yang rusak, besoknya langsung dibantu di perbaiki. Alhamdulilah, sekarang keluarga lebih aman dan tenang. Sudah nggak panik lagi kalau hujan tiba. Dulu pas bulan Januari ketika bencana banjir besar di Jakarta, rumah saya tidak kebanjiran. Tetangga sih kebanjiran, rata-rata rumah yang dibangun oleh Tzu Chi tidak lagi terkena musibah banjir ketika hujan tiba,” terangnya. Marwah yang juga mengunjungi Aula Jing Si merasa kagum dengan sepak terjang Tzu Chi selama ini. “Saya senang dapat datang kemari, sekarang saya lebih jelas dan paham jika ternyata Tzu Chi benar-benar bekerja di bidang pelayanan sosial bukan seperti yang dikatakan oleh orang-orang banyak jika Tzu Chi membantu ada maunya. Kalau dulu hanya mendengar kabar simpang siur makanya suka ketakutan dan khawatir. Sekarang dah liat sendiri, dah lebih jelas dan lebih percaya Tzu Chi,” papar Marwah dengan yakin. | |||
Artikel Terkait
Bantuan untuk Isolasi Mandiri Terpadu
24 Agustus 2021Tzu Chi Makassar memberikan bantuan perlengkapan untuk warga yang melakukan isolasi mandiri (Isoman). Bantuan tersebut berupa alat mandi, masker medis, masker N 95 (sebanyak 300 pcs), teko listrik, dan susu.