Datang dan Memberi Tanpa Diminta
Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Dok. Tzu Chi Bali![]() Kekeringan yang berkepanjangan menyebabkan panen terancam. Warga Wantilan Lila Karya, Jimbaran, Bali pun berbahagia karena memperoleh bantuan beras cinta kasih dari Tzu Chi pada saat yang tepat. | “Gan en. Terima kasih, Bu!“ itu kalimat yang keluar dari relawan Tzu Chi kepada salah seorang ibu yang menerima beras cinta kasih Tzu Chi yang kemudian dijawab oleh sang ibu, “Matur suksma (terima kasih –red).” Itulah sekilas interaksi antara relawan Tzu Chi Bali dengan salah seorang penerima bantuan pada kegiatan pembagian beras cinta kasih Tzu Chi di Wantilan Lila Karya, Jimbaran tanggal 2 Agustus 2008. |
Pembagian beras ini bisa berjalan lancar berkat kerja sama yang baik antara Pemerintah Kelurahan Jimbaran dengan Tzu Chi Bali. Meskipun acara pembagian beras baru dimulai pada pukul 09.00 WITA, tetapi sebagian dari masyarakat Jimbaran telah hadir pada pukul 08.00 sebagai wujud antusiasme masyarakat yang sangat baik. Pembagian beras dimulai dengan membacakan kata sambutan Master Cheng Yen oleh relawan Tzu Chi Bali kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan Lurah Jimbaran yang diwakilkan oleh IGP Oka Sujana selaku Kepala Bagian Sosial Kelurahan Jimbaran dan dilanjutkan acara penandatanganan surat serah terima. Pembagian beras secara resmi dimulai setelah IGP Oka Sujana secara simbolis menyerahkan karung beras cinta kasih yang pertama kepada salah satu warganya. Dengan sabar, warga Jimbaran mengantri untuk menerima beras cinta kasih setelah menyerahkan kuponnya. “Saya sangat kagum dengan Yayasan Buddha Tzu Chi ini. Dengan penuh semangat dan tanpa pamrih menolong masyarakat yang tidak mampu, apalagi dengan kondisi ekonomi sekarang ini,” kata IGP Oka Sujana kepada relawan Tzu Chi Bali. ![]() ![]() Ket : - "Matur suksma," ucap penerima beras yang artinya 'Terima kasih'. Relawan Tzu Chi pun mengucapkan Kebanyakan masyarakat yang menerima bantuan beras berprofesi sebagai petani. Dengan kondisi musim kering di Bali pada saat ini menyebabkan para petani tidak bisa bercocok tanam. Hal ini pula yang menimpa Wayan Redun, salah seorang warga lingkungan Cengiling yang hanya tinggal bersama dengan istrinya. “Tidak bisa nanam, kering, air susah, harus tunggu musim hujan,” kata Wayan Redun, “Anak saya, empat orang sudah nikah semua. Semuanya tinggalnya jauh-jauh.” Di lingkungan Cengiling inilah terdapat paling banyak keluarga yang tidak mampu di kelurahan Jimbaran dengan rata-rata penduduknya adalah manula. Jarak yang harus ditempuh oleh masyarakat Cengiling ke Wantilan Lila Karya sekitar 2 jam dengan berjalan kaki. Oleh karena itu sebagian masyarakat yang datang dengan jalan kaki, setelah menerima beras diantar oleh relawan Tzu Chi Bali dengan sepeda motor sampai ke rumahnya. Hanya dalam waktu yang tidak lama, pembagian beras cinta kasih Tzu Chi telah selesai dilakukan. Sebanyak 111 karung beras dibagikan kepada keluarga yang tidak mampu. Banyak kesan yang menarik yang dirasakan oleh relawan-relawan baru, salah satunya adalah Diana, “Saya pasti ikut lagi acara Tzu Chi yang lain karena banyak hal yang saya bisa petik.” | |
Artikel Terkait
Waisak 2017: Khidmatnya Upacara Waisak di TK Tzu Chi
18 Mei 2017Merayakan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia dengan khidmat dan penuh sukacita tidak hanya dilakukan oleh para relawan Tzu Chi. Siswa-siswi TK Tzu Chi Indonesia pun melakukan hal yang sama, mereka mengadakan perayaan tiga hari besar ini di lobby TK, 17 Mei 2017.

Bersepeda Santai Dengan DAAI TV
17 September 2013 Kegiatan bersepeda santai dengan mengambil tema Green Fun Bike ini dilaksanakan pada Minggu, 15 September 2013 yang diikuti para penikmat televisi DAAI yang biasa disebut dengan Sahabat DAAI, sebanyak 355 orang pengendara sepeda mulai dari anak-anak hingga orang dewasa mengambil andil dalam memeriahkan acara ini..jpg)
Tzu Chi Medan Terus Salurkan Bantuan Kebutuhan Medis
06 April 2020Sejak 30 Maret 2020 relawan bergerak menyalurkan bantuan APD tahap 3 ke rumah sakit yang ada di Medan dan sekitarnya, juga ke instansi pemerintahan. Tahap 3 ini Tzu Chi Medan mendistribusikan 40.000 buah masker dan 300 pasang sepatu boot, 650 buah baju Coverall serta hand sanitizer.