Daur Ulang Tzu Chi Surabaya

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Dok. Tzu Chi Surabaya
 
foto Saat ini kesadaran manusia untuk melestarikan lingkungan dengan berbagai upaya sudah semakin meningkat. Upaya mengurangi dan mendaur ulang sampah mulai menjadi budaya dan tren di kalangan masyarakat. Tak terkecuali dengan Tzu Chi yang jauh sebelum fenomena pemanasan global sudah menyadari akan pentingnya pelestarian lingkungan. Dimanapun relawan Tzu Chi berada, mereka tak kenal lelah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar akan pentingnya daur ulang dan mengurangi sampah.
Depo Daur Ulang Tzu Chi Surabaya yang dibangun dan diresmikan awal tahun 2008 pun saat ini menjadi tempat menempa diri dalam berkarya bagi pelestarian lingkungan. Seperti yang terjadi pada hari Minggu tanggal 14 Desember 2008, para relawan Tzu Chi dari Xie Li 5 berbaur dengan relawan Tzu Chi lainnya memilah tumpukan sampah yang ada di Depo Daur Ulang. “Ini merupakan kegiatan rutin relawan Xie Li 5 di setiap minggu kedua untuk memilah sampah daur ulang,” kata Becky Ciang ketua Xie Li 5. Xie Li 5 belum lama dibentuk dan kebanyakan anggotanya relawan yang masih muda usia dan sehari-harinya sibuk bekerja. Mereka baru bisa melaksanakan kegiatan di hari Minggu. Sejak pagi relawan Tzu Chi berkutat dengan berbagai tumpukan sampah yang belum dipilah-pilah. Mereka memisahkan sampah menurut jenisnya seperti plastik dan kertas dalam tumpukan yang rapi sehingga pada saatnya bisa diserahkan ke pengepul barang bekas.

Menurut relawan pengurus daur ulang Tzu Chi Surabaya, terdapat peningkatan yang cukup signifikan dinbandingkan tahun 2007. “Dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2007, pada tahun ini baik volume sampah daur ulang dan dana yang berhasil didapat naik 10 kali lipat,” kata Etnawati, relawan Tzu Chi yang sudah selama 1 tahun ini menjadi pengurus daur ulang. Hal ini menunjukkan bahwa misi pelestarian lingkungan yang didengungkan Tzu Chi Surabaya sudah mulai menunjukkan hasil. Namun seperti yang telah menjadi pesan Master Cheng Yen, janganlah jumlah uang yang menjadi patokan namun niat kita dalam diri untuk mengurangi sampah dan melestarikan lingkunganlah yang harus kita pupuk dan tanamkan dalam diri kita selalu dan kehidupan kita sehari-hari.

 

Artikel Terkait

Menebarkan Cinta Kasih untuk Seniman Bangunan

Menebarkan Cinta Kasih untuk Seniman Bangunan

02 Januari 2014
Bagi Budi, seorang pekerja konstruksi besi di salah satu kontraktor proyek ini, bisa bekerja di Tzu Chi merupakan suatu kebanggaan, sebab keluarganya di Solo yang mayoritas memeluk agama Nasrani sangat mendukungnya. “Salut sama Tzu Chi bisa rangkul semua umat agama. Sekeluarga saya betul-betul kagum,” puji Budi.
Presiden Joko Widodo Meninjau Bantuan Tzu Chi di Sintang

Presiden Joko Widodo Meninjau Bantuan Tzu Chi di Sintang

09 Desember 2021

Sekretaris Umum Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin berkesempatan menjelaskan bantuan yang telah disalurkan Tzu Chi Indonesia untuk warga Sintang.

Mengenal Tzu Chi Lebih Dalam

Mengenal Tzu Chi Lebih Dalam

24 Februari 2015 Pada tanggal 11 Januari 2015, relawan Tzu Chi Bandung memboyong 70 donatur Tzu Chi untuk melakukan kunjungan ke Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Para relawan Tzu Chi serta donatur melakukan kunjungan ke Aula Jing Si untuk mengenal lebih dalam misi-misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Tzu Chi.
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -