Demi Masa Depan

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

Hwan-Wun Liu, Dean of International Affairs Tzu Chi University mengenalkan pendidikan Universitas Tzu Chi mulai dari fasilitas pendidikan, jurusan, dan keunggulan kampusnya pada acara sosialisasi Universitas Tzu Chi di Tzu Chi center.

Jumat, 28 Agustus 2015, ratusan tamu undangan memenuhi kursi yang disiapkan panitia di ruang Xi She Ting, Aula Jing Si lantai 1, Jakarta Utara guna mengikuti sosialisasi Universitas Tzu Chi  Taiwan. Sosialisasi yang dibawakan oleh perwakilan dari Universitas Tzu Chi Taiwan memberikan penjelasan bagaimana seseorang bisa kuliah di universitas tersebut. “Ada 2 topik (dalam sosialisasi), secara pribadi bisa daftar langsung ke Taiwan atau melalui beasiswa karir,” ujar Ria Sulaeman, koordinator acara.

Sebanyak 181 tamu undangan yang hadir yang terdiri dari orang tua dan para murid sekolah di Jakarta sangat antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan. Bahkan banyak pertanyaan yang dilontarkan karena rasa ingin tahunya yang cukup besar. Selain Universitas Tzu Chi turut hadir satu perwakilan universitas yang lokasinya berdampingan dengan Universitas Tzu Chi, yaitu Universitas Nasional Dong Hwa Taiwan yang juga turut mensosialisasikan kampusnya. “Mereka salah satu dari 36 universitas dari Taiwan yang akan mengadakan education fair di Indonesia,” ujar Ria. Selain di Jakarta juga melakukan sosialisasi di Surabaya dan Medan.

Sebanyak 181 peserta yang terdiri dari orang tua murid dan siswa-sisiwi sekolah di Jakarta dan sekitarnya hadir dalam acara sosialisasi Universitas Tzu Chi pada 28 Agustus 2015.


Bambang Andi bersama istri dan kedua anaknya konsultasi dan mendaftarkan putri sulungnya dalam program beasiswa. Mereka pun berbincang dengan Ria Sulaiman (kiri) selaku kepala program pendidikan beasiswa karir Tzu Chi usai mengikuti sosialisasi.

Hwan-Wun Liu, Dean of International Affairs Tzu Chi University mengenalkan pendidikan Universitas Tzu Chi mulai dari fasilitas pendidikan, jurusan, dan keunggulan kampusnya. Universitas Tzu Chi  memiliki departemen kedokteran, ilmu kehidupan, departemen pendidikan dan ilmu komunikasi, departemen pendidikan budaya humanis dan lain-lain. Hwan-Wun Liu juga menceritakan bahwa banyak mahasiswa di Indonesia yang melakukan studi banding ke Taiwan. “Banyak yang mengatakan pendidikan di Taiwan bagus. Saya berharap pendidikan yang bagus ini bisa diterapkan di Indonesia,” ujarnya. Ia juga mengatakan bahwa yang ingin berpendidikan di Universitas Tzu Chi bisa mendaftar langsung ke Taiwan atau melalui Tzu Chi Indonesia. “Kami sangat menunggu kedatangan dari bapak ibu dan para calon siswa untuk memilih Universitas Tzu Chi sebagai tempat kuliah untuk masa depan,” tambahnya.

Usai sosialisasi tidak sedikit pula tamu undangan yang berkonsultasi kepada panitia. “Mereka sangat antusias. Rata-rata berminat di jurusan kedokteran, bahkan minta ditambah kuota,” aku kepala program beasiswa karir Tzu Chi ini. “Kita berharap mendapatkan insan yang berbakat, mempunyai keinginan (motivasi) besar selaras dengan visi dan misi Tzu Chi,” ungkapnya berharap.

Bambang Andi yang datang bersama istri dan kedua anaknya tersenyum mengembang usai konsultasi dengan salah satu panitia, Ria Sulaiman. Meskipun putrinya, Mellybeth Indriyani Luis (16) masih duduk di kelas 2 salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Tangerang, namun mereka sudah bersemangat untuk menghadiri sosialisasi dari Universitas Tzu Chi Taiwan ini. “Anak saya punya keinginan kuliah. Saya ingin impiannya tercapai melalui Tzu Chi,” ujar Bambang. Ia pun mendaftarkan anak sulungnya ini dalam program beasiswa karir Tzu Chi. Bambang dan istrinya, Liu Susi sangat mendukung putrinya dalam meraih cita-cita untuk menjadi seorang dokter dan dengan meneruskan pendidikannya di luar negeri. “Demi masa depan anak ya harus dukung, ini keinginan anak bukan kita paksakan,” ujarnya tersenyum. Ia juga berharap dan berdoa agar putrinya mendapatkan peluang baik ini sehingga impian untuk menyelamatkan kehidupan dapat terwujud.

 


Artikel Terkait

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -