Demi Menolong Sesama

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Lili Chen (Tzu Chi Bali)
 
foto

Relawan Tzu Chi juga turut berpartisipasi mendonorkan darahnya. Setetes darah sangat berguna untuk menolong sesama.

Cuaca cukup cerah di Kuta pada tanggal 14 Juni 2009, dan waktu baru menunjuk pukul 08.30 Wita. Terlihat para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Bali terlihat sangat sibuk di depan salah satu ruko milik Akuang di Kompleks Kuta Indah Permai. Setelah diperhatikan, rupanya di sana akan diadakan kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis. Karena sudah sering mengadakan kegiatan yang sama, tidak membutuhkan waktu lama untuk mempersiapkan semua perlengkapan pendukung kegiatan tersebut. Pada pukul 08.45 Wita, tim dari PMI Denpasar yang beranggotakan 1 orang dokter dan 3 staf Palang Merah Indonesia (PMI) tiba di lokasi dan langsung mempersiapkan peralatan mereka.

Antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Ini terbukti dengan hadirnya para calon pendonor darah sejak pukul 08.45 Wita dan bersedia menunggu hingga tim PMI selesai mempersiapkan segala sesuatunya. Setelah semuanya siap, maka pendaftaran dimulai. Satu persatu calon pendonor mendaftarkan namanya, lalu menuju ke salah satu dokter PMI untuk diperiksa tekanan darahnya. Jika segala sesuatunya berjalan dengan baik, maka calon pendonor tersebut bisa mendonorkan darahnya.

foto  foto

Ket : - Fetri Susanto meskipun belum pernah mendonorkan darahnya, setelah mendengar adanya kegiatan
           donor darah langsung menuju ke lokasi dan mendaftarkan diri. (kiri)
         - Dengan niat yang tulus demi membantu sesama, akhirnya Fetri Susanto bisa mendonorkan darahnya.
           (kanan)

“Baru pertama kali,” itulah jawaban dari Fetri Susanto sewaktu ditanya sudah berapa kali ikut kegiatan donor darah. Fetri Susanto menerima informasi tentang adanya kegiatan donor darah ini dari orangtua muridnya, Bao Jin yang sudah mengenal Tzu Chi terlebih dahulu. “Sebenarnya saya diajak kemari untuk ikut membantu sebagai relawan, tapi timbul niat untuk membantu lebih dengan ikut donor darah,” tambahnya. Sewaktu ditanya apakah ada perasaan takut karena baru pertama kali ikut kegiatan ini, dengan spontan Fetri menjawab,”Ngak takut, karena sudah ada niat untuk membantu dan saya merasa ini (mendonorkan darah) demi membantu sesama.” Setelah namanya dipanggil, Fetri menuju meja dokter untuk diperiksa tekanan darahnya dan diajukan beberapa pertanyaan. Setelah semua berjalan lancar, Fetri pun berbaring di ranjang yang sudah dipersiapkan oleh PMI. Dengan pelayanan yang ramah dari petugas PMI dan sedikit perbincangan, tanpa terasa darahnya telah berpindah ke kantong darah. Setelah Fetri berhasil mendonorkan darahnya, relawan Tzu Chi Bali memberinya semangkuk hangat bubur kacang ijo, telur, dan segelas susu coklat.

foto  foto

Ket : - Ingrid Dominica Tjong dan Cindy Anicca Tjong, dua kakak adik ini melewati hari libur mereka di Bali dengan
           mengikuti acara donor darah. Mereka memperagakan bahasa isyarat tangan (shou yu). (kiri)
         - Sambil menunggu giliran, Po Kim (relawan Tzu Chi Bali) memberikan penjelasan tentang Tzu Chi kepada
           Fetri Susanto. (kanan)

Bukan hanya kegiatan donor darah yang dilaksanakan, juga ada pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga sekitar. Setiap warga yang datang bisa memeriksakan tekanan darah, kadar gula darah dan asam urat. Selain memeriksakan kesehatannya, warga bisa langsung berkonsultasi dengan para dokter dari Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah ini. Dengan sabar semua warga menunggu gilirannya.

Ingrid Dominica Tjong dan Cindy Anicca Tjong, 2 kakak beradik ini tidak mau hanya melewati hari liburnya di Bali dengan bersenang-senang saja. Bersama ibu mereka, Ajuni, salah seorang relawan Tzu Chi Medan datang untuk turut membantu kegiatan ini. Ingrid dan Cindy membantu mengarahkan calon pendonor darah untuk menuju ruang donor darah. Setelah melihat banyaknya warga yang mengantri giliran untuk mendonorkan darah dan memeriksakan kesehatannya, Ingrid dan Cindy timbul ide untuk menghibur mereka dengan mempertunjukkan isyarat tangan yang baru dipelajari mereka di Medan dengan lagu berjudul Cai Se De Chi Bang (Sayap-Sayap yang Berwarna).

foto  foto

Ket : - Selain kegiatan donor darah, Tzu Chi Bali bersama dengan dokter-dokter dari RSUP Sanglah mengadakan
           pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu. (kiri)
         - I Wayan Siwi (75), salah satu pasien kasus Tzu Chi Bali juga turut diperiksa kesehatannya. Karena
           kondisinya sedang lemah, maka diputuskan untuk membawa Wayan Siwi ke RSUP Sanglah untuk
           diopname. (kanan)

Pada kesempatan itu, salah satu pasien pengobatan yang ditangani oleh Tzu Chi Bali bernama I Wayan Siwi juga turut diperiksa kesehatannya. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter mengatakan jika kondisi Wayan Siwi kurang baik sehingga disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit. Pada saat itu juga, para relawan dengan didampingi oleh keluarganya mengantar I Wayan Siwi ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah untuk diopname.

Ketika waktu menunjukkan pukul 14.00 Wita, berakhirlah kegiatan ini. Dari 48 orang yang mendaftarkan diri untuk mendonorkan darahnya, hanya ada 36 orang yang berhasil dan warga yang ikut memeriksakan kesehatannya berjumlah 75 orang. Relawan Tzu Chi Bali yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini sebanyak 28 orang.

 

Artikel Terkait

"Saya Menganggap Orang yang Baik Adalah Saudara Saya..."

24 Juli 2014 Selaras dengan kata perenungan Master Cheng Yen, “Memberi dan melayani jauh lebih berharga dan membahagiakan daripada diberi atau dilayani”. Minggu 20 Juli 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan buka bersama dengan Gan En Hu (Penerima bantuan Tzu Chi) yang beragama Muslim.
Pembagian Takjil Bersama Tzu Ching Medan

Pembagian Takjil Bersama Tzu Ching Medan

28 April 2022

Relawan Tzu Ching Medan mengadakan kegiatan Pembagian Takjil di Kantor Tzu Chi Cabang Medan yang diikuti oleh 21 orang relawan dan calon relawan Tzu Ching.

Memulai Pelestarian Sejak Dini

Memulai Pelestarian Sejak Dini

03 Juni 2013 Kegiatan kali ini dilaksanakan pada pagi hari, dimulai dengan penjelasan singkat dari para relawan. Mereka menjelaskan secara singkat tentang peran penting daur ulang dalam melindungi bumi kita sambil menunjukkan contoh-contoh sampah non organik yang tidak ramah lingkungan.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -