Depo Malam di Gading Serpong

Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)

fotoSetiap Jumat pertama setiap bulan, pada malam hari para relawan Tzu Chi mendatangi Depo Daur Ulang Gading Serpong untuk melakukan pemilahan sampah.

Pelestarian lingkungan merupakan misi melindungi bumi yang diterapkan di seluruh belahan dunia. Kepulangan Lan Fang di bulan Maret 2010 lalu ke kampung halaman batin relawan Tzu Chi Hualien, membuatnya mendapat sebuah ide cemerlang untuk diterapkan di Depo Daur Ulang Gading Serpong. Lan Fang terinspirasi dan tergerak dengan adanya pemandangan depo malam di seluruh depo daur ulang maupun jalan setapak di setiap sudut Taiwan.

Para relawan di sana sangat berkonsentrasi kepada apa yang dikatakan Master Cheng Yen untuk terus melakukan pelestarian lingkungan. Adanya pelestarian lingkungan membuat masyarakat merasa lebih harmonis dan bersih.

Depo malam di Gading Serpong dimulai sejak pukul 5 sore sampai 9 malam. Depo malam ini masih tahap awal. Aktivitas pemilahan sampah tersebut hanya berlangsung setiap Jumat minggu pertama tiap bulannya dan baru berjalan selama 4 kali. Tak berbeda dengan depo mingguan yang juga dilakukan bergilir oleh komunitas kecil, malam itu tanggal 3 September 2010, para relawan dengan tenang memilah bahan daur ulang berdasarkan kriteria. Sayup-sayup terdengar lagu-lagu yang sudah sangat dikenal oleh relawan Tzu Chi, mulai dari lagu latar Drama Musikal Isyarat Tangan Sutra Bakti Seorang Anak sampai lagu Senyuman Terindah.

Setelah belajar dari apa yang dilihatnya di Hualien, Taiwan, Lan Fang Koordinator Depo Daur Ulang Gading Serpong benar-benar mencoba menerapkan sistem baru di Indonesia. Para relawan meletakkan table pengetahuan mengenai umur sampah di dinding pintu masuk, agar para relawan mengetahui bahwa sampah sehari-hari yang mereka gunakan dapat berumur hingga beberapa tahun lamanya.

foto  foto

Ket : - Sampah seperti botol plastik dan kertas bekas disusun rapi oleh para relawan, sebab bagi mereka              semua ini adalah tumpukan emas yang akan diubah menjadi cinta kasih. (kiri)
        - Pengetahuan umur sampah dalam bentuk yang menarik membuat para relawan yang baru pertama kali            berkunjung ke depo daur ulang dapat dengan mudah mempelajarinya. (kanan)

Pembagian warna botol plastik juga sangat mereka perhatikan. Botol-botol dan tutupnya dipisahkan secara teratur. Sistem ini tak hanya memudahkan botol-botol tersebut untuk didaur ulang, namun melatih diri para relawan untuk lebih sabar dan telaten dalam melakukan pemilahan.

Depo malam yang digalakkan oleh Lan Fang, memberikan penghasilan yang menggembirakan. “Setelah penjualan, kita akan pakai uangnya untuk membayarkan keperluan depo, misalnya listrik, air, dan biaya karyawan. Namun, sisanya yang masih sangat banyak itu, kita sumbangkan langsung ke kantor Tzu Chi di ITC Mangga Dua,” ujar Lan Fang. Tanggapan positif dari para relawan pun nampak. Relawan yang hadir selama 4 kali depo malam ini, kebanyakan merupakan relawan yang sama setiap kalinya dan selalu membawa relawan baru untuk ikut bersama-sama meluangkan waktu Jumat malam mereka di Depo Daur Ulang Gading Serpong satu bulan sekali. Walaupun depo ini dilakukan di malam hari, hal ini tidak meragukan Andreas, seorang anak berusia 11 tahun yang selalu datang bersama sang ibu. “Aku biasanya ngebersihin dan milah-milah botol sesuai warnam,” ujarnya. Setelah membuat PR dan menyelesaikan tugas di rumah, Andreas merasa senang dapat pergi ke depo malam. “Enak banget bersih-bersihin sampah, biar dunia bebas dari sampah, soalnya banyak banget sampah tiap harinya,” harapnya sebelum kemudian pulang bersama sang ibu.

foto  foto

Ket : -Para relawan memperhatikan pemilahan warna sampah botol plastk dengan seksama. Ini akan              memudahkan proses daur ulang berikutnya dan meningkatkan harga sampah daur ulang. (kiri).
         - Walau sudah lelah setelah beraktivitas seharian, semangat relawan tidak kunjung reda. Sebagian             bahkan datang dengan bersepeda maupun berjalan kaki demi mengurangi pemakaian kendaraan             bermotor. (kanan)

Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat terulang dan akan terus berjalan. Dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan menggunakannya untuk melestarikan bumi, kita akan hidup semakin damai. Jadi,mari manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya, karena suatu langkah besar berasal dari suatu langkah kecil yang beriringan dengan hadirnya karma baik kolektif yang membuat dunia semakin lebih baik dan terhindar dari bencana.


Artikel Terkait

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

Waisak 2558/2014: Menunjukkan Sikap Bakti Pada Orangtua

23 Mei 2014 Jauh hari sebelum perayaan, semangat yang mengebu-gebu terlihat ketika para insan Tzu Chi mempersiapkan segala keperluan untuk merayakan hari yang sakral ini.
Apresiasi atas Kelancaran Vaksinasi Covid-19 di Palembang

Apresiasi atas Kelancaran Vaksinasi Covid-19 di Palembang

03 November 2021

Pada vaksinasi Covid-19 kali ini, ada kunjungan dari Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto, juga Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi.

Bertekad Menjadi Teratai yang Indah

Bertekad Menjadi Teratai yang Indah

10 Mei 2012 Hari Minggu tanggal 29 April 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali menyelenggarakan pelatihan relawan abu putih He Qi Utara.  Ini adalah pelatihan kedua di tahun 2012.
Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -