Depo Mandala: Tiga Belas Tahun Menebar Cinta Kasih Lewat Daur Ulang

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Hendy (Tzu Chi Medan)
Pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun dilakukan bersama-sama oleh relawan, diiringi lagu ulang tahun dan tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Tiga belas tahun silam, tepatnya pada 8 April 2012, Depo Pelestarian Lingkungan Mandala diresmikan. Depo yang berlokasi di Jl. Pukat VII Gang Indah No. 17, Medan, Sumatera Utara ini didirikan sebagai tempat untuk mendaur ulang barang-barang tak terpakai dari lingkungan sekitar.

“Awalnya saya diminta oleh ketua yayasan untuk menjadi penanggung jawab depo ini, tetapi saya belum berani karena saat itu saya masih menjabat sebagai Ketua Xie Li (komunitas). Setelah mendapat motivasi dari Master Cheng Yen saat bertemu beliau di Taiwan, barulah saya menerima tanggung jawab tersebut,” kenang Lim Ik Ju, yang kini menjabat sebagai Ketua He Qi Jati, Tzu Chi Medan.

Pada masa-masa awal, Depo Mandala belum dikenal oleh masyarakat setempat, sehingga tidak dapat mengandalkan pasokan barang daur ulang dari warga. Untuk memperkenalkan depo kepada masyarakat, para relawan melakukan pendekatan dari rumah ke rumah, mengajak warga mengumpulkan barang-barang daur ulang. Rumah warga yang bersedia berpartisipasi ditempeli stiker khusus agar memudahkan proses pengambilan oleh relawan.

Ketua He Qi Jati, Lim Ik Ju, mengajak para relawan untuk bersatu hati dan terus bersumbangsih agar Depo Mandala senantiasa memberi manfaat berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Setiap Jumat malam dan Minggu pagi, relawan melakukan pemilahan barang-barang daur ulang di depo. Aktivitas ini secara perlahan menarik minat masyarakat dan relawan lain untuk ikut serta. Berkat kegigihan Lim Ik Ju dan para relawan lainnya, Depo Mandala kini telah dikenal luas dan memiliki sekitar 150 relawan aktif, dari yang awalnya hanya 10 hingga 20 orang.

Selain menjadi tempat daur ulang, Depo Mandala juga menjadi lokasi beragam kegiatan, seperti gathering, sosialisasi pelestarian lingkungan, rapat kasus amal, buka puasa bersama para Gan En Hu (penerima bantuan), serta pelaksanaan misi pendidikan melalui Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen yang diadakan setiap bulan. Setiap awal bulan, para penerima bantuan diundang ke depo untuk mengambil santunan uang maupun beras. Depo ini juga sering menerima kunjungan dari siswa, mahasiswa, instansi, dan vihara yang ingin mempelajari pelestarian lingkungan dan praktik daur ulang.

Tak terasa, tiga belas tahun telah berlalu. Pada Rabu, 9 April 2025, relawan Tzu Chi Medan Mandala menggelar perayaan ulang tahun ke-13 Depo Pelestarian Lingkungan Mandala. Acara ini dihadiri oleh 73 relawan serta tamu undangan dari warga sekitar.

“Kegiatan ini merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan depo selama tiga belas tahun, yang tentunya berkat dukungan dari para relawan dan masyarakat. Sekaligus sebagai momen menjalin jodoh baik antarrelawan dan masyarakat. Semoga semua yang hadir dapat bersukacita mengikuti acara sederhana ini,” ujar Imelda, koordinator kegiatan.

Relawan memperagakan isyarat tangan lagu La Che Xiang Qian Xing (Menarik Kereta Maju ke Depan) dan Ren Ren Zuo Huan Bao (Setiap Orang Melakukan Pelestarian Lingkungan) sebagai bentuk ajakan menjaga bumi bersama.

Acara dimulai pukul 19.00 WIB, dipandu oleh relawan Tony Honkley. Dalam sambutannya, Lim Ik Ju memuji niat dan kontribusi para relawan yang telah menjadikan Depo Mandala sesuai dengan harapan Master Cheng Yen, yaitu sebagai tempat daur ulang sekaligus rumah cinta kasih yang memberi manfaat berkelanjutan.

“Dengan jalinan jodoh yang baik, mari kita bersatu hati mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih, dan cinta kasih menjadi aliran semangat jernih yang mengelilingi bumi. Selamat dan sukses untuk Depo Mandala,” tutur Lim Ik Ju menutup sambutannya.

Para hadirin kemudian diajak menyimak ceramah Master Cheng Yen melalui tayangan Lentera Kehidupan bertema Pelestarian Lingkungan: Resep Mujarab Menyelamatkan Bumi. Dalam tayangan tersebut, Master menyampaikan bahwa meskipun setiap orang memiliki pemahaman berbeda dalam melakukan daur ulang, semuanya merupakan Dharma yang nyata.

“Setiap orang hendaknya tahu cara menghargai barang dan sumber daya alam. Barang sebenarnya dapat digunakan dalam waktu lama. Namun, karena kebiasaan mengganti dengan yang baru, sampah pun menumpuk dan sumber daya terkuras. Kita hendaknya bersyukur dan menghormati mereka yang dengan tekad melakukan daur ulang demi melindungi bumi,” nasihat Master Cheng Yen.

Ketua Yayasan Tzu Chi Medan, Lukman, menyampaikan apresiasi atas perjalanan depo daur ulang Mandala. Ia berharap depo ini terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.

Selanjutnya, hadirin disuguhi tayangan kilas balik perjalanan Depo Mandala, mulai dari lahan kosong yang dipenuhi semak belukar hingga menjadi depo daur ulang seperti sekarang. Relawan juga menampilkan isyarat tangan lagu La Che Xiang Qian Xing (Menarik Kereta Maju ke Depan) dan Ren Ren Zuo Huan Bao (Setiap Orang Melakukan Pelestarian Lingkungan). Lagu pertama menyiratkan semangat mengerjakan misi Tzu Chi dengan ketekunan, sementara lagu kedua mengajak semua orang melakukan pelestarian lingkungan demi bumi yang lebih asri.

Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun oleh para relawan, diiringi nyanyian dan tepuk tangan meriah. Acara ditutup dengan sesi foto dan makan malam bersama, menyantap hidangan vegetarian hasil donasi para relawan dan donatur.

Dalam pesan penutupnya, Ketua Tzu Chi Medan, Lukman, menyampaikan apresiasinya terhadap perjalanan Depo Mandala.

“Perjalanan depo selama tiga belas tahun hingga kini memiliki seratusan relawan adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi para relawan. Saya berharap depo ini terus berkembang, dengan barisan relawan yang semakin panjang, solid, dan konsisten bersumbangsih. Semoga depo Mandala menjadi inspirasi bagi masyarakat,” pungkas Lukman.

Suasana makan malam bersama yang hangat dan penuh kekeluargaan, saat para relawan menikmati hidangan vegetarian yang telah disiapkan dengan sepenuh hati.

Perayaan ulang tahun ini menjadi momen refleksi sekaligus ajakan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap daur ulang dan lingkungan sekitar.

“Saya sangat bersukacita sekaligus terharu melihat perkembangan depo ini, dari tidak ada menjadi seperti sekarang. Para relawan bekerja dengan sangat harmonis. Semoga depo Mandala terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” tutup Imelda.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Depo Mandala: Tiga Belas Tahun Menebar Cinta Kasih Lewat Daur Ulang

Depo Mandala: Tiga Belas Tahun Menebar Cinta Kasih Lewat Daur Ulang

23 April 2025

Depo Mandala bukan sekadar tempat daur ulang, tapi ladang cinta kasih. Selama 13 tahun, relawan bergandengan tangan menjaga bumi dengan tulus. Dari sampah menjadi berkah.

Sebelas Tahun Depo Daur Ulang Titi Kuning

Sebelas Tahun Depo Daur Ulang Titi Kuning

10 November 2023

Para relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Titi Kuning Medan bersama–sama merayakan hari jadi ke-11 titik pilah Depo Daur Ulang Titi Kuning. Depo merupakan sarana pendidikan juga tempat pembinaan diri.

Tiga Tahun Depo Pelestarian Lingkungan Tanjung Morawa

Tiga Tahun Depo Pelestarian Lingkungan Tanjung Morawa

02 Januari 2025

Relawan Tzu Chi Tanjung Morawa merayakan ulang tahun ke-3 Depo Pelestarian Lingkungan dengan berbagai kegiatan, seperti pemotongan nasi tumpeng, pertunjukan seni, dan sesi berbakti pada Hari Ibu.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -