Depo Pelestarian Lingkungan untuk Masyarakat Kisaran
Jurnalis : Rahma Mandasari (DAAI TV Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)
|
| ||
Komitmen yang diwujudkan dalam tindakan nyata ini, kian memberi perubahan positif bagi masyarakat dan juga perkembangan Tzu Chi di luar daerah seperti di Kota Kisaran, Sumatera Utara. Dalam waktu yang relatif singkat, insan Tzu Chi dapat menggalang donasi serta menjalin persatuan untuk membentuk relawan Tzu Chi di Kisaran. ‘’Kita tahu bahwa yayasan ini bergerak di sosial kemasyarakatan. Ini juga seirama, sejalan dengan kami yang selain bertugas bertempur, kami juga bertugas ke wilayah untuk membantu mempercepat kesehatan masyarakat dan apa yang bisa kita perbuat kita juga sering bekerjasama dalam rangka bakti sosial seperti pengobatan gratis, katarak dan sebagainya,‘’ ujar Kolonel Teguh Arif, Korem 022 Pantai Timur Kisaran yang turut meresmikan depo ini. Meski masih berusia muda, insan Tzu Chi Kisaran telah mempersembahkan sebuah Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang keenam di Sumatera Utara, untuk memberi solusi terhadap permasalahan sampah sekaligus mengiatkan sosialisasi misi amal Tzu Chi kepada masyarakat luas dengan berlandaskan prinsip tidak membedakan suku, agama, dan bangsa. Tanggal 29 September 2013, merupakan hari bersejarah bagi insan Tzu Chi Medan dan kantor penghubung lainnya di Medan. Dengan penuh syukur dan semangat, relawan Tzu Chi Medan meresmikan depo pelestarian lingkungan yang merupakan simbol kekuatan bersumbangsih dari donatur, yaitu keluarga Irwansyah Shixiong yang menyumbangkan tanah seluas 12 x 16 meter persegi, serta satu unit ruko yang dipinjamkan selama kurun waktu 10 tahun. ’’Ya memang rentang waktunya sangat singkat, cuma banyak juga rintangan yang perlu kami hadapi, seperti banyaklah ya dari berbagai kalangan, banyak pendapat yang kurang enak didengar. Untung saja orang tua saya dan kami tetap mendukung dengan apa yang ayah saya inginkan, jadi kami terus support. Apapun pendapat dari orang lain kami kira itu sebagai masukan untuk lebih baik lagi,‘’ ungkap Ardiansyah, keluarga donatur. keluarga Irwansyah mengetahui perihal tentang Tzu chi dari seorang relawan komite Jakarta. ''Kebetulan mereka adalah saudara saya, jadi saya perkenalkan Tzu Chi itu seperti apa kepada mereka, dan saya bersyukur, mereka kini bergabung bersama Tzu Chi '' ujar Tio Lie li Shijie , relawan komite asal Jakarta saat diwawancarai Tim DAAI TV Medan.
Keterangan :
Acara peresmian depo pelestarian lingkungan ini dihadiri oleh ratusan relawan Tzu Chi Medan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar dan sukarelawan yang bersimpati pada Tzu Chi dari kota Tanjung Balai. Kedatangan relawan Pematang Siantar menjadi perhatian warga yang hadir karena relawan ini datang ke lokasi dengan menggunakan becak motor. Mereka pun langsung terjun ke lapangan untuk menyusuri Kota Kisaran dan memunguti sampah di jalan. Mereka juga meminta sampah dari beberapa warga. ’’Ya memang pemikiran dari masyarakat seolah-olah itu tugasnya pemerintah, padahal (membersihkan) sampah itu tugas kita bersama. Kami di kelurahan ya khususnya di pemerintahan kelurahan saat ini merasa terbantu dengan adanya depo pelestarian lingkungan ini, nantinya sampah-sampah ini bisa didaur ulang, ‘’ ungkap Tunas Pardomuan, Lurah Kisaran yang turut hadir dalam acara ini. Satu lagi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang terbuka untuk umum, berdiri di kota Kisaran, Jalan KH Agus Salim no 27, Sumatera Utara. Meski jumlah relawannya masih sedikit, namun semangat mereka untuk bersumbangsih tidak surut. Kehadiran depo pelestarian yang baru ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di sekitarnya serta menjadi ladang berkah, karena hasil pemilahan sampah akan digunakan menjadi dana amal untuk menolong sesama. | |||
Artikel Terkait
Rasa Syukur yang Mekar
24 Desember 2014 Salah satunya melalui syukuran baksos untuk kembali merefleksi hasil yang telah dicapai. Lebih lanjut, syukuran ini juga untuk mengajak para pasien untuk lebih mengenal Tzu Chi. Acara syukuran ini digelar di salah satu rumah makan pada tanggal 7 Desember 2014.Juara 2 (Foto): Gan En, Zhun Zhong, Ai
28 November 2014 Pada umumnya saat mendengar kata sampah, orang akan membayangkan sesuatu yang kotor, menjijikkan dan tidak bermanfaat. Namun di Tzu Chi, hal buruk ini tidak berlaku. Sampah akan didaur ulang di depo pelestarian lingkungan Tzu Chi, sehingga bisa dijual dan menghasilkan uang (emas). Uang dari penjualan sampah ini akan dipergunakan Tzu Chi untuk menyebarkan cinta kasih universal.Waisak 2024: Menyebarkan Cinta Kasih dan Mewariskan Dharma
29 Mei 2024Setiap tahun Tzu Chi Batam mengadakan perayaan Tiga Hari Besar (Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia) dan kali ini dihadiri oleh 645 orang peserta.