Dharma Bagaikan Air (Bag. 1)
Jurnalis : Meiliana, Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Benni, Sartono (Tzu Chi Pekanbaru) Minggu 8 Januari 2012, relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Pekanbaru melaksanakan kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun 2011. |
| ||
Sui Mo Zhu Fu tahun ini terkesan begitu istimewa bagi seluruh insan Tzu Chi, khususnya Tzu Chi Kantor Penghubung Pekanbaru karena tahun ini kita semua bersatu hati untuk melakukan pementasan Sutra Pertobatan Air Samadhi dengan gerakan shou yu (isyarat tangan) dan miau yin (pelantun sutra). Dengan kesatuan hati, tekad dan semangat seluruh Bodhisatwa membuat segala rintangan dan hambatan tidak dapat menghentikan langkah mereka untuk dapat mementaskan Sutra ini agar dapat memberikan inspirasi bagi diri sendiri dan para hadirin yang menghadiri acara Sui Mo Zhu Fu ini. Hanya dalam sekejap mata, 108 hari bervegetarian sudah dilalui. Untuk bisa menyelami makna dari sutra pertobatan, Bodhisatwa yang turut bersumbangsih diwajibkan untuk bervegetarian sebagai salah satu wujud tindakan nyata dari pertobatan besar dan juga menyelami Dharma melalui bedah buku dan bedah lagu sutra pertobatan. Masih segar dalam ingatan, pada tanggal 24 September 2011 yang lalu, ketika Wismina Shijie dan Milie Shijie beserta tim, mengetuk hati Bodhisatwa Tzu Chi Pekanbaru untuk turut bersumbangsih mengisi acara shou yu dan miau yin. Mereka juga memberikan keyakinan bahwa bervegetarian 108 hari tidaklah sulit asal ada tekad dan keinginan. Walau awalnya ada sedikit keraguan dari beberapa Bodhisatwa untuk menjalani vegetarian yang dirasa cukup lama ini, namun akhirnya pupuslah sudah segala keraguan tersebut. Ternyata semua Bodhisatwa bisa melewati 108 hari bervegetarian dengan baik dan semoga ini bisa terus berlanjut demi penyelamatan bumi dan kebahagiaan semua makhluk.
Keterangan :
Pemberkahan Akhir Tahun Setelah Gatha Pembuka (Kai Jin Chi) selesai dilantunkan, dilanjutkan alunan lagu Sheng Sheng Shi Shi Dou Zai Pu Ti Zhong (Selamanya berada di Jalan Bodhisatwa) dengan diiringi isyarat tangan yang ditampilkan oleh anak-anak Tzu Shao. Keseragaman dan kekompakan Tzu Shao dalam memeragakan shou yu begitu menarik perhatian para hadirin yang menyaksikan dengan serius dan decak kagum. Semoga generasi muda ini dapat meneruskan tongkat estafet Tzu Chi dalam menyebarkan cinta kasih dan menjadi generasi penerus yang berbudi pekerti baik. Kali ini tidak hanya relawan saja yang ikut di dalam pementasan Sutra Pertobatan, donatur dan keluarga relawan juga ikut turut bersumbangsih dalam melantunkan dan memeragakan isyarat tangan dari lagu Yi Xing Yuan Ming Zi Ran (Setiap Orang Memiliki Sifat Hakiki Suci Tanpa Noda Setara Buddha), Yi Yi Xi Chan Hui (Bertobat untuk Setiap Hal), serta Guo Bao Zhang Zhi Cheng Fa Yuan (Berikrar dengan Hati Paling Tulus). Bersambung ke Bagian 2 | |||
Artikel Terkait
Paket Beras Untuk Warga Desa Rahayu
07 Desember 2021Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Pondok Pesantren Darul Ma’arif membagikan 620 paket beras dan 6.200 pcs masker medis untuk warga di Desa Rahayu, Kec. Margaasih, Kab. Bandung.
Menyuguhkan Dharma dalam Lukisan
02 Agustus 2012 Pada Minggu, tanggal 29 Juli 2012, jejak sejarah cinta kasih Tzu Chi dimulai di bangunan ini. Untuk mengenal lebih dalam dan lebih dekat Rumah Bersama kita, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei Shijie mengundang 6 komite senior dari Taiwan ke Jakarta untuk berbagi pengalaman dan membabarkan Dharma Master Cheng Yen.Memberi Manfaat Bagi Sesama Manusia Demi Menjalin Jodoh Baik
25 Juli 2022Dengan berseragam Tzu Chi, empat relawan He Qi Barat 1 berangkat bersama-sama menuju ke Gedung Tzu Chi Hospital, PIK untuk bersumbangsih sebagai Relawan Pemerhati Rumah Sakit.