Di Balik Hari Tzu Chi (Bagian 2)

Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Anand Yahya, Himawan Susanto
 
 

foto Sebagai ungkapan terima kasih Pemerintah Kota Padang atas kiprah Tzu Chi di Padang, tanggal 12 Desember 2010 dijadikan sebagai Hari Tzu Chi Kota Padang.

Sekolah Pengembangan Ilmu
Jufril Siry, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Padang turut menuturkan rasa syukurnya yang sangat luar biasa. “Kita kan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan itu kan untuk mencari dan mengembangkan ilmu. Hari ini kita tidak mencari namun ilmu itu datang kemari. Sekolah kita dijadikan tempat screening calon-calon pasien Baksos Kesehatan Tzu Chi. Ini kita dapat pengalaman langsung, kalau biasanya cerita-cerita saja. Atau biasanya studi atau observasi di rumah sakit. Tapi sekarang mulai dari awal sampai akhir kita terlibat bersama,” tuturnya.

Konsep tersebut sesuai dengan metode pendidikan saat ini yang belajar itu harus melibatkan diri sehingga hasilnya akan lebih maksimal. “Lebih lama tahannya. Bangun tidur pun kita bisa jawab. Ini manfaatnya kalau melakukan perbuatan sekaligus, inilah kebahagiaan kita. Mudah-mudahan kegiatan ini dilakukan rutin sehingga ada kebanggaan istimewa buat SMA Negeri 1 Padang,” pungkasnya. Untuk kebutuhan itu, SMA Negeri 1 Padang telah menyiapkan ruangan yang cukup banyak. Dari tempat penerimaan pasien yang disediakan di gedung olah raga yang dapat menampung seribu orang hingga ruang pemeriksaan mata, jantung, dan ruangan laboratorium.

Chaidir, relawan Tzu Chi Padang mengatakan bahwa Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-72 hasil kerja sama Yayasan Buddha Tzu Chi dengan Rumah Sakit Bhayangkara Padang adalah salah satu dari 4 rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka Hari Tzu Chi Kota Padang. Dalam baksos kesehatan ini, ratusan pasien bibir sumbing, katarak, minor, dan hernia akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Karena jumlah pasien yang begitu banyak maka lokasi baksos kesehatan dibagi menjadi 2 tempat. Lokasi pertama di RS Bhayangkara, sementara lokasi kedua di SMA Negeri 1 Padang. Untuk pasien baksosnya, mereka datang tidak saja dari Kota Padang dan sekitarnya, namun juga dari Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Painan, dan Pariaman.

Sedikit flashback, sebelum gempa bumi tanggal 30 September 2009 terjadi sebenarnya Tzu Chi Padang tengah mempersiapkan bakti sosial kesehatan yang akan diadakan di sana. Sayang, gempa bumi saat itu telah menggagalkan rencana tersebut. Kini, jodoh itu telah tertaut, Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi yang pertama di Kota Padang siap dilakukan tanggal 18-19 Desember 2010 ini. Chaidir pun berharap benih cinta kasih yang telah tersebar di Kota Padang juga dapat menginspirasi warga untuk membantu sesama yang membutuhkan.

foto    foto

Keterangan :

  • Satu hari sebelum Hari Tzu Chi Kota Padang, pimpinan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berkesempatan mengunjungi gedung baru SMA Negeri 1 Padang. Di sana mereka bertemu dengan Jufril Siry, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Padang. (kiri)
  • Hingga malam menjelang, masih banyak para calon pasien baksos kesehatan yang belum mendapatkan pemeriksaan. Relawan Tzu Chi pun lantas memberikan makan malam bagi mereka yang masih berada di gedung SMA Negeri 1 Padang. (kanan)

Shelter Masyarakat Belanti
Selain sebagai pengembangan ilmu, gedung sekolah SMA Negeri 1 Padang yang dirancang untuk mampu menahan gempa bumi berkekuatan 10 skala Richter ini juga menjadi shelter bagi masyarakat Belanti jika terjadi gempa bumi dan tsunami. Pada saat gempa bumi melanda Mentawai, guncangannya terasa hingga ke Kota Padang. Secara spontan, lebih dari 1.500 orang berlarian dan naik ke atap gedung sekolah. Jamalud, petugas keamanan sekolah yang saat itu jaga malam mengatakan pada saat gempa selesai ia segera membuka semua pintu evakuasi. Masyarakat yang menyelamatkan diri kemudian bertahan di bawah maupun di atas gedung dari pukul 11 malam hingga 1 pagi. Begitu pula pada saat gempa bumi berkekuatan 4.2 Skala Richter yang terjadi pada siang hari. Jamalud langsung membuka semua pintu evakuasi dan mengarahkan anak-anak sekolah daerah sekitar baik dari tingkat SD, SMP, dan warga Belanti untuk menuju tempat evakuasi.

Pegi, salah satu siswa yang menjadi saksi gempa bumi yang terjadi di siang hari itu mengatakan para siswa dengan tertib langsung menaiki lantai atas sesuai dengan arahan simulasi yang pernah mereka lakukan sebelumnya. “Jadi tidak acak-acakan. Manfaat dari simulasi tersebut kita jadi tau mau kemana. Tidak menyelamatkan diri sendiri. Pada saat itu sempet khawatir namun karena sudah tau maka kita menunggu satu jam lamanya sebelum turun kembali untuk memastikan tidak adanya tsunami,” tuturnya. Hal senada disampaikan Muhammad Arya yang pada saat gempa bumi terjadi sedang mengikuti pelajaran kimia. “Karena sudah ada simulasi kami langsung merunduk di bawah meja dan naik ke lantai 3. Pada saat itu warga yang naik sekitar seribuan orang,” ingatnya.

”Ini buktinya kalau sekolah ini memang sesuai dengan kebutuhan di Padang. Tidak hanya itu, sekolah ini juga merupakan satu-satunya sekolah yang sudah selesai dibangun di Padang. Dari seratus sekolah yang direncanakan, SMA Negeri 1 Padang yang pertama. Buddha Tzu Chi adalah lini terdepan,” demikian kata Jufril Siry.

foto  foto

Keterangan :

  • Dalam acara doa, Buya Mas’oed Abidin memimpin seluruh peserta Hari Tzu Chi Kota Padang berdoa bersama agar kegiatan hari itu berjalan dengan lancar dan sukses. (kiri)
  • Relawan Tzu Chi menjelaskan kepada Mawarni bahwa rumah yang ia tinggali saat ini akan direnovasi dan dibangunkan rumah baru yang lebih layak dan nyaman. (kanan)

Hari Tzu Chi Kota Padang
“Ini adalah suatu pagi yang berbahagia karena kita bisa berkumpul bersama-sama untuk merayakan Hari Tzu Chi di Kota Padang. Pertama-tama tentu kita harus mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Padang yang telah senantiasa menjalin jodoh yang baik sejak 16 Februari 2004,” kata Hong Tjhin dalam sambutannya mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia saat pembukaan kegiatan Hari Tzu Chi Kota Padang, 12 Desember 2010 lalu.

Jika ditilik, sejak enam tahun yang lalu, Fauzi Bahar (Walikota Padang saat ini) memang telah turut berpartisipasi aktif membagikan beras cinta kasih sebanyak 792 ton, dan jodoh baik itu terus berlanjut hingga hari ini. Sebagai ungkapan rasa terima kasih terhadap Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah berkontribusi dalam pembangunan kembali Kota Padang, khususnya di bidang pendidikan pascagempa 30 September 2009, Pemerintah Kota Padang pun kemudian memberikan penghargaan kepada Tzu Chi atas upayanya membangun Kota Padang tercinta.

“Kegiatan ini (Hari Tzu Chi Kota Padang-red) dimaksudkan untuk menjelaskan kepada masyarakat Kota Padang bahwa program yang dilakukan oleh Tzu Chi dapat dilakukan juga di Padang. Salah satunya program menabung dengan menyisihkan sedikit uang setiap harinya di celengan bambu. “Hasilnya dapat digunakan untuk membantu sesama yang membutuhkan,” demikian kata Fauzi Bahar.

Selesai

  
 

Artikel Terkait

Dengan Ketulusan Berikrar Menyelamatkan Semua Makhluk

Dengan Ketulusan Berikrar Menyelamatkan Semua Makhluk

25 Januari 2019

Pemberkahan Akhir Tahun 2018 dilakukan di Tzu Chi Pekanbaru, 19 Januari 2019 di Hotel Furaya. Dalam kegiatan pemberkahan ini, Mawie Wijaya berkesempan memberikan sharing tentang bagaimana misi amal berjalan seiringan dengan praktik Sutra Makna Tanpa Batas.

Mengikis Kesombongan

Mengikis Kesombongan

03 April 2012 Kegiatan bedah buku dari para relawan Tzu Chi Bandung terus berlanjut. Dan untuk kali ini, kegiatan berlangsung pada tanggal 21 Meret 2012, yang bertempat di Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung, Jl. Ir. H. Juanda no. 179, Bandung.
Menebar Benih Baik, Menghargai Sumber Daya Alam

Menebar Benih Baik, Menghargai Sumber Daya Alam

29 Desember 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 1 membantu penghijauan SDN 2 Derangga dan SMPN Satu Atap dengan menanam pohon buah dan pohon peneduh.

Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -