Diet Kantong Plastik

Jurnalis : Calvin, Listania (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Yogie P, Mie Li, Calvin (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

doc tzu chi

Setiap tim mempresentasikan hasil poster mereka. Salah satunya poster yang mempunyai arti yang bagus, yang menceritakan para hewan yang sakit karena ulah manusia.

Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai 100 miliar kantong plastik. Kebiasaan masyarakat Indonesia memakai kantong plastik yang didapat secara gratis sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap orang di Indonesia menggunakan sekitar 700 tas plastik per tahun atau kira-kira dua kantong plastik dalam sehari. Ironisnya, banyak dari sampah kantong plastik tersebut tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat didaur ulang. 

Dihitung dari presentase jumlah sampah plastik yang tidak diolah, Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia. Sebanyak 87 persen dari 3,8 juta ton sampah plastik yang dibuang setiap tahun mengambang di laut. Artinya, setiap penduduk pesisir Indonesia bertanggungjawab atas 17,2 kilogram sampah plastik yang mengapung dan meracuni satwa laut.


Para Tzu Shao juga diajak untuk mendengarkan ceramah Master Cheng Yen sebelum masuk dalam materi pembelajaran.


Sukmawati selaku pembawa acara menjelaskan dampak buruk penggunaan kantong plastic bagi bumi kepada para Tzu Shao.

Dampak Pemakaian Kantong Plastik

Dampak terbesar dari penggunaan kantong plastik adalah terjadinya Pemanasan Global (Global Warming). Pemanasan Global yang semakin parah membuat bumi kita ini terjadi beberapa perubahan yang sangat signifikan yaitu terjadinya perubahaan cuaca dan iklim, kenaikan permukaan laut, menurunnya hasil pertanian, pengaruh terhadap tumbuhan, pengaruh terhadap hewan, dan pengaruh terhadap manusia. Semua itu adalah ulah manusia yang acuh tak acuh dan tidak peduli dengan bumi ini.

Melihat orang Indonesia yang masih bergantung pada kantong plastik di kehidupan sehari-hari maka dari itu, pada Minggu, 19 Februari 2017 Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan yang bertema “Menggurangi Penggunaan Kantong Plastik yang Bisa Berdampak Buruk Bagi Bumi Kita” di kelas Tzu Shao.

Sekitar Pukul 09.00 WIB, para Tzu Shao sudah hadir semua dan acara pun di mulai dengan mendengarkan lentara kehidupan dari Master Cheng Yen terlebih dahulu. Selanjutnya menonton video yang berkaitan dengan tema pada hari ini, para Tzu Shao yang hadir di beri sebuah tontonan video, akibat penggunaan kantong plastik yang berlebihan yang berdampak besar bagi bumi.

Setelah itu pembawa acara pada hari itu, Sukmawati memberikan sebuah edukasi moral kepada para Tzu Shao dengan menggunakan media poster yang harus di gambarkan oleh para Tzu Shao di kertas karton mereka masing-masing. Tidak hanya sembarangan gambar saja, para Tzu Shao yang mengambar poster harus mengambarkan sesuatu yang mempunyai arti tersendiri dan makna yang sesuai dengan tema. Para Tzu Shao di kelompokan menjadi satu tim yang terbagi menjadi 3 orang, ada juga yang 4 orang dan di temani satu relawan Tzu Chi sebagai pendamping. Dibutuhkan kerja sama tim dalam mengambarkannya, sebab dalam mengambarkan poster hanya diperbolehkan mengambarkan satu gambar dalam satu tim. Maka kerja sama dan kesepakatan tim sangat penting.

Dalam penggambaran Poster, Para Tzu Shao di kelompokan menjadi satu tim yang terbagi menjadi 3 orang satu tim, ada juga yang 4 orang dan di temanin oleh satu relawan Tzu Chi yang mendampingi mereka.


Para Tzu Shao bekerjasama dengan sangat kompak untuk memberikan gambaran poster yang bisa memberikan informasi bagi masyarakat.

Para Tzu Shao berkerja semua dalam menggambarkan poster yang di gambarkan oleh mereka, walaupun ada yang tidak bisa menggambar tapi mereka tetap usaha membantu tim mereka dalam memberikan pendapat dan mewarnai gambar saat proses penggambaran poster.

“Dekat-dekat ini kan ada berita tentang ikan paus yang mati gara-gara memakan kantong plastik yang di buang oleh manusia ke laut, jadi saya membuat tema hari tentang penggurangan penggunaan kantong plastik, supaya para Tzu Shao bisa lebih mengerti bahayanya kalau terus menerus menggunakan kantong plastik di kehidupan sehari-hari,” ujar Wiyzhien, coordinator kelas Tzu Shao. “Bagi sebagian orang yang sudah tahu daur ulang mungkin mereka bisa lebih menggurangi penggunaan kantong plastik, namun bagi yang belum tahu mereka beranggapan kantong plastik itu kalau sudah pakai iya buang saja. Jadi tujuan saya buat tema hari ini yaitu agar para Tzu Shao bisa mempengaruhi orang sekitarnya untuk memulai menyelamatkan bumi kita dari ancaman penggunaan kantong plastik yang bisa mengakibatkan  kerusakan lingkungan,” tambahnya.

Salah satu Tzu Shao yang bernama Monica (17) sempat di tanya, dalam sehari menggunakan barang dasar yang terbuat dari plastik berapa kali. Dia menjawab, “Dalam sehari saya bisa menghabiskan 2-3 pocari.” Setelah mengikuti kegiatan ini, Monica berjanji kepada diri sendiri untuk tidak lagi mengomsumsi minuman yang dari botol plastik dan mulai membiasakan diri membawa botol dari rumah.

Lain halnya dengan Egbert (12) yang baru pertama kali mengikuti kegiatan kelas Tzu Shao  ini. Ia memberikan kesannyaterhadap materi yang disampaikan kali ini. “Saya mendapatkan pelajaran karena sampah bisa mencemarkan lingkungan,” ucap Egbert. Ia juga bertekad akan mengikuti setiap kegiatan Tzu Shao yang di adakan. 


Artikel Terkait

Kesan Tak Terlupakan di Kamp Kelas Budi Pekerti Tzu Shao

Kesan Tak Terlupakan di Kamp Kelas Budi Pekerti Tzu Shao

17 April 2017

Kedatangan insan Tzu Chi dari tujuh kota membuat para relawan bekerja lebih keras mempersiapkan kamp ini. Ini agar para peserta kamp dapat merasa nyaman dan gembira seperti berada di rumah sendiri. Salah satu relawan yang  berusaha keras  menyelenggarakan kamp ini adalah Yenny Loa.

Satu Hari Tanpa Gadget

Satu Hari Tanpa Gadget

28 Juni 2016

Kali ini kelas budi pekerti Tzu Shao diadakan di outdoor dengan menyajikan berbagai permainan dan perlombaan yang bertujuan untuk mengakrabkan para Tzu Shao tanpa fokus pada gadget masing-masing.

Yuk, Vegetarian

Yuk, Vegetarian

13 Agustus 2015 Minggu, 9 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas budi pekerti Tzu Shao. Kegiatan kali ini mengajak Tzu Shao untuk bervegetaris pada bulan Tujuh Penuh Berkah. Sebanyak 68 relawan dan ada 32 Tzu Shao yang ikut dalam kegiatan ini sama-sama bertekad untuk bervegetaris selama satu bulan.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -