Doa, Berkah, dan Harapan Sekolah Tzu Chi Indonesia

Jurnalis : Hadi Pranoto, Yuliati, Fotografer : Anand Yahya, Amir Tan (Tzu Chi Medan), Merry (He Qi Barat)
 
 

foto
Setiap kali menyekop, para shifu (biksuni), relawan, dan donatur menyampaikan cita-cita dan harapan Master Cheng Yen: “menyucikan hati manusia, menciptakan masyarakat aman dan damai, serta dunia terhindar dari bencana”.

Membimbing dengan prinsip kebenaran
Membina akhlak yang mulia
Mendidik perilaku penuh tata krama
Mewariskan jalan kebenaran

Setelah dua tahun beroperasinya TK dan SD Sekolah Tzu Chi Indonesia (Tzu Chi School) di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Tzu Chi Indonesia kembali mewujudkan komitmennya di bidang pendidikan dengan membangun gedung SMP dan SMA Sekolah Tzu Chi Indonesia. Peletakan batu pertama pembangunan gedung SMP dan SMA ini dilakukan pada hari Jumat, 22 Maret 2013, pukul 09.00 – 11.00 WIB di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Keberadaan SMP dan SMA Sekolah Tzu Chi Indonesia ini melengkapi jenjang pendidikan dari mulai TK, SD, SMP, dan SMA, dimana TK dan SD  diresmikan penggunaannya sejak 10 Juli 2011 lalu.

Acara ini  dihadiri oleh sebanyak 115 tamu undangan (komite, komisaris kehormatan, donatur, dan tamu undangan lainnya). Total relawan dan peserta yang hadir sebanyak 300 orang, yang terdiri dari staf badan misi Tzu Chi dan relawan Tzu Chi.

foto  foto

Keterangan :

  • De Rang Shifu yang memiliki jalinan jodoh yang erat dengan para siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Cengkareng merasa lega dan senang melihat perkembangan anak-anak Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng sekarang (kiri).
  • “Pendidikan yang lengkap itu bukan hanya dari segi kurikulum (akademis) dan sebagainya, tetapi juga budi pekertinya,” kata Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (kanan) .

Prosesi peletakan batu sendiri dilakukan dengan melakukan penyekopan sebanyak tiga kali yang dilakukan oleh 4 Shifu dari Taiwan dan insan Tzu Chi dari Taiwan, Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, para donatur, serta dan tamu undangan lainnya. Membentuk lingkaran yang rapi dan teratur, setiap kali menyekop para relawan menyampaikan cita-cita dan harapan Master Cheng Yen: “menyucikan hati manusia, menciptakan masyarakat aman dan damai, serta dunia terhindar dari bencana”.

Harapan Sebuah Bangsa Terletak Pada Pendidikan
Pendidikan yang diberikan oleh Tzu Chi adalah pendidikan untuk menjadikan manusia seutuhnya, tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan (akademis) dan keterampilan semata, tetapi Sekolah Tzu Chi juga mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan kemanusiaan kepada para siswanya. “Pendidikan yang lengkap itu bukan hanya dari segi kurikulum (akademis) dan sebagainya, tetapi juga budi pekerti. Sebuah negara yang ingin maju itu harus berharap pada pendidikan anak-anak seutuhnya.  Mudah-mudahan kita bisa terus membangun sampai ke jenjang universitas. Sekarang SMP dan SMA,  dan mudah-mudahan kita terus diberkahi agar semua relawan bisa terus menjalankan misi yang mulia ini,” kata Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, sekaligus pembina misi pendidikan Tzu Chi di Indonesia.

Menurut Franky, yang terpenting dari sebuah pendidikan adalah para guru dan relawan dapat terus menerus mengajarkan pendidikan budi pekerti kepada para siswa hingga para siswa memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti menghormati orang tua, bersyukur, dan mencintai alam. “Makanya kita punya Taman Kanak-kanak (TK), itu yang paling penting, untuk mendidik mereka ke jalan yang benar dan membentuk karakternya. Karakter itu seperti falsafah yang memberikan jalan. Kalau ada gangguan kita tahu belok kemana? Tidak belok betul-betul, tetapi kalau salah (arah) bisa balik lagi ke jalan yang benar,” tegasnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Para siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng turut berpartisipasi dengan menampilkan tarian Bodhisatwa Berlengan Seribu dengan kompak dan indah (kiri) .
  • Para guru Sekolah Tzu Chi Indonesia (Tzu Chi School) Pantai Indah Kapuk membawakan isyarat tangan bertemakan “Beribu Doa dan Pengharapan” (kanan) .

Acara ini menjadi istimewa karena dihadiri oleh para shifu (biksuni) dari Taiwan. De Rang Shifu, salah satu biksuni yang hadir merasa bangga dan bahagia saat melihat penampilan murid-murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Para murid ini membawakan tarian berjudul “Bodhisatwa Berlengan Seribu”.  

Kebetulan De Rang Shifu memiliki jalinan jodoh yang erat dengan para siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih ini, dimana pada tahun 2002 beliau pernah datang ke Indonesia (Jakarta) dalam rangka pembersihan (normalisasi) Kali Angke yang diadakan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Kala itu Tzu Chi membantu memfasilitasi dengan menjalankan program “5P” (Pembersihan Sampah, Penyedotan Air, Penyemprotan Hama, Pengobatan, dan Pembangunan Perumahan) untuk membantu warga. Inilah yang menjadi landasan pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang juga dilengkapi dengan rumah sakit, depo pelestarian lingkungan, dan sekolah. Warga yang tinggal di perumahan ini merupakan warga yang terkena normalisasi Kali Angke. “Saat itu melihat anak-anak di sana kehilangan tempat tinggal dan kehilangan arah hidup, tetapi dilihat dari penampilan mereka saat membawakan tarian ini, saya merasa lega dan senang, akhirnya anak-anak ini memiliki masa depan yang cemerlang,” kata De Rang Shifu.

Melihat keharmonisan dan kerja sama yang terjalin di antara insan Tzu Chi Indonesia De Rang Shifu merasa yakin jika cinta kasih insan Tzu Chi Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan akan terus berlanjut dan berkembang. Dalam kesempatan itu juga disampaikan doa Master Cheng Yen untuk di tahun 2013 ini, semoga setiap orang bahagia, dilimpahi berkah, dan hidup aman dan damai. Doa sudah dipanjatkan, harapan sudah terbentang, dan tekad sudah terpatri di dalam hati untuk terus mewujudkan pendidikan yang dapat membentuk para siswa yang unggul dalam hal akademis dan juga budi pekertinya. Dengan generasi muda yang unggul dan berbudi pekerti luhur maka cita-cita mulia untuk mewujudkan masyarakat harmonis, aman dan sejahtera akan dapat terwujud.

  
 

Artikel Terkait

Setiap Tetes Darah Untuk Sesama

Setiap Tetes Darah Untuk Sesama

22 November 2013 Dari setiap tetes darah yang kita donorkan selain bisa memberikan kesempatan hidup kepada mereka yang membutuhkan, juga bermanfaat bagi diri kita sendiri dan merupakan berkah yang tak terhingga bagi kita karena masih mempunyai kesempatan untuk bisa menyumbangkan darah bagi sesama.
Suara Kasih: Membangun Ikrar Luhur Tanpa Batas

Suara Kasih: Membangun Ikrar Luhur Tanpa Batas

25 September 2013 Hatinya begitu murni bagaikan bunga teratai. Dia mempelajari dan meyakini Dharma dengan cara yang begitu sederhana. Apa yang saya katakan langsung diterima dan dipraktikkan olehnya. Harapannya tidak banyak.
Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

Baksos Tzu Chi ke-100: Memulihkan Asa Hendri

13 Oktober 2014 Penyakit merupakan momok terbesar bagi setiap insan, terlebih bagi mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu. Jika terkena penyakit, mereka tidak lekas memeriksakan ke dokter justru membiarkannya. Ini dilakukan mereka bukan karena tidak ingin sembuh, tetapi lantaran ketidakberdayaan untuk menanggung biaya pengobatan yang besar.
Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -