Doa Bersama Untuk Korban Gempa Haiti

Jurnalis : Juliana Lie (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Effendy Leman (Tzu Chi Medan)
 
 

fotoSeberkas niat baik dapat menghalau bencana. Dengan sepenuh hati para relawan Tzu Chi Medan mendoakan para korban gempa di Haiti agar dapat melalui bencana ini dengan baik.

Gempa dahsyat berkekuatan 7 Skala Richter yang melanda Haiti pada 12 Januari 2010 jam 17.00 waktu setempat telah menyebabkan banyak korban. Beberapa pihak memperkirakan dua ratus ribu lebih jiwa tidak tertolong, jutaan jiwa kehilangan tempat tinggal. Master Cheng Yen sangat risau akan nasib para korban. Beliau menghimbau semua orang agar berdoa dengan hati penuh ketulusan dan menciptakan berkah dengan hati penuh rasa syukur.

 

Pada hari Minggu (17/1) pagi pukul 08.00 WIB, sekitar 160 orang relawan Tzu Chi telah berkumpul di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Perwakilan Medan untuk mengadakan acara doa bersama bagi para korban gempa Haiti. Acara diawali dengan prosesi Pradaksina (berjalan dengan penuh kesadaran) untuk terlebih dahulu menenangkan batin, dilanjutkan dengan melihat video ceramah Master Cheng Yen. Dalam ceramahnya, Master menyampaikan bahwa kita semua hidup di atas bumi yang sama, bagai sebuah perkampungan dunia. Maka, ketika satu tempat tertimpa bencana, semestinya segala penjuru mengulurkan tangan untuk membantu. Sekarang ini merupakan saat terbaik untuk menciptakan berkah. Beliau pun mengajak semua orang untuk bersama-sama mengembangkan hati cinta kasih dengan membantu para korban dalam melewati masa-masa sulit mereka.

foto  foto

Ket : - Mengikuti himbauan dari Master Cheng Yen dan sebagai bentuk kepedulian, para relawan Tzu Chi              Medan mengadakan doa bersama bagi korban gempa Haiti. (kiri)
          - Di akhir acara doa bersama, para relawan juga mengadakan penggalangan dana untuk membantu              bekal para korban melewati kondisi pascagempa yang serba kekurangan.(kanan)

Selanjutnya, seluruh relawan berdoa bersama untuk para korban, semoga orang-orang yang masih tertimbun dapat diselamatkan, serta yang selamat segera mendapatkan tempat berteduh, dan korban meninggal dunia mendapatkan ketenangan. Acara diakhiri dengan uluran bantuan berupa penggalangan dana dari semua relawan yang hadir. Dengan adanya satu niat bajik dan tindakan nyata dalam menciptakan berkah, bukan hanya dapat memberikan kontribusi dalam melindungi bumi ini, tetapi juga dapat mengurangi bencana di dunia ini.

  
 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Satu Tahun Pasca Ketsana

Suara Kasih: Satu Tahun Pasca Ketsana

29 September 2010 Tanggal 26 September tahun lalu, Topan Ketsana mendatangkan bencana banjir di Manila. Di samping bencana banjir, terjadi pula kebakaran akibat arus pendek. Pada saat itu, warga sungguh berada di tengah genangan air dan panasnya api.
Pelajaran dari Sebuah Kunjungan Kasih

Pelajaran dari Sebuah Kunjungan Kasih

14 Januari 2011 Minggu tanggal 9 Januari 2011, relawan Tzu Chi dari He Qi Utara mengadakan kegiatan kunjungan kasih pertama di awal tahun 2011. Sejak pukul 8 pagi relawan mulai berkumpul di Jing Si Books and Café Pluit, dan tepat pukul 9 perjalanan pun dimulai.
Suara Kasih: Berbagi Melalui Celengan Beras

Suara Kasih: Berbagi Melalui Celengan Beras

27 Juni 2012 Salah seorang dari mereka berkata bahwa dia bisa makan lebih sedikit saat makan. Dia berkata pada istrinya, “Keluarga kita terdiri atas 4 orang, setiap kali akan memasak, kita bisa menyisihkan segenggam beras.” Setelah beras dimasukkan ke dalam panci, dia akan mengambil satu genggam dari panci dan menaruhnya kembali di sebuah guci plastik.
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -