Doa dan Harapan untuk Kesembuhan Haryanto

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A.
 

Siang itu, Kamis, 3 Juni 2021 raut wajah bahagia terpancar dari wajah Haryanto Brata (65) saat dikunjungi oleh dua orang relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1. Walaupun masih lemas setelah menjalani kemoterapi pada bulan Mei 2021, Haryanto yang merupakan salah satu Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) ini tetap berusaha menyambut relawan Tzu Chi yang berkunjung ke rumahnya di wilayah Kedaung Wetan, Neglasari, Kota Tangerang.

Haryanto merupakan penderita kanker getah bening. “Awalnya kecil, kirain benjolan biasa,” kata Haryanto saat menjelaskan awal benjolan sebesar kepalan tangan di lehernya. Sejak pertengahan tahun 2020, di sekitaran leher Haryanto terdapat benjolan tetapi tidak terlalu dianggap serius. Tetapi Haryanto menjadi semakin bertanya-tanya kenapa benjolannya perlahan membesar.

Relawan Tzu Chi menyerahkan bingkisan saat berkunjung ke rumah Haryanto Brata salah satu penerima bantuan Tzu Chi di wilayah Kedaung Wetan, Kota Tangerang.

Setelah berdisikusi, Haryanto diajak oleh temannya untuk mencoba pengobatan alternatif. “Katanya tumor,” jelas Haryanto saat menjalani pengobatan alternatif. Setelah dua kali menjalani pengobatan alternatif, kondisinya tak kunjung berubah justru benjolannya semakin menjadi-jadi. “Kok berobat ke dia (pengobatan alternatif), jadi semakin besar,” kenangnya. Setelah itu Haryanto pun berhenti menjalani pengobatan.

Sardi Lay, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 membantu memberikan penerangan saat menantu Haryanto mengganti perban yang membalut benjolan di leher Haryanto.

Benjolan di lehernya juga tak kunjung sembuh justru semakin besar dan berwarna kemerahan. “Semakin lama-semakin besar dan memerah. Badan juga suka meriang,” jelas Rani, menantu Haryanto saat berbincang-bincang dengan relawan Tzu Chi. Kemudian pada bulan November 2020, pihak wihara tempat Haryanto beribadah menyarankan untuk mengajukan bantuan ke Tzu Chi terkait penyakit yang dideritanya.

Setelah mengantongi nomer kontak relawan Tzu Chi dan menghubunginya, Haryanto kemudian diarahkan untuk mengisi permohonan bantuan. “Saya kemudian ditelepon untuk datang ke Kantor Tzu Chi Tangerang dan mengisi data untuk pengajuan bantuan,” kata Haryanto. Setelah berkas permohonan bantuan masuk, relawan kemudian mengunjungi rumah Haryanto untuk survei.

Setelah menderita kanker getah bening, Haryanto kini hanya beraktivitas di rumah saja. Berbeda dengan dahulu saat masih sehat, Haryanto sering berjualan untuk menambah penghasilan keluarga.

Relawan Tzu Chi juga menyarankan untuk segera mencari perawatan medis terkait benjolan di lehernya. Setelah dirujuk dari beberapa rumah sakit, Heryanto divonis menderita kanker getah bening dan mendapatkan perawatan di RSUD Tangerang serta ditangani oleh dokter spesialis bedah onkologi di rumah sakit tersebut. Kemudian setelah menjalani serangkaian pemeriksaan akhirnya pada bulan Mei 2021, Haryanto menjalani operasi untuk mengeluarkan cairan dari benjolan di lehernya. Setelah operasi relawan Tzu Chi juga berkesempatan mengunjunginya di rs.

Sebelum menderita kanker getah bening, Haryanto masih bekerja serabutan. Apapun ia upayakan untuk menambah penghasilan bagi keluarga. “Dulu sebelum sakit bekerja serabutan seperti berjualan ikat pinggang, baju, dompet,” katanya. Namun setelah sakit, kini aktivitasnya menjadi terbatas. Setiap hari Haryanto hanya duduk, tiduran, nonton tv di rumah.

Relawan Tzu Chi juga membantu membuka bingkisan cinta kasih yag diberikan untuk Haryanto dan keluarga.

Rani yang setiap hari melihat perekembangan papa mertuanya pun sangat berterima kasih atas bantuan-bantuan yang diberikan Tzu Chi. Pihak keluarga juga terus mendukung dan berdoa supaya ada jalan kesembuhan bagi Haryanto. “Sangat membantu, keadaan lagi sakit dan cukup membantu buat keluarga saya. Untuk Yayasan Buddha Tzu Chi, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih sudah mau membantu papa mertua saya,” kata Rani dengan mata berkaca-kaca. Begitu pula dengan Haryanto, dengan suara masih terbata-bata juga mengucapakan terima kasih untuk Tzu Chi. “Namanya sudah dibantu ya berterima kasih sama Buddha Tzu Chi,” katanya.

Dalam kesempatan ini, relawan Tzu Chi yang berkunjung ke rumah Haryanto juga membawakan bingkisan untuk membantu keluarga Haryanto. Sardi Lay, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 yang menjadi pendamping menjelaskan bantuan yang diberikan untuk Haryanto Brata. “Untuk saat ini bantuan dari Tzu Chi berupa biaya pengobatan diluar BPJS, uang transpor untuk ke rumah sakit, dan biaya hidup,” jelasnya.

Setelah kunjungan selesai, relawan berpamitan kepada Haryanto dan menantunya Rani sekaligus mendoakan kesembuhan untuk Haryanto.


Setelah berkunjung kembali, Sardi juga melihat perkembangan dari Haryanto terutama pascaoperasi. “Perkembangan saat ini saya merasa ada kemajuan, karena dulu (kunjungan) yang pertama, dia ngeluhnya sakit-sakit,” cerita Sardi. Dengan kunjungan ini Sardi juga berharap supaya Haryanto terus bersemangat serta menjalani serangkaian penanganan medis terkait kanker getah bening yang diderita Haryanto. “Harapan saya, Pak Haryanto bisa lekas sembuh dan ikuti jadwal dokter. Perlu semangat juga dari si pasiennya untuk mendukung kesembuhan,” tutup Sardi setelah kunjungan selesai.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Karena Hidup Seperti Roda yang Berputar

Karena Hidup Seperti Roda yang Berputar

19 Januari 2021
Lisa Hariana (38) berlinangan kala menceritakan masa sulit yang tengah dihadapinya. Lisa mesti merawat lima orang anak yang masih kecil-kecil seorang diri. Di tengah kepedihan yang dirasakan, Lisa bersyukur permohonan bantuannya ke Tzu Chi disetujui. Sudah tiga bulan ini ia menerima bantuan biaya hidup, susu, serta diapers. 
Orang Tua Sosok Paling Mulia

Orang Tua Sosok Paling Mulia

14 Maret 2017

Pada Jumat, 3 maret 2017 relawan Tzu Chi Cianjur kembali mengunjungi Panti Jompo Bina Sejahtera Cipanas. Sebanyak 17 relawan Tzu Chi Cianjur dan relawan dari Tzu Chi Jakarta kembali menghibur 26 opa dan oma yang ada di panti jompo. Kegiatan yang rutin selama tiga bulan sekali ini disambut gembira oleh opa oma di panti. 

Kaki Prostetik Membuat Hari-Hari Siti Jadi Lebih Baik

Kaki Prostetik Membuat Hari-Hari Siti Jadi Lebih Baik

05 Oktober 2023

Siti Komariah tak menyerah karena amputasi kaki. Ia membuktikan bahwa dengan semangat, hidup tetap akan bisa dijalaninya dengan baik walau dengan satu kaki. Kini, semangatnya itu bertambah besar karena Tzu Chi memberikan bantuan kaki palsu untuknya.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -