Doa-Doa Baik untuk Jalan Cinta Kasih Simpak

Jurnalis : Yuliawati Yohanda (Tzu Chi Tangerang), Fotografer : Binawan T, James Hong, Wanda P, Yuliawati Y (Tzu Chi Tangerang)

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Liu Su Mei, Ketua He Qi Tangerang Johnny Chandrina, dan relawan lain serta masyarakat Kampung Simpak bersama menarik selubung merah penutup nama Jalan Cinta Kasih Simpak ketika peresmian dilakukan.

Pada Minggu pagi, 5 Desember 2021 Relawan He Qi Tangerang menuju Kampung Simpak untuk meresmikan Jalan Cinta Kasih Simpak. Relawan datang sejak pagi terkendala hujan dan terjebak macet karena truk terbalik. Namun berkat koordinasi yang baik, relawan mampu melewati jalan alternatif yang sempit dan sampai di lokasi peresmian dengan tepat waktu.

Acara peresmian dimulai agak terlambat sekitar pukul 09.15 WIB karena beberapa kendala. Hok Cun, relawan Tzu Chi Tangerang membuka acara dengan menceritakan jalinan jodoh yang bermula sejak 8 tahun lalu ketika ada pengajuan bantuan bagi warga Simpak. Jalinan jodoh tersebut berlanjut hingga saat ini relawan memberikan bantuan berupa pengecoran jalan.

Rohayati, Kepala Desa Jagabaya dalam kata sambutannya mengucapkan “Terima kasih atas betonisasi jalanan Simpak sepanjang 700 meter, semoga bermanfaat bagi warganya dan semoga Yayasan Buddha Tzu Chi sukses selalu.”

Selain Rohayati, Kapolsek Parungpanjang Kompol Wagiman turut mengungkapkan doa baiknya. “Semoga Jalan Cinta Kasih Simpak setelah dibangun, dipelihara dan dijaga agar awet dan tidak rusak sehingga ada perbaikan ekonomi dalam kemudahan beraktivitas,” tuturnya. Danramil Parung Panjang Kapten Infantri Mulyadi pun mengungkapkan hal serupa.

Relawan dan warga bersama melakukan isyarat tangan Satu Keluarga dalam acara peresmian Jalan Cinta Kasih Simpak.

Johnny Chandrina, Ketua He Qi Tangerang dan Ketua PIC Acara Peresmian Jalan Cinta Kasih Simpak menceritakan sedikit kisah perjalanan Jalan Cinta Kasih Simpak. “Infrastruktur jalan merupakan hal yang sangat penting sebagai akses untuk aktivitas sehari-hari,” ucap Johnny membuka cerita. “Nah Tzu Chi membantu perbaikan jalan sepanjang 700 meter yang adalah jalan masuk desa menuju Wihara Dharma Mulia. Jalanan ini nantinya semoga bisa membantu warga mencari nafkah, bersekolah, dan lain hal sehingga tidak terjadi kecelakaan dan memberikan akses lebih mudah,” lanjutnya.

Jemi, Ketua RT setempat sangat bersyukur karena infrastruktur jalan akhirnya bisa dilalui. “Puji Syukur dan jalanan ini semoga bermanfaat untuk aktivitas sehari-hari,” katanya.

Proses pengerjaan jalan yang memakan waktu hampir 20 hari tersebut tidak hanya dilakukan oleh relawan namun didukung penuh oleh para warga masyarakat. Iche Ong, masyarakat Simpak yang menjadi relawan Tzu Chi bercerita bahwa dukungan warga diperlihatkan dengan pendampingan dan pelayanan bagi para tukang. “Kalau bapak-bapak biasa temani tukang sampai jam 3 subuh. Nah karena perempuan, jadi saya paling hanya bisa menyediakan penganan kue-kue pengganjal perut,” tuturnya tersipu.

Di akhir acara peresmian Jalan Cinta Kasih Simpak, relawan membagikan paket beras kepada 131 warga Kampung Simpak.

Sementara itu Wiwih warga asli Simpak sekaligus perwakilan korlap pengerjaan Jalan Cinta Kasih Simpak sangat bersyukur. “Sebelum dicor jalanan hancur, rusak parah, sedangkan banyak warga yang pedagang kue itu perlu mengirim kue-kue ke Pasar Senen, Jakarta Pusat dan juga aktivitas lainnya. Dulu dibutuhkan waktu 2.5 jam, sekarang Omitohud 1.5 jam,” lanjutnya, “Saya mewakili warga Simpak sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan para donatur dan relawan Tzu Chi sudah meluangkan waktunya dari awal sampai selesai.”

Wiwih pun berharap semoga warga Kampung Simpak dan sekitarnya dapat merawat jalan yang telah diperbaiki dengan baik.

Pembangunan jalan ini juga menarik perhatian umat Wihara dharma Mulia Simpak untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Seperti Linah yang tinggalnya di Desa Barengkok. “Mumpung masih bisa, ingin bersumbangsih tenaga,” ungkap Linah. Dirinya juga ikut gembira dengan peresmian Jalan Cinta Kasih Simpak.

Warga lain yang tertarik menjadi relawan adalah Cun Lan, warga Perumahan Parungpanjang. Dirinya mengaku ingin berbuat kebaikan selagi ada kesempatan. “Semoga kampung Simpak maju,” harapnya.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Tekad di Jalan Tzu Chi

Tekad di Jalan Tzu Chi

04 Januari 2011 Dimulai pada tanggal 2 Desember 2010, rombongan relawan Tzu Chi dari Indonesia berangkat kembali ke kampung halaman batin di Hualien Taiwan untuk dilantik menjadi anggota komite. Pukul 12 siang saya bersama beberapa relawan sudah berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta Barat.
Suara Kasih: Jalan Bodhi yang Lurus

Suara Kasih: Jalan Bodhi yang Lurus

18 Mei 2010
Bulan Mei adalah bulan penuh syukur dengan adanya Hari Waisak, Hari Ibu, dan Hari Tzu Chi. Di bulan Mei setiap tahunnya, insan Tzu Chi memperingati tiga hari penuh budi luhur ini di satu hari yang sama. Sungguh banyak hal yang patut kita syukuri.
Selamanya berjalan di jalan Tzu Chi

Selamanya berjalan di jalan Tzu Chi

14 November 2012 Dengan pelantikan relawan biru putih ini merupakan langkah awal bagi saya untuk makin giat melatih dan membina diri serta terus bersemangat dalam bersumbangsih. Kita bisa di Tzu Chi karena adanya jalinan jodoh yang luar biasa.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -