Doa Penghuni Panti untuk Ongko Wiyono
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaAroma haring bercampur bau khas kain lembab menguar dari beberapa ruang panti dan sepanjang lorong yang berlantai keramik. Biasanya satu ruangan di isi 15 hingga 25 orang penghuni panti, beberapa ruangan diperuntukkan bagi para lansia yang sudah tidak dapat lagi turun dari ranjang dan hanya petugas panti yang melayani mereka. Penghuni laki-laki dan perempuan di panti ini dipisahkan penempatannya untuk memudahkan pengaturannya.
“Ruang ini ditempati 18 orang mas. Sengaja kita pisahkan dan saya kunci dulu karena di luar sedang hujan, nanti mereka hujan-hujanan, kita menjaga mereka agar tidak sakit,” ujar Tarmi, salah satu perawat panti. Keberadaan Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Budi Mulia 2, Cendrawasih, Jakarta Barat saat ini sudah tidak seperti dahulu. Ranjang tidur para penghuni panti ada yang di lorong ruangan. Pada tahun 2008 jumlah penghuni panti sekitar 90 orang, kini pada tahun 2016 penghuninya bertambah menjadi 340 orang.
BERNYANYI BESAMA. Abun, relawan Tzu Chi menghibur Opa dan Oma bernyanyi bersama dan mengadakan permainan yang bersifat menggembirakan.
Pagi itu, tepatnya Minggu, 23 Oktober 2016 hujan yang turun terus-menerus dihampir seluruh wilayah Jakarta tidak menyurutkan semangat relawan Tzu Chi untuk mengunjungi penghuni panti. Kegiatan yang rutin dilakukan relawan Tzu Chi ini menempati sudut ruang aula Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Budi Mulia 2. Dalam pelaksanaannya, beberapa relawan konsumsi sibuk membungkus makanan ringan yang akan di berikan ke penghuni panti, sebagian relawan lainnya sibuk menata kursi. Mereka adalah relawan Tzu Chi komunitas Jakarta Barat yang rutin setiap bulan di minggu ke-4 datang berkunjung ke PSTW Budi Mulia 2 tersebut.
Satu-persatu relawan Tzu Chi menjemput ke ruang tidur penghuni panti dan menuntun mereka menuju ke ruang aula dan duduk di kursi. Para penghuni panti juga berbicara seadanya. “Pak Eko mana, pak?” tanya seorang nenek tua. “Wah pak Eko gak bisa datang oma, sedang bawa murid sekolah” jawab Abun. Oma tersebut menanyakan Eko Raharjo, guru sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang rutin mengunjungi panti ini sehingga sangat dikenal oleh beberapa penghuni panti.
BERJOGED BERSAMA. Relawan Tzu Chi bersama Opa dan Oma berjoget bersama dan menggerak-gerakkan anggota badan agar badan bugar.
Ada pula yang menanyakan batu baterai. “Batu baterainya mana pak? Di bawa gak? Radio saya sudah mati, baterainya habis,” ungkap seorang nenek pada Chuliana Tiolani. “Setiap relawan Tzu Chi dating nenek ini selalu minta dibawakan batu baterai untuk mendengarkan radio kesayangannya karena, mata nenek ini sudah tidak dapat menonton acara TV,” ujar Rudi Hartono, relawan Tzu Chi yang rutin berkunjung sejak 2008. Nenek tersebut senang sekali ketika diberikan dua buah batu baterai oleh Rudi.
Sekitar 100 orang penghuni panti berkumpul di ruang aula dalam kunjungan ini, beberapa diantara mereka ada yang harus digandeng atau menggunakan kursi roda. Abun, relawan Tzu Chi yang bertugas pada hari itu menyapa penghuni panti dengan semangat “Selamat pagi Oma Opa…., apa kabar?”sapa Abun. Ia mengajak Opa dan Oma yang ada di ruang aula Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Budi Mulia 2 untuk mendoakan relawan Tzu Chi, Ongko Wiyono agar cepat sehat kembali pascaoperasi.
BERSENDA GURAU. Chuliana Tiolani mendatangi tiap ruangan serta mengajak penghuni panti ke ruang aula. Ia juga melihat langsung kondisi ruangan penghuni panti yang tidak dapat beranjak dari tempat tidur.
Dengan kondisi cuaca hujan deras, Ongko Wiyono kordinator relawan kunjungan kasih PSTW Budi Mulia 2 ini tetap hadir walaupun badannya masih lemah. Ia sangat terharu menyaksikan penghuni panti mendoakan agar lekas sehat kembali. Suasana makin meriah ketika relawan Tzu Chi mengajak Opa dan Oma bernyanyi bersama. Mereka bernyanyi kedepan sambil bergoyang. Sungguh meriah dan sangat menghibur sekali kedatangan relawan Tzu Chi ini. Di ruang aula ini relawan Tzu Chi mengajak Opa dan Oma menggerak-gerakkan badan mereka agar bugar kembali. Ada juga permainan menebak suatu benda yang dibawakan oleh alumni mahasiswa Binus yang bergabung bersama Tzu Chi. Mereka yang dapat menerka mendapat hadiah satu buah roti yang disiapkan oleh relawan Tzu Chi.
Para penghuni Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Budi Mulia 2 sangat membutuhkan hiburan, perhatian dan kasih sayang seperti memberikan pijatan, mendengarkan cerita dari mereka, bersenda gurau bahkan menuntun mereka saat berjalan menuju aula. Dalam kegiatan ini juga dibagikan 340 paket bingkisan yang berisi roti, biskuit, minuman kepada para penghuni panti. Relawan Tzu Chi satu persatu membagikan bingkisan ke kamar-kamar penghuni panti hingga semua penghuni panti terbagi semua. Acara di akhiri dengan menyanyikan lagu satu keluarga dengan bahasa isyarat tangan bersama Opa dan Oma semua.
PAKET MAKANAN RINGAN. Relawan Tzu Chi yang berjumlah 25 orang menyiapkan 340 paket makanan ringan berisi biskuit, kue-kue lembut, roti dan air mineral untuk dibagikan kepada seluruh penghuni PSTW Budi Mulia 2, Cengkareng.
Penghuni panti wredha ini kebanyakan tidak memiliki keluarga, saudara, dan tempat tinggal. Mereka banyak yang terjaring dinas sosial daerah di jalan-jalan. Namun ada juga penghuni panti yang memiliki keluarga tetapi karena kesibukan atau lain hal mereka dititipkan di panti wredha ini dan jarang sekali dikunjungi. Kehadiran relawan Tzu Chi sangat dibutuhkan Opa dan Oma, karena mereka membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
Artikel Terkait
Bermain Bersama Anak-anak Luar Biasa
03 Mei 2019Lebih dari 60 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Kasih Bunda, Tambora, Jakarta Barat bersukacita dan riang gembira menyambut relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat yang datang ke sekolah mereka. Apalagi relawan membawa sesuatu untuk bermain bersama. Wah.. sambutan langsung sangat meriah ketika relawan membocorkan agenda kedatangan mereka.