Doa untuk Leluhur
Jurnalis : Dery Siswantoro (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hari Tedjo (Tzu Chi Surabaya)Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya mengadakan perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah pada Minggu, 14 Agustus 2016.
Minggu, 14 Agustus 2016 pada pukul 10.00 WIB, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya mengadakan perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah. Di mana pada bulan ini dianggap sebagai bulan ketidakberuntungan bagi sebagaian orang. Master Cheng Yen selalu berusaha untuk meluruskan pandangan keliaru bagi mereka terhadap bulan tujuh. Dalam penanggalan Lunar (Imlek) bulan tujuh adalah bulan penuh berkah, karena pada bulan ini menjadi bulan bersukacita dan bulan berterima kasih kepada leluhur.
Dalam perayaan bulan tujuh ini sebagain besar orang melantunkan sutra-sutra dalam upacara ulambana untuk mendoakan para leluhur agar berbahagia dan terbebas dari alam menderita. Namun tidak sedikit orang yang masih memiliki pandangan bahwa untuk membantu leluhur terbebas dari penderitaan dengan cara membakar uang kertas ataupun memberikan persembahan makanan hewani. Sesungguhnya ini adalah pandangan keliru yang masih tertanam pada diri orang, karena hal ini tidaklah memberikan manfaat bagi leluhur yang hendak dibantu, justru sebaliknya akan menambah beban karma buruk bagi leluhur.
Bertempat di aula Lantai 4 Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya, seluruh relawan dan para tamu undangan melakukan doa bersama dengan hening dan khidmat.
Relawan juga membawakan isyarat tangan (Shou Yu) yang terdiri dari 8 orang relawan mementaskan Bab Pembuka Sutra Makna Tanpa Batas.
Bertempat di aula Lantai 4 Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya, seluruh relawan dan para tamu undangan melakukan doa bersama dengan hening dan khidmat dalam acara bulan tujuh ini. Diawali dengan Gatha Pembuka Sutra, kemudian dilanjutkandengan pemutaran video ceramah Master Cheng Yen tentang, “Maudgalyayana Menolong Ibunya” dan Cerita dalam Sutra asal mula membakar uang kertas. Dalam video itu menceritakan kisah hidup yang mengispirasi dan memberikan pesan moral kepada seluruh tamu yang hadir. Tidak hanya itu, relawan juga membawakan isyarat tangan (Shou Yu) yang terdiri dari 8 orang relawan mementaskan Bab Pembuka Sutra Makna Tanpa Batas.
Jeffrey, S.C Hsiao selaku General Director dari Taipei Economic and Trade Office in Surabaya juga turut hadir dalam doa bersama ini. Ia mengaku senang mengikuti doa bersama ini, terlebih lagi dapat mengenal Tzu Chi.
Di penghujung kegiatan, tamu undangan dan relawan diajak untuk menuang celengan bambu Tzu Chi secara bersama-sama. Diharapkan doa bersama di bulan tujuh ini dapat memberikan karma baik bagi leluhur dan dapat melakukannya dengan cara yang benar. Wujud berbakti bukan dilakukan dengan cara tidak membakar uang kertas, namun bisa dengan cara bervegetaris demi menjaga kesehatan dan kelestarian bumi.
Jeffrey, S.C Hsiao (kanan) selaku General Director dari Taipei Economic and Trade Office in Surabaya juga turut hadir dalam doa bersama ini.
Di penghujung kegiatan, tamu undangan dan relawan diajak untuk menuang celengan bambu Tzu Chi secara bersama-sama.
Artikel Terkait
Bulan 7 Penuh Berkah: Pelajaran Berharga Tentang Kebajikan
28 Agustus 2018Insan Tzu Chi Surabaya memaknai bulan 7 dengan berdoa, mengasihi bumi, serta menerapkan pelestarian lingkungan. Seperti yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Surabaya pada Minggu 26 Agustus 2018 lalu, pada hari itu mereka merayakan bulan 7 dengan berdoa dan berikrar.
Doa untuk Leluhur
18 Agustus 2016Relawan Tzu Chi mengajak para tamu undangan untuk merayakan bulan tujuh dengan melantunkan sutra-sutra dalam upacara ulambana untuk mendoakan para leluhur. Dalam peringatan bulan tujuh, Master Cheng Yen selalu memberikan pesan kepada para muridnya untuk mengubah pandangan keliru mengenai makna bulan tujuh.