Donasi Implan Pendengaran dari PT Medel Indonesia
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah(Kiri ke kanan) Andi Iskandar, MSc, Direktur PT Medel Indonesia, lalu Mr. Thomas Mueller, Direktur PT Medel Asia Pasific dan Clemen Machal, dari Kedutaan Besar Austria. Mewakili Tzu Chi, Hong Tjhin, relawan Tzu Chi yang juga CEO DAAI TV Indonesia menerima donasi implan rumah siput dari PT Medel.
Jumlah calon pengguna implan rumah siput di Indonesia mendekati angka satu juta orang. Jumlah tersebut bertambah setiap tahun yakni tiga persen dari angka kelahiran. Namun karena harganya yang bisa mencapai 250 juta rupiah, maka tak semua orang mampu membelinya.
Di Bakti Amal, Badan Misi Amal Tzu Chi Indonesia sendiri, jumlah permohonan bantuan implan rumah siput terbilang banyak. Namun Bakti Amal benar-benar selektif memilih pasien yang orang tuanya sanggup memastikan sang anak mendapatkan terapi setelah pemasangan implan.
“Kami pilah yang orang tuanya benar-benar fight (berjuang) untuk anaknya,” kata Ng Jan Njoek atau yang akrab disapa Ayen dari Divisi Bakti Amal.
Mempercayakan Pada Tzu Chi
Menandai 10 tahun keberadaan PT Medel di Indonesia, pionir di bidang implan pendengaran yang kantor pusatnya di Austria ini mengadakan kegiatan sosial berupa donasi alat implan. Bersama pihak Kedutaaan Besar Austria, hari ini Selasa 21 Mei 2019, PT Medel menyerahkan bantuan berupa dua unit (sepasang)implan rumah siput system bilateral (kedua telinga) kepada Tzu Chi Indonesia.
Pihak dari PT Medel dan Kedutaan Besar Austria mendengarkan penjelasan relawan tentang Tzu Chi.
Hong Tjhin
menjelaskan tentang Misi Amal Tzu Chi.
Andi Iskandar, MSc, Direktur PT Medel Indonesia menjelaskan, selama hampir lima tahun ini Medel Indonesia berhubungan baik dengan Tzu Chi Indonesia. Beberapa pasien yang dibantu oleh Tzu Chi juga menggunakan produk dari PT Medel.
“Tzu Chi murni organisasi sosial, juga untuk pasien yang dibantu itu benar-benar di-screening, dipilih dengan benar dan tepat oleh Tzu Chi, maka kami mendonasikannya kepada Tzu Chi,” kata Andi.
Bantuan ini disambut baik oleh Tzu Chi Indonesia. “Dengan donasi ini kita bisa lebih banyak membantu orang. Kami akan pilih orang tua yang benar-benar mau anaknya maju. Soalnya dengan implan biayanya mahal, terapinya itu juga lumayan. Jadi sudah pasang, harus terapi. Karena kalau tidak terapi, manfaat alat ini juga tidak ada,” kata Ayen.
Para tamu diajak
melihat replika gubuk Master Cheng Yen di lantai 4 Aula Jing Si.
Sementara itu dari kunjungan ke Tzu Chi Center, PIK pagi ini, serta tur Aula Jing Si, Clemen Machal, Commercial Counsellor dari Kedutaan Besar Austria di Indonesia mendapatkan perkenalan tentang Tzu Chi yang baginya mengesankan.
“Saya bahagia dengan kunjungan ini, sebelumnya saya belum pernah mendengar tentang Tzu Chi dan setelah mendengarkan penjelasan Pak Hong Tjin saya sangat kaget ternyata Tzu Chi sudah menyebar ke 45 negara dan di Indonesia juga sudah lama. Dan setiap tahun kita berikan bantuan kepada ribuan penerima. Jadi menurut saya kerja sama ini bagus sekali dilakukan oleh Medel,” kata Clemen Machal dari Kedutaan Besar Austria.
Editor: Metta Wulandari