Tim medis TIMA Indonesia memberikan konsultasi kesehatan dan pengecekan gula darah bagi peserta donor darah di Sekolah Tunas Baru di Kota Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatera Utara.
Pada Minggu, 12 Juni 2022, sebanyak 23 relawan Tzu Chi dan 4 orang tim medis TIMA Indonesia yang berasal dari Kota Medan, Binjai, Stabat, dan Tanjung Pura sejak pagi telah berdatangan ke Sekolah Tunas Baru di Kota Pangkalan Brandan, Kab. Langkat, Sumatera Utara. Kedatangan rombongan ini pun untuk melaksanakan kegiatan donor darah untuk pertama kalinya di wilayah tersebut.
Walaupun harus menempuh waktu dua jam perjalanan dengan mobil dari Kota Binjai dan Medan, namun semua relawan tetap bersemangat untuk mengadakan donor darah yang diadakan Relawan Tzu Chi Medan komunitas Hu Ai Binjai di Kota Pangkalan Brandan ini. Dalam kegiatan donor darah kali ini, Tzu Chi juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Langkat.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 12 murid yang merupakan pengurus OSIS Sekolah Tunas Baru juga ikut turut bersumbangsih menjadi relawan. Mereka ditugaskan dibagian pendaftaran dan juga pengatur antrian pendonor. Sehari sebelumnya, mereka juga telah mempersiapkan ruangan kelas yang akan digunakan untuk kegiatan donor darah.
Dalam donor darah kali ini, sebanyak 73 orang yang mendaftarkan diri menjadi calon donor. Setelah screening kesehatan, hanya 37 peserta yang dapat mendonorkan darahnya sedangkan peserta lainnya tidak memenuhi persyaratan untuk mendonorkan darah.
Dian (36) yang awalnya takut dengan jarum suntik sedang mendonorkan darahnya dengan didampingi relawan Tzu Chi.
Salah seorang pendonor yang berhasil mendonorkan darahnya adalah Dian (36). Walaupun saat ditensi pertama kali iatidak memenuhi persyaratan, namun setelah beristirahat dan menenangkan diri, akhirnya pada tensi kedua Dian berhasil memenuhi persyaratan dan dapat menyumbangkan darahnya.
Dian berasal dari keluarga perawat, jadi manfaat dari melakukan donor darah sudah sangat dipahami. Namun selama ini ia memiliki ketakutan akan jarum suntik, tapi dalam kegiatan donor darah ini, Dian memberanikan diri. “Saya sangat senang dan bahagia akhirnya setelah sekian lama berhasil mengatasi ketakutan saya dan dapat mendonorkan darah bagi yang membutuhkan,” ungkap Dian.
Rina S.Ag. S.Pd (kanan) guru agama Buddha dan Koordinator Yayasan Sekolah Tunas Baru sedang berdiskusi disela-sela kegiatan donor darah.
Kegiatan donor darah ini juga dapat terlaksana berkat inisiatif dari Rina S.Ag. S.Pd yang merupakan guru agama Buddha dan Koordinator Yayasan Sekolah Tunas Baru. Sebelumnya di sekolah ini Tzu Chi juga pernah mengadakan Sosialisasi Pelestarian Lingkungan dan rencananya akan dilanjutkan dengan praktek pemilahan sampah. Namun karena pandemi akhirnya kegiatan tersebut ditunda.
Melihat situasi pandemi Covid-19 sudah mulai terkendali, akhirnya Rina S.Ag. S.Pd kembali menghubungi Tzu Chi melalui Beby shijie untuk mengajak membuat kegiatan lagi untuk anak-anak sekolah.
“Saya sih ingin melanjutkan kembali sosialisasi kemarin dalam bentuk praktek pemilahan sampah. Namun Beby shijie mengusulkan untuk membuat kegiatan donor darah dahulu. Dan akhirnya ya hari ini bisa terwujud,” kata Rina S.Ag. S.Pd.
Relawan Tzu Chi, tim medis TIMA Indonesia, Pewakilan PMI Langkat, dan perwakilan Sekolah Tunas Baru berfoto bersama dalam kegiatan donor darah untuk pertama kalinya di Kota Pangkalan Brandan.
Wakil koordinator kegiatan donor darah, Manjit Kaur shijie menuturkan tujuan dari diadakanya kegiatan donor darah ini untuk mengenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi kepada warga Kota Pangkalan Brandan.
“Kegiatan bakti sosial donor darah ini untuk menggalang hati masyarakat dan mengenalkan Tzu Chi. Semoga kedepannya kegiatan seperti ini tetap berkelanjutan dan jalinan jodoh Tzu Chi dengan warga Pangkalan Brandan dan siswa-siswi Sekolah Tunas Baru tetap terjalin,” jelas Manjit Kaur shijie.
Editor: Arimami Suryo A.