Donor Darah Perdana Tahun 2023 di Tzu Chi Batam

Jurnalis : Jia Hui (Tzu Chi Batam), Fotografer : Andy Tan, Vemmy Ho (Tzu Chi Batam)
Sebelum donor darah, pendonor mengisi formulir.

Donor darah merupakan kegiatan yang rutin diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Batam 2-3 bulan sekali bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Batam. Donor darah perdana tahun 2023 kali ini digelar pada 12 Februari 2023. Sebanyak 175 peserta mendaftar, dan sebanyak 102 orang akhirnya bisa lolos untuk mendonorkan darahnya.

Dimulai dengan isi formulir, pengecekan tensi, konfirmasi data, cek Hb (Hemoglobin) dan memastikan calon pendonor tidak dalam keadaan sakit demam, batuk, dan pilek. Calon pendonor yang dinyatakan lolos beberapa pengecekan tersebut dipandu relawan untuk mendonorkan darahnya.

Kasim di usianya yang ke-49 tahun, telah mendonor sebanyak 47 kali.

Kasim merupakan satu di antara 102 orang yang lolos untuk mendonor darah. Di umurnya yang ke-49 tahun, ia telah mendonorkan darahnya sebanyak 47 kali sejak tahun 2009. Ia menyampaikan bila ia mendapat pemberitahuan Tzu Chi untuk donor darah, dia akan hadir. Apabila ia tidak dapat hadir ia akan ke PMI untuk mendonorkan darahnya. Menurutnya setelah berdonor darah sebanyak puluhan tahun, donor darah sudah menjadi rutinitasnya. Mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali membuat Pak Kasim merasakan lebih sehat.

Serupa Ibu Sri Baniah (53 tahun) juga rutin menjadi pendonor. Kali ini sudah 14 kali ia berhasil mendonorkan darahnya. Agar bisa mendonorkan darahnya, ia perlu menjalani program perbaikan gizi selama satu pekan sebelum jadwal donor darah untuk menaikkan hemoglobin-nya. Seperti mengonsumsi semangka, buah naga, bayam merah bahkan buah bit dan tidur malam jam 9. Secara tidak langsung, program ini juga merubah pola hidupnya menjadi lebih sehat karena dalam mindset-nya, kalau mau donor darah, ia harus dalam kondisi sehat dan hemoglobin cukup untuk berbagi.

Pengalamanan kedua kali Sri Baniah donor darah di Yayasan Buddha Tzu Chi Batam.

“Dengan donor darah ini saya jadi sebetulnya terpacu kalau sudah donor itu harus sehat, kalau tidak sehat saya kan tidak bisa donor” pungkasnya.

Ibu Sri Baniah menceritakan awal tekadnya ingin mendonorkan darah karena dirinya dulu pernah mengalami pendarahan hebat dan membutuhkan 4 kantong darah. Kejadian teresebut membuatnya sadar akan betapa pentingnya setetes darah bagi yang membutuhkannya.

Ibu Sri Baniah adalah seorang sosok positif untuk turut bersumbangsih dan berbagi selama masih berkesempatan. “Kalau bukan mulai dari kita siapa lagi, toh kalau kita mati juga sudah enggak berguna, yang berguna itu kan pas waktu hidup digunakan buat kebaikan atau apa” katanya

Setiap kali pasien selesai menggunakan ranjang untuk mendonor darah, relawan senantiasa membersihkan kembali.

Selain mendonorkan darahnya di Batam ia juga menyempatkan diri untuk mendonorkan darahnya di kota lain, bahkan ketika dalam perjalanan wisata mengingat sudah jadwalnya melakukan donor darah kembali.

Ibu Sri Baniah juga mendaftarkan diri sebagai pendonor mata (orang yang sewaktu hidupnya telah dengan sukarela menyerahkan matanya bila kelak meninggal dunia, untuk digunakan pada pencangkokkan kornea bagi orang yang membutuhkan). Ia juga sering memberi masukan ke orang-orang sekitarnya untuk turut bersumbangsih dalam bentuk apapun selagi bisa.

Anita menjelaskan berbagai kegiatan Tzu Chi kepada pendonor pasca donor darah.

Koordinator kegiatan donor darah hari ini, Anita berbagi bagian yang membuatnya cemas ketika mendapat berkah sebagai koordinator. Hal itu ialah mencari relawan. Jauh-jauh hari ia sudah mengajak relawan untuk hadir di kegiatan ini. Namun setelah melihat kegiatan hari ini berlangsung dengan baik dan banyaknya relawan yang antusias, ia merasa lega dan bersyukur.

“Target relawan yang diprediksi untuk semua bagian sebanyak 48 orang namun sangat berjodoh relawan yang berpartisipasi 64 orang,” ujarnya. “Yang membuat saya terkesan banyak relawan baru yang ingin turut membantu dalam kegiatan ini, hal ini cukup membuat saya menyentuh. Saya lihat dalam melaksanakan tugas mereka menjalaninya dengan sangat sungguh hati,” tambah Anita.

Tim konsumsi menyiapkan makanan untuk setiap relawan yang terlibat dalam donor darah.

Gempa yang melanda Turki beberapa saat lalu juga tidak luput dari perhatian Yayasan Buddha Tzu Chi. Menggenggam kesempatan ini, relawan Tzu Chi Batam juga menggalang hati para calon pendonor yang ingin berbagi dengan korban gempa melalui penggalangan dana.

Pada kegiatan donor darah perdana tahun 2023 ini terkumpul sebanyak 102 kantong darah di antaranya sebanyak 33 golongan darah A, 25 darah B, 6 darah AB dan 38 darah O.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mengenang Sosok Eka Tjipta Widjaja dalam Rangkaian Kegiatan Sosial

Mengenang Sosok Eka Tjipta Widjaja dalam Rangkaian Kegiatan Sosial

10 Februari 2020

Keluarga besar Sinar Mas melaksanakan “Tribute to Bapak Eka Tjipta Widjaja - Give Back to Society”. Peringatan ini diadakan dari 26 Januari - 26 Februari 2020, dalam bentuk kegiatan donor darah di berbagai pilar dan unit usaha Sinar Mas di berbagai wilayah. Sebanyak 331 orang berhasil mendonorkan darah mereka setelah mengikuti serangkaian tes kesehatan.

Menumbuhkan Cinta Kasih Lewat Donor Darah

Menumbuhkan Cinta Kasih Lewat Donor Darah

16 April 2019

Pada 14 April 2019, Tzu Chi Medan mengadakan donor darah di Gedung PG-TK Sutomo I Yayasan Perg. Sutomo, Medan. Kegiatan yang bekerja sama dengan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Pirngadi Medan (UTD RSPM) ini berhasil mengumpulkan 192 kantong darah.

Membangun Rasa Kepedulian Sosial Melalui Donor Darah

Membangun Rasa Kepedulian Sosial Melalui Donor Darah

28 Desember 2022

Dalam menjalankan misi kesehatan, relawan Tzu Chi di Tanjung Batu bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Kundur mengadakan donor darah, Minggu 18 Desember 2022. 

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -