Dua Hal Yang Tidak Bisa Ditunda
Jurnalis : Erli Tan (He Qi Utara), Fotografer : Erli Tan, Johnsen, Tan Surianto (He Qi Utara)
|
| ||
Saat mencari rumah warga untuk menyerahkan kupon secara langsung, tak jarang relawan harus melewati gang-gang sempit nan gelap, kadang-kadang tercium bau tak nyaman dari tumpukan sampah dan got sekitar. Namun kondisi lingkungan dan akses jalan yang sulit dilewati, tidak menyurutkan semangat relawan untuk menjangkau warga yang layak mendapat bingkisan. Relawan tidak merasa sulit sedikitpun, sebaliknya penuh dengan rasa bahagia karena merasa diri sendiri mampu melakukan hal yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan wajah penuh senyum, relawan selalu menyerahkan kupon dengan kedua tangan, mengatupkan kedua tangan mengucapkan terima kasih, bersikap rendah hati dan tidak ragu membungkukkan badan. Bukan hanya itu, relawan juga mendoakan penerima kupon yang kebanyakan lansia itu melalui kata-kata yang baik seperti “Semoga Ibu selalu berbahagia”, “Semoga pemberian ini bermanfaat”, “Semoga sehat selalu ya Pak”. Membuat para lansia yang mendengarnya merasakan kebahagiaan, seolah-olah mendengar ucapan doa dari anak cucu sendiri. Sikap Gan En (bersyukur), Zhun Zhong (menghargai), dan Ai (Cinta Kasih) yang terpancar dari relawan saat berinteraksi, membuat warga merasakan ketulusan dan perhatian. Mereka juga membalas dengan sikap yang sama seraya berucap “Terima kasih...terima kasih....” Hubungan seperti ini sungguh indah, seperti yang dikatakan Master Cheng Yen melalui Kata Perenungan: “Yang membuat langit indah adalah bintang-bintang, yang membuat dunia ini indah adalah kehangatan antarsesama.”
Keterangan :
Para lansia yang ditemui relawan, tidak sedikit di antara mereka yang hidup sebatang kara, sakit, dan berbaring tak berdaya. Salah satunya adalah Bu Budeg, ia diberi panggilan seperti itu oleh warga setempat karena memang mengalami kesulitan mendengar, Ketua RT-nya bahkan tidak mengetahui namanya. Menurut penuturan warga sekitar, Bu Budeg selain mengalami kesulitan mendengar, juga tidak bisa berjalan, hanya terbaring dan mengandalkan bantuan tetangga untuk kebutuhan makan, minum, dan aktifitas sehari-hari. Mendengar itu, relawan berinisiatif masuk ke dalam rumah kemudian menghampirinya. Walau ucapan relawan tidak terdengar jelas olehnya, namun ketulusan relawan dapat dirasakannya, sehingga ia pun menerima dengan baik kupon yang diberikan.
Keterangan :
Dengan adanya kegiatan bakti sosial, melalui interaksi relawan dengan warga, seringkali ditemui beragam kehidupan yang membutuhkan perhatian dan uluran tangan sesama. Selain Bu Budeg dan Runi, ada juga Erma (69) yang mata kanannya sudah tidak dapat melihat dengan jelas, kemungkinan adalah katarak. Relawan pun menganjurkan Erma yang juga menderita tekanan darah tinggi, untuk mengikuti bakti sosial kesehatan yang akan diadakan Tzu Chi dalam waktu dekat. Sumbangsih yang relawan berikan adalah sebuah bentuk kebajikan. Baik itu berupa materi, waktu, tenaga, sebuah senyuman, sebuah sentuhan, sebuah ucapan baik, seberkas perhatian dan kepedulian, semuanya adalah wujud dari kebajikan yang membawa kebahagiaan bagi warga yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini juga, kita dapat merasakan suka duka kehidupan para lansia yang membuat kita teringat pada ayah ibu ataupun kakek nenek kita yang ada di rumah. Bagaimana bila saat ini yang menjadi orang tua kita adalah Bu Budeg, Bu Runi, atau Bu Erma, apa yang harus kita perbuat untuk mereka? Pentingnya berbakti dan berbuat kebajikan kembali mengingatkan kita. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi: “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda, yaitu berbuat kebajikan dan berbakti kepada orang tua.” | |||
Artikel Terkait

Membangkitkan Semangat Memotret Momen yang Humanis
04 April 2023Relawan Zhen Shan Mei komunitas He Qi Jati Medan mengadakan acara Senifotografi Berbudaya Humanis di Yayasan Perguruan Husni Thamrin Medan pada 25 Maret 2023.

Suara Kasih: Menyadari Ketidakkekalan dan Memberikan kebahagiaan
09 Juli 2013 Dengan tubuh yang sehat, barulah kita bisa melewati setiap hari dengan aman dan tenteram. Begitu pula dengan kondisi alam. Jika alam semesta bisa selalu sehat, maka empat unsur alam juga akan selaras.