Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1, Caroline sedang berkomunikasi lewat video call dengan Solihah yang menderita tuberkulosis TB) tulang yang penyakitnya sama dengan Zeba. Relawan ingin sekali mempertemukan Zeba dengan Solihah agar Zeba mendapat semangat untuk sembuh kembali melawan penyakitnya.
Seorang gadis muda di wilayah Cipondoh, Kota Tangerang, sedang berjuang untuk bangkit dari kelumpuhan. Zeba Rachma Mawardi (16), sejak 23 Desember 2021 mengalami kelumpuhan akibat menderita herniated nucleus pulposus (saraf terjepit) dan tuberkulosis (TB) tulang yang mengeroposkan ruas tulang belakangnya. Lebih parahnya, dia menderita kelumpuhan diusianya masih remaja.
Zeba saat ini tinggal bersama bibinya di Gg. Kancil, Kec. Cipondoh, Kota Tangerang. Wajahnya terlihat tersenyum gembira saat kedatangan kawan-kawannya dari SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pada Jumat, 1 April 2022. Saat dikunjungi, Zeba seolah meneropong masa lalu sembari mendengarkan cerita-cerita dari kawan-kawan sekelasnya. Setelah menarik napas panjang, dia mulai mengumbarkan senyum kembali kepada guru dan kawan-kawan sekelasnya tersebut.
Saat ini Zeba duduk di kelas 3 SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Ia merupakan anak ketiga dari Almh. Zainah Mawardi, yang tadinya guru dan Kepala Sekolah Dasar (SD) Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng serta relawan Komite Tzu Chi Indonesia.
Wali kelas Zeba di SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng sedang memberi semangat kepada Zeba. Dalam kesempatan ini, kawan-kawan yang ikut berkunjung mengajak Zeba untuk meneruskan kembali sekolahnya hingga selesai.
Dwi Larasati (sedang menyambut tangan Zeba), Mimita, dan Aditia siswa SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng memberi semangat kepada Zeba. Teman-teman sekolah Zeba sangat mengharapkannya kembali bersekolah.
Di hari yang sama, lima orang relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 datang berkunjung untuk mempertemukan dan memperkenalkan Zeba dengan Solihah lewat Video Call melalui aplikasi Whatsapp. Solihah yang juga menderita tuberkulosis (TB) tulang serta tidak bisa berjalan kini bisa bangkit kembali untuk menjalani hidup dengan segala keterbatasannya.
Rudi Dharmawan salah satu dari lima orang relawan Tzu Chi yang mengunjungi Zeba mengutarakan bahwa relawan mau memperkenalkan dan mau menularkan semangat hidup mandiri Solihah ke Zeba. “Perjuangan Solihah itu sangat baik dan menginspirasi kita (relawan Tzu Chi). Kondisi penyakit Zeba dan Solihah tidak jauh berbedam TB tulang juga,” ujar Rudi.
Menurut Rudi, kondisi Zeba saat ini mengalami kemajuan yang sangat baik. “Perkembangan Zeba lebih cepat dibandingkan dengan Solihah. Tadi kita sempatkan berkomunikasi dengan Solihah melalui Video Call antara Zeba dengan Solihah, agar mereka berkenalan dan kedepannya mereka berdua bisa saling komunikasi dan saling menguatkan menghadapai kondisi sakitnya,” tegas Rudi.
Edi, orang tua Zeba sangat berterima kasih atas kunjungan dan perhatian yang diberikan untuk kesembuhan Zeba. Para relawan juga berterima kasih karena telah diijinkan untuk mempertemukan Zeba dengan Solihah yang bertujuan untuk bisa saling menyemangati dalam menghadapi penyakit.
Para relawan berharap Zeba dan Solihah bisa bangkit dan saling kasih semangat dalam menghadapi penyakit yang mereka berdua derita hampir sama. Steven dan Dewi, relawan yang turut mendampingi Zeba di rumah sakit mengatakan bahwa kondisi fisik Zeba berangsur-angsur mengalami kemajuan yang sangat cepat.
“Kondisi Zeba saat ini mengalami kemajuan yang cukup baik, tangan, kaki, dan jari-jari sudah bisa di gerak-gerakkan dan kondisi mentalnya jauh lebih baik lagi,” ungkap Steven. Para relawan Tzu Chi berharap Zeba cepat pulih bisa menjadi inspirasi bagi orang banyak. “Bagi saya Zeba sangat menginspirasi dan saya banyak belajar dari kisah keluarga Zeba,” ujar Steven.
Setelah berbincang-bincang dengan Zeba, Caroline salah satu relawan langsung menghubungi Solihah melalui video call. Dari wilayah Malimping, Lebak, Banten yang jauh di arah selatan dari Tangerang, Solihah dengan suara penuh semangat menyapa para relawan dan Zeba dengan penuh kegembiraan. Dalam perbincangan itu Solihah memberi semangat untuk Zeba.
Dalam perbincangan itu, Solihah dengat tegas memberi semangat untuk Zeba. “Hai Zeba, kamu harus tetap semangat, tetap bergembira. Karena selalu gembira itu yang akan membuat kamu sembuh. Sekarang Tuhan lagi sayang sama kamu Zeba, jangan berprasangka buruk dulu dengan keadaan, cabalah berdamai dengan diri sendiri dan coba berdamai dengan keadaan,”ucap Solihah lewat video call.
Steven, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 memberikan bingkisan makanan untuk Zeba. Steven dan relawan lainnya selalu mendampingi Zeba dalam menjalankan pengobatannya di rumah sakit dari awal hingga saat ini.
Zeba mengungkapkan perasaan senangnya ketika berkomunikasi dengan Solihah melalui video call. “Seneng, Kak Solihah pesen untuk selalu semangat, hidupmu masih panjang,”ucap Zeba. Dalam kesempatan yang sama, kawan-kawan sekelas Zeba juga memberikan semangat untuknya agar lekas sehat dan bisa bersekolah kembali.
“Satu senyum untuk Zeba itu maknanya berarti buat kita. Jadi ingatlah kita masih ada disini, selalu menunggu kamu. Jangan lupa untuk datang lagi ke kita dengan senyuman terbaik kamu. Semangat sembuh Zeba,” ucap Mimita, siswi SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng kelas 9B.
“Untuk Zeba banyak hal-hal baik yang harus kamu lakukan, teman-teman dukung kamu untuk sembuh. Kamu jangan merasa sendiri, masih banyak orang disamping kamu, jadi tetap semangat,” ucap Dwi Larasati, siswi SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng kelas 9A.
“Untuk Zeba semangat terus supaya cepat sembuh dan kami dari sekolah support terus kamu supaya kamu cepat sehat. Kami selalu support di samping kamu, semangat Zeba,” kata Aditia, siswa SMP Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng kelas 9B.
Diakhir kunjungan, para relawan Tzu Chi juga memberi semangat untuk Zeba. “Tetap semangat untuk Zeba bisa menjadi inspirasi banyak orang. Karena di luar sana banyak yang lebih menderita dari Zeba,”ujar Steven pada Zeba.
Editor: Arimami Suryo A.