Dukungan dari Tzu Chi dan Sang Ayah Membuat Jimmy Lebih Semangat Jalani Pengobatan Tumor Otak

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Jimmy yang sudah tinggal di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng selama delapan bulan ini menyempatkan berolahraga ringan.

Mendapat bantuan berupa pendampingan dari Tzu Chi, baik di Pekanbaru maupun di Jakarta, Jimmy Wendra Gozali (37) sangat bersyukur. Sudah delapan bulan, Jimmy berada di Jakarta untuk berobat di Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena tumor di batang otak dan di otak kecil. Di Jakarta, dengan ditemani sang ayah, ia pun tinggal di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

“Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah membantu dari sisi tempat tinggal, juga disediakan makanan, saya sangat bersyukur,” ujar Jimmy.

Pada Desember 2022, Jimmy yang saat itu bersama temannya mengendarai motor, tiba-tiba pingsan. Jimmy dilarikan ke RS Prima Pekanbaru. Karena peralatan di RS Prima kurang lengkap, ia dipindah ke RSUD Arifin Achmad. Dari hasil pemeriksaan, rupanya terdapat tumor di batang otak dan di otak kecil-nya. Operasi pemasangan selang pun dilakukan untuk membuang cairan yang ada di otak ke saluran pembuangan.

Kata dokter, masih diperlukan operasi selanjutnya yaitu pengangkatan tumor. Operasi pun dijadwalkan pada Agustus 2023. Namun pada Mei 2023, alat yang diperlukan untuk operasi tersebut rusak. Rumah sakit kemudian memberi rujukan pada Jimmy ke RSCM Jakarta.

Tak punya sanak saudara di Jakarta, Jimmy sempat risau. Apalagi tak bisa dipastikan akan berapa lama ia di sana, tentu bakal memakan biaya tak sedikit. Belum lagi, ia mesti meninggalkan pekerjaannya sebagai asisten manager di perusahaan kelapa sawit agar fokus pada tahapan pengobatannya. Yang berarti Jimmy tak punya pemasukan.

Pak Yanto sang ayah, setia mendampingi pengobatan Jimmy. Setelah menjalani dua kali operasi di Jakarta, Jimmy merasa lebih sehat. Tinggal penglihatannya yang masih sedikit buram. Saat ini ia juga kontrol ke dokter mata.

Sang ayah, Yanto (73) yang kebetulan adalah relawan Tzu Chi Pekanbaru kemudian mengajukan bantuan pada Tzu Chi Pekanbaru. Tzu Chi Pekanbaru pun memberikan bantuan berupa pendampingan, termasuk menghubungi pihak Bakti Amal di Tzu Chi Jakarta supaya Jimmy bisa tinggal di Rusun Cinta Kasih Cengkareng selama berobat di RSCM. Pada 19 Mei 2023, Jimmy dan sang ayah berangkat ke Jakarta.

Dua operasi pengangkatan tumor sudah dijalani Jimmy selama di Jakarta, yakni pada September dan Desember 2023 lalu. Operasi berhasil, namun ada 20 persen tumor di batang otak yang tak bisa diangkat karena letaknya menempel di saraf yang sangat sensitif dan beresiko lumpuh bahkan meninggal dunia. Saat ini Jimmy masih menunggu hasil MRI.

“Enam bulan kemudian akan ada MRI sekali lagi dan boleh dilakukan di Pekanbaru. Nanti hasil MRI dikirim ke sana untuk dipelajari, perkembangan tumor itu apakah cepat atau lambat. Seandainya lambat, mungkin tidak perlu pakai radiasi, kalau umpama cepat maka harus pakai radiasi,” jelas sang ayah, Pak Yanto.

Robert berserta dua relawan Tzu Chi dari Jakarta mengunjungi Jimmy dan sang ayah. Kepada Robert, Jimmy berujar keinginannya untuk menjadi relawan Tzu Chi sekembalinya ke Pekanbaru.

Jimmy bersyukur telah menjalani operasi pengangkatan tumor meski masih menyisakan 20 persen. Bagi Jimmy perkembangan positif sekecil apapun harus disyukuri. Apalagi ia merasa sudah lebih sehat setelah menjalani dua operasi di RSCM.

“Mungkin nanti ketika sudah punya dana, mungkin operasinya pakai gamma knife. Karena biayanya sekarang 150 juta, saya juga belum punya dana sebanyak itu jadi sementara saya terima dulu seperti ini.” Kata Jimmy.

Tak dapat diragukan lagi betapa besar rasa sayang Pak Yanto pada Jimmy. Delapan bulan meninggalkan kampung halaman tentu bukan perkara gampang bagi seseorang di usia 70-an. Namun rasa sayangnya pada anak ketiganya itu membuat Pak Yanto tetap semangat. Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang nyaman dan bersih juga membuat bapak dan anak ini menjalani tahapan pengobatan Jimmy dengan hati yang lapang.

“Saya ucapkan terima kasih ya Pa sudah menemani Jimmy selama delapan bulan ini. Bersyukur punya orang tua seperti papa ini,” tutur Jimmy pada sang ayah.

Bagi Jimmy, sang ayah yang adalah relawan Tzu Chi selama tiga tahun terakhir ini telah membuka jalan bagi kemudahannya untuk bisa berobat di Jakarta dengan lebih tenang karena bisa tinggal di Rusun Cinta Kasih. Dengan segala kebaikan yang diterimanya dari Tzu Chi, Jimmy juga ingin menjadi relawan Tzu Chi sekembalinya nanti ke Pekanbaru. Jimmy yang ahli di bidang komputer dan teknologi informasi ingin dapat menyumbangkan skill-nya di Tzu Chi.

Jimmy membuka paket sembako yang dibawa oleh para relawan dari Jakarta.

Robert dan dua relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1 pada Kamis, 24 Januari 2024 lalu mengunjungi Jimmy dan Pak Yanto di Rusun Cinta Kasih.

“Jimmy sangat luar biasa, ayahnya yang mendampinginya juga luar biasa bisa tinggal di Jakarta untuk mendampingi kesembuhan Jimmy. Kami datang untuk memberikan semangat. Untuk Pak Yanto, beliau karena jadi relawan, harus lebih bersemangat lagi. Melihat kasus seperti anaknya, jadi dia bisa mengimplementasikannya ke orang lain,” kata Robert.

Jimmy dan Pak Yanto merasa sangat senang dikunjungi relawan Tzu Chi yang ada di Jakarta. “Saya sangat bersyukur. Ibaratnya ada yang masih peduli dengan kami di sini. Kami di sini juga enggak ada keluarga. Saya sangat bersyukur karena ada Yayasan Buddha Tzu Chi yang bantu saya selama delapan bulan ini. Dari tempat tinggal, dari makan, segala macam,” pungkas Jimmy.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Senyum Sahabat yang Menjadi Penyemangat

Senyum Sahabat yang Menjadi Penyemangat

09 Januari 2024

Relawan Tzu Chi terus menyemangati dan memberi perhatian kepada Nidia Elyvia, penerima bantuan Tzu Chi yang menderita kanker payudara.

Cinta Kasih yang Tak Terputus Bagi Siswanto

Cinta Kasih yang Tak Terputus Bagi Siswanto

12 Februari 2024

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pluit sejak 19 Desember 2021 rutin memberikan perhatian bagi penerima bantuan Tzu Chi Souw Siswanto (53). 

Berbagi Semangat Hidup Menjelang Imlek

Berbagi Semangat Hidup Menjelang Imlek

28 Januari 2019

Dalam waktu singkat, relawan dengan sigap bergegas untuk membersihkan rumah tinggal Siauw Siswanto. Siauw Siswanto digendong keluar rumah, didudukkan ke atas kursi roda untuk kemudian dibersihkan dan dimandikan.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -