Dulu Dibantu, Kini Saatnya Membantu

Jurnalis : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Meity Susanti, Dewi Sartika (Tzu Chi Palembang)


Livia Shijie menjelaskan kisah jalinan jodoh antara Guru dan Murid, Mahabhiksu Yin Sun dan Master Chen Yen serta awal ketika Master mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi.

Relawan Tzu Chi Palembang mendapat jalinan jodoh istimewa karena kedatangan para relawan Tzu Chi Jakarta  yang juga merupakan fungsionaris Tzu Chi Indonesia, seperti Like Hermansjah, Livia, Wie Sioeng dan Hok Lay. Pada tanggal 8 Juli 2019, bertempat di Ruang Akasia Royal Asia, Palembang, Sumatera Selatan,  sebanyak 60 relawan berkesempatan mendengarkan sharing Dharma oleh Livia Shijie (panggilan untuk relawan wanita) dengan materi Keteladanan Master Chen Yen. Livia menjelaskan kisah jalinan jodoh antara Guru dan Murid, Mahabhiksu Yin Sun dan Master Chen Yen serta asal usul Master mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi.


Like Shijie menjelaskan pentingnya membawa Huan Bao (alat makan sendiri) sendiri demi kesehatan dan juga pelestarian lingkungan.


Salah satu peserta, Suhai Shixiong merasa jika menjadi relawan Tzu Chi merupakan berkah baginya. Dulu dibantu, kini ia ingin membantu orang lain.

Sementara Like Shijie membawakan materi  tentang semangat 4 in 1 dan Budaya Humanis yang mengajarkan kesetaraan tanpa ada perbedaan, membangkitkan jiwa cinta kasih serta berbudaya humanis dalam penampilan, tata krama dan perilaku yang  mencerminkan insan Tzu Chi. Pembicara lainnya, Hok Lay Shixiong (panggilan untukk relawan laki-laki) membawa materi Kunci Pelatihan Diri yakni 20 kata pesan Master  serta Wie Sioeng Shixiong yang membawakan materi Menjadi Relawan yang Penuh Berkah dengan menjelaskan bagaimana kita berpikir bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam membantu orang lain,  karena melakukan tanpa memahami adalah hal yang berbahaya  dan merugikan.

Memberi Tanpa Materi
Sebanyak 60 relawan hadir dalam pelatihan ini dan 19 relawan telah dilantik menjadi relawan Abu Putih. Salah satunya Suhai Shixiong (40 tahun) yang sehari-hari berjualan tahu dipasar. Suhai berjualan dari dari jam 4 pagi hingga 11 siang, dan terkadang bila dagangannya belum habis, ia bisa sampai pukul 1 atau 3 sore. Jalinan jodoh bersama Tzu Chi berawal ketika istri Suhai mengidap miom yang mengakibatkan perut istrinya membesar sehingga harus diopersi. Penghasilan yang terbatas membuat Suhai tidak mampu membiayai operasi istrinya. Oleh pamannya dan relawan Tzu Chi, Joko, Su Hai disarankan untuk mengajukan permohonan dan pendampingan  ke Tzu Chi Palembang. Permohonan ini pun kemudian diterima Tzu Chi Palembang hingga istri Suhai bisa dioperasi.


Ada sebanyak 19 relawan Abu Putih Tzu Chi Palembang yang dilantik.


Pelatihan ini diikuti 60 orang relawan, dan 19 diantaranya telah dilantik menjadi Relawan Abu Putih.

Setelah menjalani operasi, istri Suhai bisa kembali beraktivitas dengan normal. Terkesan dengan perhatian dari insan Tzu Chi, Suhai kemudian bertekad untuk ikut menjadi barisan Tzu Chi. Setiap ada kegiatan Tzu Chi ia selalu meluangkan waktu untuk ikut. “Tzu Chi mengajarkan aku untuk selalu hidup dengan penuh rasa syukur dan saling tolong menolong. Walaupun tidak berupa uang, tetapi bisa bantu tenaga juga sudah senang,” kata Suhai yang sudah bervegetaris. “Livia Shijie juga bilang tidak cukup hanya satu orang, tapi butuh banyak orang untuk menjalankan Tzu Chi. Aku senang karena dari penerima bantuan sekarang bisa bantu orang lain. Nanti kalo training di Jakarta (27 dan 28 Juli 201) aku mau ikut kesana untuk belajar,” terang Suhai.

Adanya dukungan dari Tzu Chi Indonesia yang membawakan kesejukan Dharma disuguhkan dalam materi-materi yang bertujuan membuka cakrawala dan pandangan relawan tentang filosofi-filosofi Tzu Chi. “Mengapa perlu training? Karena  relawan Tzu Chi bukan hanya untuk melakukan kegiatan sosial, tetapi  juga belajar sehingga perlu memahami semua semangat filosofi ajaran Master Cheng Yen,” kata Livia. Senoga dengan adanya training ini barisan relawan Tzu Chi di Palembang menjadi semakin panjang apalagi.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Dulu Dibantu, Kini Saatnya Membantu

Dulu Dibantu, Kini Saatnya Membantu

11 Juli 2019

Pelatihan Relawan Tzu Chi di Palembang menghadirkan para relawan Tzu Chi dari Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 60 orang relawan pada 8 Juli 2019 di Ruang Akasia Royal Asia.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -