Dulu Diberi, Kini Memberi

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : M. Galvan (Tzu Chi Bandung)


Para tamu undangan dan relawan Tzu Chi menuangkan celengan bambu pada kolam dana yang telah disediakan, nantinya dana tersebut akan digunakan untuk misi amal di Tzu Chi Bandung.  

Minggu, 2 Februari 2020, Tzu Chi Bandung menyelenggarakan Pemberkahan Awal Tahun 2020 di Aula Jing Si Bandung, Jl. Jend. Sudirman No. 628. Acara yang berlangsung pada pukul 14.30-16.00 WIB ini mengusung tema Ketulusan, Kebenaran, Keyakinan, dan Kesungguhan Laksana Tanah yang Subur. Cinta Kasih, Welas Asih, Sukacita, dan Keseimbangan Batin Laksana Angin yang Sejuk.

Sebanyak 450 relawan, donatur, dan masyarakat umum hadir pada Pemberkahan Awal Tahun 2020 yang merupakan kegiatan rutin Tzu Chi ini. Kegiatan ini merupakan wujud ungkapan terima kasih Tzu Chi kepada para donatur juga segenap relawan yang telah meluangkan waktu, tenaga maupun dana untuk mendukung Tzu Chi. Tak lupa juga kepada mereka yang telah menerima bantuan dari Tzu Chi, karena dengan adanya mereka, Tzu Chi mendapat kesempatan untuk berbuat kebaikan.

Tergugah untuk Membantu
Satu jam sebelum acara dimulai, Tzu Chi Bandung menggelar acara penuangan celengan bambu. Saat itu, relawan dan para donatur dapat menuangkan koin dalam celengan bambunya. Hal yang menggembirakan, para donatur ini adalah mereka yang dulu dibantu oleh Tzu Chi, baik dibantu dalam hal pengobatan maupun yang rumahnya direnovasi dalam Program Bebenah Kampung Jamika. Kini mereka tergugah untuk ikut bersumbangsih membantu sesama. Beberapa warga Jamika mewakili keluarganya masing-masing menyempatkan diri untuk mengahadiri acara ini.


Relawan Tzu Chi Sri Sukmawati (kanan) dan Lina Purwandayani (kiri) menceritakan pengalamannya selama menjadi relawan Tzu Chi. Keduanya dahulu merupakan warga penerima bantuan Tzu Chi yang kini berikrar menjadi relawan untuk membantu sesama.

“Tahun 2008 lalu keluarga saya masih tinggal di bawah atap yang hampir roboh. Anak-anak saya juga dulu malu ketika mengajak temannya ke rumah. Setelah rumah kami direnovasi oleh Tzu Chi, semuanya berubah,” tutur Sri warga penerima bantuan bedah rumah, kini menjadi relawan Tzu Chi.

“Saya senang Tzu Chi mengundang kami ke acara ini. Kami juga ingin menyerahkan celengan bambu kepada Tzu Chi. Semoga dana yang kami kumpulkan bisa menolong lebih banyak orang lagi yang membutuhkan,” imbuh Sri.

Berbagai Kegiatan untuk Sesama
Acara Pemberkahan Awal Tahun 2020 tersebut dengan penayangan video kilas balik Tzu Chi Internasional 2019 yang dilanjutkan dengan video kilas balik Tzu Chi Bandung 2019 yang mencakup misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis.

Tayangan misi amal tentang pemberian bantuan kepada korban banjir di Baleendah pada 15 April 2019 menjadi suguhan awal bagi para tamu. Dalam video tersebut juga ada ringkasan tentang kegiatan Jumat Berbagi di SPBU Panghegar pada bulan Januari sebagai kegiatan pertama Tzu Chi Bandung di tahun 2019.


Pepeng Kuswati (kiri) dan Heni Wandi (kanan) menceritakan pengalamannya selama menjalani misi-misi Tzu Chi, terutama pada saat menangani pasien penerima bantuan Tzu Chi.

“Acara Pemberkahan Awal Tahun 2020 ini merupakan sebuah ungkapan terima kasih kepada para donatur serta para penerima bantuan. Karena dengan adanya mereka, ladang berkah bagi semua pihak yang terlibat dapat terwujud. Dan kami harapkan semua relawan lebih bersemangat lagi dalam menjalani visi misi Tzu Chi,” ujar Djonni Andhella, Ketua Tzu Chi Bandung.

Tanggap positif pun muncul dari salah satu tamu undangan yaitu Hendrawan, S.E, S.Pd, M.M, pengurus Organisasi Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI) Provinsi Jabar. Ia mengatakan apa yang ditunjukkan oleh Tzu Chi dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat dalam menolong sesama yang membutuhkan adalah suatu bentuk kebaikan yang dimiliki oleh setiap orang. Baginya berbuat kebaikan adalah hal dasar bagi seluruh umat yang beragama.

“Bisa bersatu untuk mencapai satu tujuan, salah satunya adalah dengan doa bersama. Mendoakan orang yang kurang beruntung, juga bagi mereka yang tengah tertimpa musibah,” kata Hendrawan.

Sri, Sebelas Tahun Bersama Tzu Chi
Sharing dari para relawan Tzu Chi turut dihadirkan pada acara ini, di antaranya Sri Sukmawati dan Lina Purwandayani, warga penerima bantuan Tzu Chi di Kelurahan Jamika.


Penampilan isyarat tangan yang dipersembahkan oleh para relawan Tzu Chi pada acara Pemberkahan Awal Tahun 2020 Tzu Chi Bandung.

Bagi Sri jalinan jodoh bersama Tzu Chi telah terjalin sejak tahun 2008 lalu, kala itu ia mendapatkan bantuan bedah rumah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Bandung. Selain itu, ia pun menerima bantuan berupa sembako serta gerobak untuk berjualan. Semenjak saat itulah Sri menilai bahwa dalam menolong sesama Tzu Chi tidak memandang suatu agama, ras, dan golongan.

Sri kemudian mulai mencari tahu dan mengikuti kegiatan misi kemanusian Tzu Chi. Setelah mendalami budaya humanis Tzu Chi, ia bertekad dan berikrar untuk menjadi relawan Tzu Chi dengan ikhlas dan langkah yang mantap. Ia meneruskan kebajikan serta cinta kasih Tzu Chi kepada khalayak banyak.

“Banyak sekali perubahan saya setelah menjadi relawan Tzu Chi, terutama dalam menghargai sebuah kehidupan baik bagi diri sendiri dan orang lain. Dari sini saya banyak belajar untuk mengambil sikap rendah hati, bahwa pada intinya kita semua adalah keluarga,” ucapnya pada saat sharing di acara Pemberkahan Awal Tahun 2020.

Sumbangsih Tenaga untuk Tzu Chi
Sementara itu, Lina Purwadayani turut menceritakan pengalamannya selama menjadi relawan Tzu Chi. Kala itu, ia sebagai warga penerima bantuan berupa gerobak untuk berjualan. Ia pun mengawali kegiatannya pada acara baksos degeneratif, setelah memahami mengenai dunia Tzu Chi melalui pelatihan budaya humanis, Lina berikrar untuk melengkapi barisan Tzu Chi.


Ketua Tzu Chi Bandung Djonni Andhella memberikan angpao dari Master Cheng Yen kepada setiap hadirin yang menghadiri acara Pemberkahan Awal Tahun 2020 Tzu Chi Bandung.

“Yaa.. walaupun saya bersama Sri hanya sebagai penjual nasi kuning dan nasi uduk, bukan hambatan bagi kami untuk menolong sesama. Istilahnya bersumbangsih itu bukan dari segi materi saja namun pikiran dan tenaga pun bisa. Saya bersyukur dapat bertemu dengan Yayasan Tzu Chi ini,” kata Lina pada sesi sharing berlangsung.

Lain halnya dengan Heni Wandi, ia mengenal Tzu Chi sejak tahun 2012 lalu, kala itu ia diajak oleh temannya untuk mengikuti acara pembagian beras cinta kasih Tzu Chi di Kelurahan Jamika. Awalnya ia belum mengetahui Tzu Chi, namun menurutnya ada hal unik ketika proses pembagian beras berlangsung. Heni mengatakan bahwa pada umumnya yang berterima kasih itu adalah yang diberi, namun di Tzu Chi malah pemberinya yang berterima kasih sambil membungkukan badan. Dari situlah ia mulai mencari tahu dan mendalami Tzu Chi.


Di sesi terakhir, para relawan, donatur, dan tamu undangan melakukan doa bersama.

Dua tahun berikutnya Heni berikrar untuk menjadi relawan Tzu Chi dan mengikuti seluruh kegiatan Tzu Chi dengan sukacita. Heni pun terus mengasah sifat welas asihnya melalui kunjungan kasih serta pendamping pasien bantuan Tzu Chi. Bersama relawan senior Tzu Chi, Pepeng Kuswati, sebagai pendamping bagi Heni di saat melakukan kunjungan kasih kepada para pasien penerima bantuan.

Heni pun menceritakan pengalamanya selama menjadi relawan Tzu Chi. Ia mengungkapkan apa yang dapat dipetik dari setiap kunjungan kasih kepada para pasien penerima bantuan Tzu Chi ialah dapat menghargai sebuah kehidupan antar sesama lalu cara bagaimana menyikapi serta mengasihi setiap makhluk hidup. Hal tersebut mencerminkan budaya humanis Tzu Chi yang selalu menghargai sebuah kehidupan bagi seluruh makhluk.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Kehangatan Keluarga

Pemberkahan Akhir Tahun 2015: Kehangatan Keluarga

17 Januari 2016 Guo Qing Niang, ibu dari Lim Xiau Hun mengatakan itu adalah kali ketiganya mengikuti acara yang diselenggarakan Tzu Chi. Meski terkadang kakinya merasa pegal karena harus duduk lama, tetapi wanita berusia 80 tahun ini tetap dengan semangat mengikuti acara yang berlangsung selama 2 jam ini. 
Harapan Baru untuk Mewariskan Cinta Kasih

Harapan Baru untuk Mewariskan Cinta Kasih

08 Januari 2020

Kisah inspiratif hadir dari Pemberkahan Akhir Tahun 2019 di Tanjung Balai Karimun. Relawan Tzu Chi bernama Ah Kiong dulunya merasa enggan ketika mencoba mengajaknya ke Tzu Chi karena saat itu ia masih melaut. Terhitung sudah 20 tahun ia berlayar. Kini Tzu Chi telah mengubah tekadnya.

Berpadu dalam Cinta Kasih

Berpadu dalam Cinta Kasih

06 Februari 2018

Antusias warga Palembang mengikuti Pemberkahan Akhir Tahun sangat baik. Awalnya tamu yang hadir diprediksi sekitar 300 tamu. Namun saat berlangsung ada lebih dari 540 Mereka pun tak lupa untuk membawa celengan mereka untuk dituang sebagai wujud peduli terhadap sesama.

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -