Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengadakan sosialisasi eco enzyme dan makanan vegetarian kepada warga Pluit Timur Residence. Dalam kesempatan ini, relawan Liena menyampaikan materi mengenai eco enzyme agar warga bisa memanfaatkan sampah rumah tangga mereka.
Pada Minggu pagi, 16 Oktober 2022 beberapa warga Pluit Timur Residence, Penjaringan, Jakarta Utara sedang jogging bersama keluarga di sekitar lokasi kegiatan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Melihat relawan sudah mempersiapkan kegiatan, warga pun mulai mengantar satu persatu barang-barang daur ulang yang telah mereka kumpulkan.
Tju Andi selaku koordinator Pelestaraian Lingkungan Tzu Chi di komunitas relawan
He Qi Utara 2 (Pluit 2) membuat inovasi pada kegiatan kali ini. Yaitu dengan memberikan edukasi tentang cairan serba guna
eco enzyme dan masakan vegetarian kepada para warga Pluit Timur Residence. Hal ini dilakukan agar hubungan relawan dengan warga yang sudah terjalin menjadi lebih dekat.
Relawan juga melakukan demo masak vegetarian. Tampak Gauw Tjhai Luan (baju abu) mengajarkan kepada warga cara membuat Misua Ulang Tahun Vegetarian.
Melihat beberapa warga yang sedang beristirahat di sekitar lokasi kegiatan pelestarian lingkungan, relawan juga mengajak warga untuk menyaksikan demo masakan Misua Ulang Tahun Vegetarian yang dibawakan oleh relawan Gauw Tjhai Luan. Bahan-bahan yang telah disiapkannya antara lain misua, wortel, buncis dan jamur. Gauw Tjhai Luan juga memberikan sedikit tips kepada warga. “Untuk misua jenis ini, harus dicuci sampai 4 kali untuk menghilangkan tepung dan rasa asinnya. Baru dikukus selama 5 menit, dan setelah itu kita masak,” jelasnya.
Para warga pun sangat antusias menyaksikan demo, dan saat mencicipi mereka sangat memuji masakannya. “Ternyata enak ya, padahal tidak memakai bawang sama sekali tapi kok bisa wangi dan enak,” ujar salah satu warga. Mendengar hal tersebut membuat Gauw Tjhai Luan tersenyum penuh sukacita.
Dalam kegiatan ini relawan juga melakukan pemilahan barang yang bisa di daur ulang seperti kardus dan kertas-kertas bekas.
Setelah meyaksikan demo memasak, relawan pun mengajak warga untuk melihat cara membuat cairan serba guna eco enzyme. Hal ini dilakukan untuk mengedukasi warga Pluit Timur Residence agar bisa menggunakan sampah rumah tangga mereka untuk dimanfaatkan kembali. Eco enzyme merupakan cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti kulit buah dan sayuran, gula dan air. Cairan tersebut sifatnya multiguna dan aplikasinya bisa digunakan dalam aktivitas rumah tangga, pertanian, dan juga peternakan.
“Karena selama ini kita mungkin anggap kulit buah atau sayuran di dapur tidak berguna dan kita buang begitu saja. Namun setelah mengetahui
eco enzyme, kita jadi tahu manfaat dari sisa-sisa ampas buah dan sayuran yang ada di dapur kita itu,” ungkap relawan Liena kepada warga Pluit Timur Residence. Warga pun tampak antusias saat diberikan kesempatan untuk mempraktekkan langsung cara membuat
eco enzyme. Sebelum pulang, para warga mendapatkan
souvenir berupa
eco enzyme agar dapat digunakan di rumah mereka masing-masing.
Dengan dipandu relawan Tzu Chi, Warga Pluit Timur Residence praktik langsung membuat cairan serba guna eco enzyme dalam kegiatan kali ini.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 19 relawan yang hadir pun mengajak warga untuk membuat eco enzyme dan mengaplikasikannya di rumah mereka masing-masing. Karena kebersihan lingkungan rumah dapat mempengaruhi kesehatan penghuninya.
Editor: Arimami Suryo A.