Para peserta penyuluhan tentang Pencegahan Pelecehan Seksual Bagi Anak dan Remaja, mengenal dan mewarnai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
“Giat Menanam Kebajikan akan menghapus Malapetaka. Menyucikan Hati Sendiri akan mendatangkan Keselamatan & Kesejahteraan.” Kata Perenungan Master Cheng Yen
Libur akhir pekan dimanfaatkan oleh 5 relawan Xie Li Serpong 1 yang berasal dari Wisma Indah Kiat (WIK) untuk memberikan penyuluhan tentang Pencegahan Pelecehan Seksual Bagi Anak dan Remaja di Sanggar Daya Kemanusiaan, Kampung Sumur, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (17/2/24). Anak dan remaja di wilayah ini kebanyakan orang tuanya bekerja sebagai pemulung dan pedagang kaki lima.
Relawan berbagi tugas mulai dari mendirikan tenda, menyiapkan kursi, dan infokus untuk memperlancar kegiatan. Kegiatan ini didukung 6 siswa SMA Victory Plus, salah satunya Evelyn yang membawakan materi pertama mengenai pengenalan anggota tubuh, fungsinya, dan bagaimana kita harus menjaganya.
Peserta menjelaskan pemahaman mereka masing-masing tentang edukasi yang baru saja mereka terima.
Kegiatan edukasi selanjutnya adalah diskusi kelompok bersama relawan. Setiap anak diajak untuk berbagi kisah mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan pengalaman tentang kekerasan seksual. Relawan tidak akan memaksa anak untuk bercerita namun hanya mengajak anak-anak untuk bisa berbagi kisah dan berani untuk menceritakan secara garis besar di hadapan peserta lainnya. “Jadi adik-adik semua, bijak lah dalam bergaul dan selalu ingat bahwa tubuh kamu spesial dan berharga. Jangan sampai ada yang merusaknya,” tegas Evelyn.
Setelah semua anak-anak dan remaja maju ke depan untuk berbagi cerita, relawan juga memberikan hadiah bagi mereka yang sudah berani tampil. Relawan menyampaikan anak-anak dan remaja untuk berani bicara jika terjadi kekerasan seksual dan cara mengatasinya. Sebagai penutup, relawan mengajak anak-anak dan remaja membuat pesan melalui sebuah lagu yang disertai gerakan sederhana. Harapannya anak-anak dan remaja bisa mengingat materi yang sudah disampaikan relawan.
“Iya saya jadi tahu bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh laki-laki itu adalah tangan, paha, alat kelamin, payudara, pantat. Kalau ada yang sentuh kita lapor ke guru atau orang tua,” ujar Gita, salah satu peserta.
Relawan memberikan goodie bag kepada peserta yang hadir.
Pampan, selaku ibu asuh di Sanggar Daya Kemanusiaan menyambut baik penyuluhan yang dilakukan relawan. “Anak-anak di sini memang sangat membutuhkan edukasi seperti ini agar mereka punya bekal yang baik bagaimana bergaul yang baik,” ucapnya.
Suasana begitu hangat, anak-anak dan remaja terlihat nyaman dan akrab dengan relawan. Bahkan tertangkap juga momen anak-anak dan relawan yang begitu lekat tak terpisahkan. Diakhir kegiatan relawan berfoto bersama, serta membagikan goodie bag yang berisi minuman, snack serta beras kepada setiap peserta yang hadir. Tidak hanya pengetahuan, peserta mendapatkan hadiah untuk dibawa pulang dan relawan tentunya mendapat momen berharga untuk terus berbagi dan menambah rasa syukur di dalam hati.
Editor: Metta Wulandari