Efektif dengan Apel Pagi

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 
 

fotoMenghabiskan makanan dan tidak membuang makanan yang telah diambil adalah salah satu tanggung jawab pekerja dalam menghargai jerih payah relawan Tzu Chi yang telah menghidangkannya.

Di pertengahan bulan Februari 2010, bertempat di Pantai Indah Kapuk Jakarta, saat siang hari tak ada lagi kegiatan yang lebih sibuk selain pengerjaan Aula Jing Si. Dan tak ada sumbangsih seikhlas relawan Tzu Chi yang dengan penuh cinta kasih menghidangkan makanan bagi para pekerja proyek.

Proyek pembangunan Aula Jing Si merupakan sebuah pekerjaan yang memadukan disiplin dan kepedulian dalam satu kesatuan budaya kemanusiaan. Inilah kenyataan yang terjadi dalam hiruk pikuk sebuah proyek pembangunan. Di sana, kedisiplinan dan saling memerhatikan menjadi sebuah rutinitas dan kebiasaan mereka yang terlibat di dalamnya.

Setiap hari, para pekerja ini menghadiri apel pagi seraya mengingatkan diri masing-masing betapa pentingnya prosedur bekerja, prosedur keselamatan, tidak membawa makanan di area proyek, dan tidak menyia-nyiakan makanan yang didapat serta tidak  membuang makanan yang tidak habis.

Berjalan Sesuai Waktu
Menurut Yeni shijie, relawan Tzu Chi dari He Qi Selatan, “Untuk mengubah perilaku semua pekerja ke arah yang lebih baik memang masih diperlukan waktu.” Namun, seiring berjalannya waktu, melalui pendampingan yang berkesinambungan yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi. Para pekerja kini sudah mampu menunjukkan sikap menghargai makanan dengan baik.

Jika semula banyak para pekerja yang mengambil makanan dengan takaran yang besar dan sesuka hati. Sekarang melalui pendampingan dan pengertian yang diberikan oleh relawan Tzu Chi, para pekerja sudah mulai bisa menghargai makanan dengan tidak lagi membuang makanan yang tidak habis dan mengambilnya dengan takaran yang pas. “Memang untuk membina mereka itu diperlukan waktu. Itu tidak mudah,” terang Yeni.

foto  foto

Ket : - Nilan (berseragam hitam) yang telah lama berprofesi sebagai petugas keamanan merasa baru kali ini             ia tidak menemukan kecelakaan serius yang menimpa para pekerja proyek. (kiri)
        - Memakai helm dan safety belt saat bekerja di lantai atas merupakan standar keselamatan yang harus            dipatuhi oleh pekerja di proyek pembangunan Aula Jing Si. (kanan)

Sarana Berkomunikasi
Selain pembinaan menghargai makanan yang diberikan secara terus-menerus, pembinaan mengenai prosedur bekerja dan keselamatan juga mulai diberikan secara rutin melalui apel pagi setiap hari.

Nilan, salah satu petugas keamanan di proyek Aula Jing Si mengaku selama bertahun-tahun ia bekerja di perusahaan kontraktor, baru kali inilah ia merasakan apel pagi sebagai suatu keharusan. Di proyek ini pula, ia melihat banyaknya peraturan yang ditujukan kepada para pekerja yang tak lain berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan dan efektivitas kerja.

Menurutnya, saat pertama kali apel pagi diberlakukan. Program ini memang belum mendapat tanggapan yang serius dari para pekerja. Namun seiring berjalannya waktu, para pekerja mulai menyadari betapa pentingnya mengikuti apel pagi. Pada apel ini, manajemen proyek tidak hanya membahas mengenai prosedur kerja dan keselamatan saja, tetapi juga menjadi sarana komunikasi antara manajemen dengan para pekerja setiap harinya. Melalui program ini pula berbagai informasi penting yang menyangkut kegiatan Tzu Chi terhadap para pekerja, seperti baksos kesehatan disosialisasikan.

foto  foto

Ket : - Para pekerja kini sudah mulai memahami makna menghargai makanan dengan tidak membuang                      makanan yang tersisa dan mengambil dengan takaran yang pas. (kiri).
         - Disiplin tidak hanya diterapkan para pekerja pada saat bekerja tetapi juga saat mereka beristirahat             dengan mencuci piring makan sendiri. (kanan)

Minim Kecelakaan Serius
Di samping itu, Nilan juga merasa selama lebih dari 8 bulan bertugas di proyek ini, ia tidak mengalami kesulitan dalam menjalani tugasnya atau bahkan menemukan kecelakaan serius yang menimpa para pekerja. “Kalau dulu di proyek sebelumnya suka ada saja kecelakaan serius. Paling berat ada yang meninggal. Tetapi di sini Alhamdullilah kejadian itu tidak ada,” katanya.

Dari pengamatannya inilah akhirnya Nilan menilai apel pagi yang diadakan sesungguhnya telah memberikan manfaat bagi para pekerja khususnya mengenai keselamatan kerja. Bila dipandang secara keseluruhan budaya kemanusiaan yang diterapkan oleh relawan Tzu Chi untuk para pekerja proyek Aula Jing Si sesungguhnya telah membuahkan hasil. Selain mampu mengajak hidup sehat dan berperilaku baik, keselamatan bekerja pun menjadi kesadaran dan tanggung jawab di diri para pekerja. “Jadi setiap pagi apel itu memang efektif, walau tadinya mereka banyak yang malas-malasan ikut,” ujar Nilan mengakhiri.  

  
 
 

Artikel Terkait

Bantuan AirAsia QZ8501: Berempati dengan Keluarga Korban

Bantuan AirAsia QZ8501: Berempati dengan Keluarga Korban

06 Januari 2015 Perhatian dan pendampingan relawan kepada keluarga korban merupakan bentuk kasih yang berdampak secara dua arah. Keluarga korban tidak hanya merasakan ketenangan dan ketabahan, tetapi relawan pun memetik banyak pelajaran dari kegiatan tersebut.
Pembagian Beras Cinta Kasih di Meulaboh, Aceh

Pembagian Beras Cinta Kasih di Meulaboh, Aceh

18 Juni 2024

Relawan Tzu Chi Aceh membagikan 1.100 karung beras kepada warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Kota Meulaboh dalam menyambut Idul Adha. Kegiatan ini didukung 49 relawan Tzu Chi dari Aceh dan Medan.

Sumbangsih Nyata dan Berkesinambungan Bagi RSKI Galang

Sumbangsih Nyata dan Berkesinambungan Bagi RSKI Galang

28 Desember 2020

Tiap Sabtu pagi, Tzu Chi Batam menerima kue cinta kasih dari para donatur. Kue cinta kasih tersebut kemudian diisi ke dalam 400 kotak kertas yang juga ditempelkan ucapan doa dari segenap keluaga besar Tzu Chi. Kotak-kotak tersebut kemudian dikemas dan dibawa ke RSKI Galang dan dibagikan oleh tenaga kesehatan ber-APD lengkap kepada para pasien di RSKI Galang.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -